Menjadi CEO

Farel yang telah sah menjadi suami Aisyah, sekarang memiliki tanggung jawab mengurus perusahaan milik pak Wijaya kusuma, Ia di angkat menjadi CEO sementara, agar perusahaan tetap berjalan seperti sedia kala.

Aisyah yang menuruni anak tangga, pandangannya tertuju pada Farel yang sedang menikmati sarapan paginya, melihat Farel yang sedang asik sendiri, tanpa memintanya untuk bergabung makan membuatnya kesal.

𝘋𝘪𝘢 𝘱𝘪𝘬𝘪𝘳, 𝘥𝘪𝘢 𝘴𝘪𝘢𝘱𝘢, 𝘣𝘦𝘳𝘵𝘪𝘯𝘥𝘢𝘬 𝘴𝘦𝘴𝘶𝘬𝘢𝘯𝘺𝘢, 𝘵𝘢𝘱𝘪 𝘵𝘢𝘮𝘱𝘢𝘯 𝘫𝘶𝘨𝘢 𝘍𝘢𝘳𝘦𝘭 𝘬𝘢𝘭𝘢𝘶 𝘱𝘢𝘬𝘢𝘪 𝘫𝘢𝘴. Aisyah mengalihkan pandangannya saat Farel menatapnya.

"Bergabunglah dengan kami Non." Farel menawari sarapan pagi ketika melihat Aisyah turun, di meja makan itu bukan hanya Farel melainkan Bik Sumi yang Farel ajak makan bersama. Farel tak ingin ada perbedaan, ia ingin sama seperti dulu, seperti saat Farel masih menjadi bodyguard dimana dia sering makan bersama dengan Bik Sumi dan para pelayan serta bodyguard lainnya,

"Kau mau pergi kemana sudah rapi, makan dengan banyak orang seperti itu lebih terasa bagi Farel daripada harus makan sendiri tanpa ada yang menemani, maka dari itu Farel meminta bik sumi menemaninya makan sebentar.

"Tumben pakai jas segala, mau kerja di mana?" ejek Aisyah pada suaminya saat ia hendak sarapan pagi.Aisyah tak mengetahui jika Farel akan menggantikan posisi CEO sementara di perusahaan Papanya.

"Saya mau ke kantor, Non Aisyah, sesuai permintaan Tuan Wijaya Kusuma saya akan menggantikan beliau sementara menjadi CEO perusahaan. Apa Non mau ikut dengan saya?" tanya Farel, ia bermaksud mengajak Aisyah untuk melihat dunia bisnis milik Papanya, bagaimanapun jika dia sudah siap, Farel akan menyerahkan tanggung jawab itu Pada pewaris sesungguhnya.

𝘎𝘶𝘦 𝘦𝘮𝘢𝘯𝘨 𝘮𝘢𝘶 𝘫𝘢𝘥𝘪 𝘸𝘢𝘯𝘪𝘵𝘢 𝘬𝘢𝘳𝘪𝘳, 𝘵𝘢𝘱𝘪 𝘬𝘢𝘭𝘢𝘶 𝘣𝘦𝘭𝘢𝘫𝘢𝘳 𝘴𝘢𝘮𝘢 𝘍𝘢𝘳𝘦𝘭 𝘬𝘢𝘺𝘢𝘬𝘯𝘺𝘢 𝘯𝘨𝘨𝘢𝘬 𝘥𝘦𝘩, 𝘭𝘦𝘣𝘪𝘩 𝘣𝘢𝘪𝘬 𝘨𝘶𝘦 𝘣𝘦𝘭𝘢𝘫𝘢𝘳 𝘴𝘢𝘮𝘢 𝘰𝘳𝘢𝘯𝘨 𝘭𝘢𝘪𝘯 𝘥𝘢𝘳𝘪𝘱𝘢𝘥𝘢 𝘴𝘢𝘮𝘢 𝘍𝘢𝘳𝘦𝘭. 𝘌𝘯𝘵𝘢𝘳 𝘥𝘪𝘢 𝘬𝘦 𝘨𝘳 𝘢𝘯 𝘨𝘪𝘮𝘢𝘯𝘢." Aisyah terlihat berpikir.

