Darlen dan Lia memutuskan untuk tinggal di rumah mama Irma sampai Darlen kembali dari tugas di daerah perbatasan...
Lia tidak lupa menghubungi papa Sam dan mama Retha untuk memberi tahu keputusan mereka. Papa Sam dan mama Retha juga sangat setuju...
Lia melakukan tugas dan tanggungjawabnya sebagi istri, mama dan juga guru dengan baik. Dan tidak terasa seminggu telah berlalu... Darlen sudah selesai dengan latihannya...
"Hai papa, mama. Lihat deh, gambar Cecil bagus kan?" Cecil menunjukkan hasil gambarnya...
"Bagus banget sayang" puji Lia..
"anak kecil disamping papa ini siapa, nak?" tanya Lia lagi...
"Itu adeknya Cecil, ma" jawab Cecil.
Darlen yang sedang minum kopi hampir tersedak. Sedangkan Lia melihat kearah Darlen dengan wajah merah...
"Apa papa dan mama tidak ingin memberikan Cecil seorang adik?" Cecil ingin punya adik laki-laki, pa. Biar dia bisa menjaga Cecil dan mama disaat papa sedang bertugas" pinta Cecil dengn wajah memelas...
Dengan tenang, Darlen berkata "Nak, memiliki adik bukan hal yang gampang. Mama akan capek dan sakit. Kalau mama yang sakit, terus siapa yang jaga mama?" imbuh Darlen lagi...
"Tapi Cecil pengen punya adik, pa" rengek Cecil...
"Cecil harus tanya mama. Apa mama mau punya adik?" ucap Darlen
"Mama maukan berikan adik untuk Cecil?" tanya Cecil pada Lia yang membuat wajah Lia bersemu merah...
"Emmm, bagaimana ya?" Lia kebingungan menjawab pertanyaan Cecil... "Kita bicarakan lagi ya, sayang. Untuk sekarang mama masih ingin merawat Cecil dulu. Mama belum kepikiran untuk punya adik" kata Lia...
Karena keinginannya yang ingin memiliki seorang adik. Membuat Cecil terus merengek kepada Darlen dan Lia sampai akhirnya dia tertidur di pangkuan Lia...
"Dek, besok weekend. Apa kamu mau kita ajak jalan-jalan Cecil?" tanya Darlen...
"Keadaan Cecil belum pulih benar, kak. Biarkan dia beristirahat dululah" jawab Lia... "Atau kita pergi ke rumah kakak saja. Lia ingin melihat perumahan Tentara tempat tinggal kakak, sekalian beres-beres" imbuh Lia...
"Baiklah kalau kamu mau seperti itu. Besok setelah sarapan pagi, kita kesana" ucap Darlen... "Sudah malam, ayo kita istirahat" imbuh Darlen...
Darlen mengangkat tubuh Cecil dari pangkuan Lia. Dan membawa Cecil menuju ke kamar tidurnya...
Setelah itu, Darlen dan Lia masuk ke kamar mereka...
Darlen duduk di balkon kamarnya, sedangkan Lia berjalan menuju kamar mandi untuk membersihkan wajahnya... Lia juga menyiapkan piyama tidur untuk Darlen...
Lia tidak ingin mengganggu Darlen yang sedang duduk. Lia langsung membaringkan tubuhnya di tempat tidur... Darlen yang dari tadi tidak mendengar suara Lia memanggilnya untuk masuk, berdiri dan masuk ke dalam kamar...
"Ternyata kamu sudah tidur, dek. Apa kamu benar-benar menikah denganku hanya untuk Cecil? Aku sudah jatuh hati padamu, dek. Semenjak ku lihat betapa kau begitu perhatian pada anakku" guman hati Darlen ...
"Tidurlah dengan nyenyak, sayangku. Aku akan berusaha menjadi suami yang bisa diterima hatimu, dek. Seperti Cecil yang begitu kau sayangi" ucap Darlen pelan dan menyelimuti tubuh Lia. Tidak lupa Darlen mengecup kening Lia...
Darlen mengganti pakaiannya dengan piyama yang sudah disiapkan oleh Lia... Dan dia pun berbaring disamping Lia melihat wajah istrinya yang begitu cantik dan putih bersih itu. Sampai akhirnya Darlen pun tertidur sambil memeluk tubuh Lia...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 55 Episodes
Comments
Ummu Sakha Khalifatul Ulum
lanjut thor
2020-07-02
3