episode 3

"kakak apa kakak baik- baik saja? "

" aku akan memanggil kan dokter kesini, kak tunggu aku" ucap Erik

aku pun tersadar dari lamunanku dan menatap Erik yang seperti nya sangat khawatir

" eh kakak baik-baik saja, jangan khawatir " ucapku menenangkan nya kemudian aku pun mengusap kepala nya

" kakak kesini ingin mengajak mu jalan-jalan ke taman, apakah kau sedang belajar"

wajah dan telinganya memerah atas tindakan dan ucapanku tadi

" t-tidak kak, aku tidak sedang belajar"

" tadi a-aku hanya bosan jadi aku membaca buku " ucapnya

aku pun tersenyum dan memegang tangannya

" kalau begitu ayo kita pergi" ucapku lagi

" ayo " ucapnya

kami pun menuju taman mansion yang terkenal dengan taman nya yang indah dan bunga langkanya " bunga mawar biru " katanya bunga ini dapat mengeluarkan cahaya dimalam hari

sepanjang perjalanan aku memperhatikan Erik tersenyum dan menggenggam tanganku sangat erat

...

kami pun sampai di taman

" hati ini cuaca nya sangat indah kan? " ucapku

...

tak ada jawaban,

aku pun melihat Erik

' dari tadi dia selalu tersenyum '

' apa yang dipikirkan nya hingga tidak mendengar ku tadi? ' batinku

" Erik, bukankah hari ini sangat cerah? " tanyaku lagi

kali ini aku mensejajarkan tubuhku denganya dan menatap wajahnya

" eh b- benar hari yang sangat cerah " ucapnya

" apa yang kau pikirkan? " tanyaku

aku tersenyum gemas padanya dan menyentuh pipinya

" T-tidak tidak ada, a- aku hanya merasa sangat senang karena bisa jalan-jalan dengan kakak" ucapnya

telinga dan pipinya memerah

" benarkah? kalau begitu aku akan mengajakmu jalan-jalan lagi lain kali, bagaimana menurut mu? " tanyaku

" aku sangat suka kak, aku mau" ucapnya bersemangat

" baiklah kalau begitu ayo kita jalan-jalan lagi" ucapku

aku pun kembali meraih tangannya dan menggenggam nya

" i-iya kak" balasnya

...

kami kembali melanjutkan jalan-jalan kami ini

dan aku Melihat bunga mawar biru

aku ingin melihatnya dari dekat dan ingin memetiknya untuk adikku

didunia ku dulu, di dunia modern bunga mawar biru dilambangkan sebagai cinta yang sangat dalam dan kuat

jadi aku ingin memberikan nya pada Erik ku

Erik hanya memperhatikan aku, kemudian aku pun memanggilnya untuk mendekat

" Erik kemarilah, apa kau tidak ingin melihat nya? " tanyaku

" i-iya kak" balasnya

Erik pun mendekat dan berdiri di sebelah ku

" Erik, apa kau tau nama bunga ini? " tanya ku padanya lembut

" tau kak, mawar biru itulah namanya" ucapnya

" apa kau menyukainya? " tanyaku

dan aku pun tersenyum padanya

" aku tidak tau kak, menurutku semua bunga terlihat sama cantik dan indah" ucapnya lagi

kali ini dia menatap wajah ku dengan baik dan aku bisa melihat mata nya

dan menangkap kata-kata nya tulus

" apa kau tau? bunga ini memiliki arti, mawar biru melambangkan rasa cinta yang sangat dalam dan kuat"

aku pun memetik setangkai bunga mawar biru dengan hati-hati agar tangan ku tidak tertusuk Duri

" jadi ini ambilah, kakak akan memberikannya padamu karena kakak sangat menyayangimu dan Erik ku ini sangat imut" ucapku

Erik terdiam dan kemudian telinga nya kembali memerah dan dia tersipu

' eh adik ku yang manis tersipu? '

' aku akan sedikit menggodanya lagi"

" apa kau menyayangi kakak? " tanyaku dan mengusap kepalanya

" tentu saja aku menyayangi mu kak" ucapnya

" kalau begitu kenapa kau tidak menerima bunga ini? "

