"eeh lo!." ujar seorang pria, hingga membuat Fitri yang tengah menjemur pakaian melirik ke asal suara.
"eeeh, a*jing ngagetin aja..." jawab Fitri spontan karena di kagetkan sambil membalikkan badannya.
"apa Lo bilang..."ujar Ferrer dengan tatapan tajam nya.
"aah sorry saya kira siapa tuan..."ucap Fitri menunduk sedikit tubuh nya, ia sangat menyesali mulut nya yang asal bicara itu.
"maksud Lo apa ? gue majikan Lo, sadar diri donk..."ucap Ferrer sambil bertolak pinggang.
"aah, sorry tuan, saya tidak tau, ternyata anda yang memanggil saya, hehehe..." ucap Fitri, meski sejujurnya ia sedikit muak memanggil Ferrer dengan sebutan tuan, karena Ferrer sangat jauh di bawah usia nya, meski ia sudah bergelar majikan nya saat ini.
"ouh ya, ada apa anda memanggil saya tuan ? bukan kah anda bilang mau istirahat tadi ?" tanya Fitri, berusaha beralih topik pembicaraan, ia memang salah tidak mengkondisikan mulut nya saat berbicara.
"mau ngapain Lo nanya-nanya,. iya seterah gue lah, mau ngapain, diri-diri gue, rumah-rumah gue..." jawab Ferrer ketus.
"iya, terus ngapain anda manggil saya?" tanya Fitri sambil menaikkan sebelah alisnya.
"eeh, Lo itu babu, jangan belagu kayak gitu deh..." ujar Ferrer dengan suara khas nya, tak terima karena fitri seperti meremehkan nya.
"jadi saya harus bagaimana tuan?" ia masih bersikap baik meski ia sedikit geram dengan sebutan babu yang di lontarkan Ferrer.
"Lo itu seharusnya minta maaf karena berbicara tidak sopan kepada majikan, ingat Lo itu cuma babu di rumah gue, pembantu tidak tau diri seperti Lo, minta maaf ke gue dengan cara Lo cium kaki gue, supaya gue maafin Lo!" tambah Ferrer tersenyum licik.
"eeh, mentang-mentang gue pembantu di sini, gue juga nggak terima loh di hina seperti itu, Lo itu hanya bocah ingusan, seharusnya Lo itu sopan sedikit terhadap orang yang lebih tua dari Lo..." tatap tajam Fitri, ia sangat tidak terima di rendah kan seperti itu oleh Ferrer, apa lagi sampai meminta nya bersujud di kaki lelaki itu.
"aahh gue!!" ucap Ferrer sambil menunjuk tubuh nya sendiri. "gue hormat sama babu kayak Lo! mimpi!!" ucap Ferrer sambil menunjuk kearah Fitri dengan geram.
"dasar bocah tengil! heran gue, kok ada ya manusia seperti lo! kita ini baru bertemu hari ini loh, kok Lo malah buat masalah sama gue, gue kan cuma ingin kerja dengan baik tanpa ada gangguan sama sekali..."ujar Fitri, sejujurnya ia tak ingin membuat masalah dengan Ferrer, mengingat ia baru bekerja di rumah ini, namun jika harga diri nya di injak-injak seperti ini, apa boleh buat, kehilangan pekerjaan pun tak masalah bagi nya.
"eeh Lo babu cerewet! Lo jadi cewek galak amat sih! santai donk, ingat kodrat, babu mana bisa bicara ngegas di depan majikan." tambah Ferrer lagi, hingga membuat wajah Fitri memanas saking marah nya.
"eeh bocah, jaga mulut lo yah, pembantu pun manusia juga, gue sama kayak Lo sama-sama makhluk ciptaan tuhan juga, Lo jadi anak songgon amat, gue bisa aja tahu, beli tuh mulut Lo, kalau gue mau." tambah Fitri geram sambil bertolak pinggang.
"hahaha lucu lo garing anjing! kalau Lo bisa beli mulut gue, kenapa pekerjaan Lo harus jadi babu di rumah gue hah? kenapa Lo nggak jadi CEO aja atau jadi presdir seperti novel-novel yang lain, hahaha, ini malah jadi pembantu." tawa Ferrer pecah,ia sangat senang membuat masalah.
"sial, dasar bocah tengil." Fitri pun pergi meninggalkan Ferrer, ia tak ingin berlama-lama meladeni bocah itu, meski ia sedikit geram dengan anak itu,ingin rasanya ia koyak-koyak/cabik-cabik itu mulut, pedas amat.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 48 Episodes
Comments