"Nggak, aku di rumah aja males di kantor nggak ada yang aku faham soal bisnis. Kalau mau pergi, pergi aja sendiri." ucap Aisyah ketus. Ia sebenarnya ingin pergi ke kantor Papanya, tapi mengingat di sana pasti dia akan berada dekat Farel, Aisyah memilih mengurunkan niatnya. Aisyah memang tidak sepenuhnya menyalahkan Farel, tapi menerima semuanya, ia membutuhkan waktu entah sampai kapan ia tak tahu.

Farel yang lebih dulu menyelesaikan makanannya, hendak beranjak pergi dari meja makan.

"Saya pergi dulu Non Aisyah." Farel tetap bersikap manis pada istrinya.

"Tunggu, jangan panggil aku, Non, panggil aja Aisyah." ucap Aisyah. Masih tetap memakan sarapannya. Itu ia lakukan agar sewaktu Mereka berada di luar rumah dan mereka sedang bersama Farel tak memanggilnya dengan sebutan Non, apa kata orang jika ia dipanggil Non oleh suaminya sendiri. Awalnya Aisyah ingin menyembunyikan statusnya yang sudah menikah, tapi mengingat Farel yang telah menggantikan posisi Papanya di kantor, pasti banyak orang yang akan tahu hubungannya dengan Farel.

"Iya..., Non, eh...Aisyah, saya permisi." Farel pergi meninggalkan rumah menuju 'Kusuma Grup' sepanjang perjalanan Ia terus memikirkan Aisyah yang memintanya memanggil nama, hal sekecil itu saja sudah membuatnya tersenyum, Ia merasa sikapnya sudah sedikit berubah padanya.

𝘈𝘱𝘢𝘬𝘢𝘩 𝘱𝘦𝘳𝘢𝘴𝘢𝘢𝘯 𝘬𝘶 𝘢𝘬𝘢𝘯 𝘵𝘦𝘳𝘣𝘢𝘭𝘢𝘴, 𝘮𝘦𝘭𝘪𝘩𝘢𝘵 𝘱𝘦𝘳𝘶𝘣𝘢𝘩𝘢𝘯 𝘴𝘪𝘬𝘢𝘱 𝘈𝘪𝘴𝘺𝘢𝘩, 𝘳𝘢𝘴𝘢𝘯𝘺𝘢 𝘢𝘬𝘶 𝘵𝘢𝘬 𝘱𝘦𝘳𝘤𝘢𝘺𝘢. 𝘔𝘦𝘴𝘬𝘪𝘱𝘶𝘯 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘣𝘦𝘳𝘶𝘣𝘢𝘩 𝘩𝘢𝘯𝘺𝘢 𝘱𝘢𝘯𝘨𝘨𝘪𝘭𝘢𝘯 𝘯𝘢𝘮𝘢 𝘵𝘢𝘱𝘪 𝘵𝘢𝘬 𝘢𝘱𝘢𝘭𝘢𝘩 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘵𝘦𝘳𝘱𝘦𝘯𝘵𝘪𝘯𝘨 𝘢𝘥𝘢 𝘱𝘦𝘳𝘶𝘣𝘢𝘩𝘢𝘯. Senyuman tak lepas dari wajah Farel. Hingga ia tiba di perusahaan Kusuma Grup.

Setelah tiba di kantor banyak mata yang tertuju padanya. Menatapnya kagum akan ketampanan dan kegagahannya.

Farel berjalan memasuki ruangan CEO yang sekarang menjadi ruangan pribadinya. Sepanjang jalan banyak karyawan yang menatap kagum pada penampilan Farel, pasalnya Ia mengunakan setelan jas warna navy di padukan dengan celana senada, menambah kesan gagah pada dirinya.

"Tampan juga Bodyguard pak Wijaya jika menggunakan jas seperti itu, biasanya kan, hanya menggunakan seragam Bodyguard." ucap Wati karyawan kantor.