" kakak jadi sedih, tadinya kakak berpikir kalau kau tidak menyukai kakak" ucapku dengan ekspresi yang kubuat sesedih mungkin

" k-kakak mana mungkin seperti itu? aku menyukai kakak, sejak kakak ke kamarku tadi aku sangat terkejut melihat perubahan kakak, aku sangat senang kakak menyayangiku, maafkan aku kak membuatmu sedih, aku menyayangi mu aku menyukaimu " ucapnya dengan suara tangisan yang mulai terdengar

hiks hiks

dia pun menundukkan Kepala nya menyembunyikan wajahnya dan suara tangisan mulai terdengar

hiks hiks dapat kulihat air matanya jatuh

' ehh aku tidak berniat membuat nya menangis'

' bagaimana ini? Erik manis ku menagis'

aku pun meletakkan mawar biru tadi disampingku dan mendekat pada Erik

grab

aku pun memeluknya dan menepuk punggungnya untuk menenangkan nya

" sudah jangan menangis, kakak hanya bercanda, kakak tidak ingin melihat mu menangis " ucapku lembut

" jadi jangan menangis lagi ya" ucapku

menenangkan nya

setelah kurasa dia tidak menangis lagi aku pun melepaskan pelukan ku dan menatap wajahnya

" apa sekarang sudah lebih baik" tanyaku

...

Erik hanya mengangguk dan menghapus air matanya

aku mengusap kepala Erik dan menghapus jejak air mata dari wajahnya

" kakak menyayangi mu, jangan nangis lagi ya"

aku mengambil mawar tadi dan sebelum memberikan pada Erik, aku menghilangkan durinya terlebih dahulu

" ini untukmu " ucapku

kali ini dia mengambilnya dan menatapku

" Terima kasih Kak, aku sayang kakak" ucapnya

aku tersenyum melihatnya

" kalau begitu senyum dulu dong" ucapku

mendengar nya Erik pun tersenyum dan suara tawanya samar terdengar

"hehe aku sayang kakak" ucapnya lagi

"kakak tahu" dan aku tersenyum lembut padanya

" sekarang ayo kita beristirahat minum teh dan makan sesuatu disana" ucapku menunjuk pada sebuah tempat di tengah taman untuk istirahat

oh ya aku lupa, dari tadi saat kami keluar, para pelayan mengikuti kami, jadi aku menyuruh mereka untuk menjaga jarak dari kami

tentu saja sangat risih jika harus diikuti dan diperhatikan oleh para pelayan, jadi aku melarang mereka terlalu dekat dengan aku dan Erik

mana mungkin aku membiarkan waktuku bersama Erik terganggu...

aku dan Erik beristirahat di kursi taman

" emma, kami ingin makan sesuatu yang manis" ucapku memanggil emma

"baik nona"

tak berapa lama para pelayan dan Emma datang membawa kan kami teh dan makanan manis

mereka meletakkan nya diatas meja kecil di depan kami

" wah kue ini sepertinya sangat manis dan lembut! apa kau suka makanan manis Erik? " tanyaku

" iya kak aku suka makanan manis" ucap Erik dengan semangat

" kalau begitu makan ini" ucapku sambil menyodorkan kue yang terlihat enak ke mulut Erik

" buka mulut mu Aaaaa" ucapku lagi

" ah baik kak" ucapnya membuka mulutnya

bite

" mm ini sangat manis kak, enak " ucap Erik

" kakak juga cobalah, ini"

Erik menyodorkan kue ke mulutku

" mm ya " bite

aku sebenarnya tidak terlalu suka makanan manis, tapi demi adik ku aku memakannya

dan seperti nya rasanya tidak terlalu buruk

" bagimana kak? enak? " tanya Erik lagi

" mm iya enak, sangat manis " ucapku

kami pun memakan kue dan juga minum teh disana, tapi Erik minum susu karena dia tidak terlalu suka dengan teh

kami berbincang mengenai banyak hal dengan santai seperti hal yang kami sukai, hal yang tidak kami sukai dan berbagai cerita yang ringan untuk dibahas

dan meskipun belum terlalu akrab tetapi aku sudah merasa sangat senang menghabiskan waktu dengan adik ku

.....

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!