Farel yang mendengarnya hanya melewatinya tanpa menatap karyawan yang bergosip. Tetap berjalan, menunjukkan kesan kepemimpinannya.

"Beruntung banget ya Farel, bisa menjadi menantu dari pak Wijaya, apalagi sekarang di angkat menjadi CEO perusahaan." ucap karyawan yang lain.

Farel sendiri tidak menghiraukan perkataan dari para karyawan di kantor Ia hanya fokus menjalankan tugasnya di kantor tersebut. Sekaligus tetap menjaga keamanan keluarga Tuan Wijaya.

***

Di ruangan yang gelap seseorang menatap benci pada sebuah foto keluarga yang merupakan keluarga besar Wijaya Kusuma.

"Ck! Aku akan menghancurkan mu Wijaya, dendam ku tak akan berakhir sebelum keluargamu hancur. Sekarang tinggal putrimu Aisyah yang akan menjadi sasaran ku berikutnya." ucap Bram dengan serigai liciknya.

Bram dengan nama asli Bram Wijaya adalah saudara dari Wijaya Kusuma ayah dari Aisyah, mereka sama-sama membangun dan membesarkan perusahaan milik papanya, tapi sayang, pak Kusuma lebih memilik anak kedua yaitu Wijaya kusuma yang akan meneruskan perusahaannya bukan anak pertama yaitu Bram kusuma. Sejak itu, ia memiliki dendam untuk menghancurkan kehidupan adiknya yaitu wijaya.

"Kalian cari tau informasi mengenai putrinya Wijaya, dalam 3 hari serahkan padaku, jangan sampai ada yang terlewat dan jangan kecewakan aku lagi, terakhir informasi yang kau berikan itu salah, jangan kau ulangi lagi, Kalian paham." ucap Bram menatap garang pada bawahannya.

𝘒𝘢𝘭𝘪 𝘪𝘯𝘪 𝘢𝘬𝘶 𝘩𝘢𝘳𝘶𝘴 𝘣𝘦𝘳𝘩𝘢𝘴𝘪𝘭 𝘮𝘦𝘯𝘨𝘩𝘢𝘯𝘤𝘶𝘳𝘬𝘢𝘯 𝘴𝘢𝘵𝘶-𝘴𝘢𝘵𝘶𝘯𝘺𝘢 𝘱𝘦𝘸𝘢𝘳𝘪𝘴𝘮𝘶 𝘞𝘪𝘫𝘢𝘺𝘢. 𝘉𝘢𝘳𝘶 𝘴𝘦𝘵𝘦𝘭𝘢𝘩 𝘪𝘵𝘶 𝘢𝘬𝘶 𝘣𝘪𝘴𝘢 𝘮𝘦𝘳𝘦𝘣𝘶𝘵 𝘴𝘦𝘮𝘶𝘢 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘴𝘦𝘩𝘢𝘳𝘶𝘴𝘯𝘺𝘢 𝘮𝘦𝘯𝘫𝘢𝘥𝘪 𝘮𝘪𝘭𝘪𝘬𝘬𝘶. Bram tersenyum licik.

"Baik bos, kami akan laksanakan perintah." para preman pergi menjalankan tugas.

"Kita harus temukan informasi yang lengkap, jika tidak, kita yang akan mati konyol di tangan bos kita itu." ucap para preman berbisik.

***

Di Restoran dekat kantor.

"Apa aku boleh duduk di sini." ucap Ririn staf biasa pak Wijaya yang sekarang menjadi sekertaris Farel.

"Duduklah Rin, tempat ini umum, tak ada yang akan melarangmu." ucap Farel, ia terlihat murung.

"Ya itu kan dulu, sekarang kan kamu menjadi bos aku Farel, otomatis semuanya berubah dong." Ririn ikut duduk disamping Farel.

"Nggak ada yang berubah rin, kamu tetap menjadi kawan ku meski aku sekarang adalah atasan mu."

"Ternyata kamu nggak berubah ya, kamu tetep sama seperti Farel si Bodyguard yang aku kenal." Ririn menampilkan senyum termanis nya jika berada di dekat Farel.

Mereka terlibat obrolan ringan di kantin.

Ririn adalah teman wanita yang Farel punya sekaligus teman dekat. Ia memiliki rasa terhadap Bodyguard pak Wijaya sudah lama, tetapi tak pernah Ririn ungkapkan, bukan tak mau mengungkapkan, hanya saja ia menunggu waktu yang pas. Rasa itu akhirnya hanya menjadi kenangan, karena Farel harus menikah dengan anak Bosnya yaitu Aisyah. Tapi baginya sekarang bisa berada dekat dengan Farel sudah membuatnya bahagia.

Terpopuler

Comments

Pink Blossom

Pink Blossom

bs jd,, dn tinggal nunggu wktu sj

2023-03-17

0

Pink Blossom

Pink Blossom

smngtt ya farel,, s'iring brjln'y wktu aisyah psti bkl buka hti'y buat km

2023-03-17

0

@Risa Virgo Always Beautiful

@Risa Virgo Always Beautiful

ceritanya menarik semangat

2023-02-06

0

lihat semua
Episodes
1 Pernikahan
2 Sah Menjadi Suami Istri
3 Bunuh diri
4 Menjadi CEO
5 Bukti penyebab kecelakaan
6 Perampokan
7 Makan Malam
8 Farel memenagkan proyek
9 Saling memberi Hadiah
10 Penculikan Aisyah
11 Tertembak
12 Farel sadar setelah Operasi
13 Banyak yang Memperhatikan
14 Awal Baru
15 Awal Baru 2
16 Rencana Pembangunan Panti Asuhan
17 Mulai ada getaran di Hati
18 Rasa Nyaman untuk Aisyah
19 Nasehat Orang Tua
20 Mengunjungi Panti Asuhan
21 Mengunjungi Panti Asuhan 2
22 Kesepakatan Ririn dan Andre
23 Pergi ke Kantor
24 Keinginan Aisyah yang utama
25 Penampilan baru Aisyah
26 Menghabiskan Waktu dengan Aisyah
27 Ciuman Pertama Aisyah
28 Kejutan
29 Perayaan Ulang Tahun berjalan lancar
30 Malam Penyatuan
31 Peluang Ririn
32 Baikan
33 Meminta Izin Aisyah
34 Kecemasan Aisyah
35 Ririn mulai beraksi
36 Nasehat Sahabat Dekat
37 Tumbuhnya Rasa Tidak Percaya
38 Musuh Dalam Selimut
39 Rencana Balasan dari Aisyah
40 Tak Sabar ingin Pulang
41 Mengungkapkan Rasa
42 Perjanjian antara Ririn dan Farel
43 Farel Pulang
44 Ririn Mengakui Kegagalannya
45 Sentuhan
46 Menyukai Sebelum Menikah
47 Menerima Andre Sebagai Teman
48 Kejutan Di taman Anak-anak
49 Kejutan
50 Meminta Penjelasan
51 Mengakhiri Persahabatan
52 Mengatakan Keinginan
53 Andre mendekati Aisyah
54 Cemburu
55 Kejahilan Aisyah
56 Penjelasan
57 Malam yang Indah
58 Hal kecil
59 Meminta Bantuan
60 Permintaan Ririn
61 Galau
62 Sahabat tetaplah Sahabat
63 Romantis
64 Memilih Jujur
65 Pesan sebelum pergi
66 Berjauhan
67 Kabar Baik
68 Meski Jauh tapi tetap Terhubung
69 Aisyah diculik
70 Tak kunjung ada petunjuk
71 Farel kembali
72 Rencana kabur
73 Berhasil kabur
74 Menemukan pelaku penculikan
75 Satu pelaku berhasil di tangkap
76 Akhir
77 Tak disangka
78 Aisyah di temukan
79 Entah apa yang akan terjadi
80 Satu hal baik
81 Tak lagi sama
82 Keberhasilan
83 Hadirnya orang lain
84 Bertemu kembali
85 Mencoba berubah
86 Malam yang indah
87 Malam yang indah 2
88 Memiliki teman baru
89 Ikatan batin
90 Hukuman
91 Menghabiskan waktu bersama
92 seperti lem dan kertas selalu menyatu
93 Mulai mendekati Aisyah
94 enak di bos tak enak di bawahan
95 Siapa sangka
96 Bercerita masa lalu
97 kesempatan
98 Khawatir
99 Hamil
100 Khawatir
101 saling percaya
102 Di tolak
103 Curhat
104 jujur
Episodes

Updated 104 Episodes

1
Pernikahan
2
Sah Menjadi Suami Istri
3
Bunuh diri
4
Menjadi CEO
5
Bukti penyebab kecelakaan
6
Perampokan
7
Makan Malam
8
Farel memenagkan proyek
9
Saling memberi Hadiah
10
Penculikan Aisyah
11
Tertembak
12
Farel sadar setelah Operasi
13
Banyak yang Memperhatikan
14
Awal Baru
15
Awal Baru 2
16
Rencana Pembangunan Panti Asuhan
17
Mulai ada getaran di Hati
18
Rasa Nyaman untuk Aisyah
19
Nasehat Orang Tua
20
Mengunjungi Panti Asuhan
21
Mengunjungi Panti Asuhan 2
22
Kesepakatan Ririn dan Andre
23
Pergi ke Kantor
24
Keinginan Aisyah yang utama
25
Penampilan baru Aisyah
26
Menghabiskan Waktu dengan Aisyah
27
Ciuman Pertama Aisyah
28
Kejutan
29
Perayaan Ulang Tahun berjalan lancar
30
Malam Penyatuan
31
Peluang Ririn
32
Baikan
33
Meminta Izin Aisyah
34
Kecemasan Aisyah
35
Ririn mulai beraksi
36
Nasehat Sahabat Dekat
37
Tumbuhnya Rasa Tidak Percaya
38
Musuh Dalam Selimut
39
Rencana Balasan dari Aisyah
40
Tak Sabar ingin Pulang
41
Mengungkapkan Rasa
42
Perjanjian antara Ririn dan Farel
43
Farel Pulang
44
Ririn Mengakui Kegagalannya
45
Sentuhan
46
Menyukai Sebelum Menikah
47
Menerima Andre Sebagai Teman
48
Kejutan Di taman Anak-anak
49
Kejutan
50
Meminta Penjelasan
51
Mengakhiri Persahabatan
52
Mengatakan Keinginan
53
Andre mendekati Aisyah
54
Cemburu
55
Kejahilan Aisyah
56
Penjelasan
57
Malam yang Indah
58
Hal kecil
59
Meminta Bantuan
60
Permintaan Ririn
61
Galau
62
Sahabat tetaplah Sahabat
63
Romantis
64
Memilih Jujur
65
Pesan sebelum pergi
66
Berjauhan
67
Kabar Baik
68
Meski Jauh tapi tetap Terhubung
69
Aisyah diculik
70
Tak kunjung ada petunjuk
71
Farel kembali
72
Rencana kabur
73
Berhasil kabur
74
Menemukan pelaku penculikan
75
Satu pelaku berhasil di tangkap
76
Akhir
77
Tak disangka
78
Aisyah di temukan
79
Entah apa yang akan terjadi
80
Satu hal baik
81
Tak lagi sama
82
Keberhasilan
83
Hadirnya orang lain
84
Bertemu kembali
85
Mencoba berubah
86
Malam yang indah
87
Malam yang indah 2
88
Memiliki teman baru
89
Ikatan batin
90
Hukuman
91
Menghabiskan waktu bersama
92
seperti lem dan kertas selalu menyatu
93
Mulai mendekati Aisyah
94
enak di bos tak enak di bawahan
95
Siapa sangka
96
Bercerita masa lalu
97
kesempatan
98
Khawatir
99
Hamil
100
Khawatir
101
saling percaya
102
Di tolak
103
Curhat
104
jujur

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!