Sesampainya di rumah keluarga Lia. Mereka berdua disambut mama Retha...
"Selamat datang, pengantin baru" ucap mama Retha menggoda Lia dan Darlen...
Dengan Senyuman, Lia lalu menggandeng tangan mamanya... "Lia akan membereskan barang-barang Lia, ma" ucap Lia sambil beranjak menaiki tangga menuju kamarnya...
"Lia, apakah kamu tidak mengajak suamimu untuk beristirahat?" tanya mama yang melihat Lia meninggalkan Darlen...
"Ayo, kak" Dengan muka yang malu, Lia mengajak Darlen masuk ke kamarnya yang berada di lantai 2 rumah itu...
Kamar Lia begitu rapi dan teratur dengan nuansa cat dinding yang berwarna putih... menambah cerah dan nyaman berlama-lama di kamar itu...
"Maaf, kak. Kamar Lia berantakan. Lia nggak sempat bereskan sebelum acara pernikahan kemarin" ucap Lia...
Darlen diam memandang Lia dan ruang kamarnya dan memilih duduk di sofa yang berada disisi tempat tidurnya... Sambil melihat Lia yang sibuk membereskan barang-barangnya yang akan dibawa....
"Dek, maafkan saya" ucap Darlen sambil menunduk kepalanya...
"Untuk apa, kak?" tanya Lia heran...
"Untuk tadi pagi"... Saya memelukmu tanpa ijin" ucap Darlen lagi...
"Nggak papa, kak. Mungkin Lia saja yang belum terbiasa" Kata Lia menahan desiran rasa aneh yang muncul dalam hatinya...
"Maafkan kakak telah menjadikan adek sebagai istri demi Cecil dan maafkan kakak juga belum bisa menjadi suami yang baik bagi adek" ada rasa penyesalan dari setiap kata-kata yang diucapkan Darlen...
Lia menghampiri Darlen dan duduk disampingnya... "Kak, Lia nggak kenapa-napa. Lia menyetujui menikah dengan kakak karena Lia yang menginginkannya. Dan keputusan itupun diambil dengan pikiran yang matang" Ucap Lia...
"Kakak berharap, adek tidak menyesal dengan keputusan ini" ucap Darlen... "Karena kakak sendiri bingung dengan perasaan kakak terhadap adek"... tambah Darlen...
"Kita jalani saja, apa yang sudah kita putuskan sambil berdoa semoga Tuhan memberkati rumah tangga kita" ucap Lia sambil mengelus pundak suaminya itu dengan ragu-ragu...
Sambil menggenggam tangan Lia... "Terima kasih, dek. Semoga kita sama-sama bisa membuka hati kita bukan hanya untuk Cecil tapi juga untuk kita berdua" ucap Darlen dan kemudian memberikan ciuman hangat di kening istrinya itu...
Tret, tret, tret. Getar handphone di saku celana Darlen membuat Darlen melepaskan ciuman dikening Lia...
"Hallo, selamat siang" sapa Darlen...
(........) si penelpon
"Baiklah, saya segera kesana“ balas Darlen...
"Kakak hrus segera ketempat latihan. Tunggulah disini sampai kakak kembali" Ucap Darlen kembali mencium puncak kepala Lia dan kedua tangan Lia yang dia genggam...
Mereka berdua keluar dari kamar bersama dan menuruni tangga ke ruang bawah...
"Mau kemana kalian" tanya mama Retha...
"Darlen dipanggil untuk segera ke tempat latihan, ma. Untuk menyiapkan anggota yang akan bertugas nanti ke daerah perbatasan" jawab darlen... "Adek, biar menunggu dulu disini, ma. Sampai Darlen kembali" ucap Darlen kepada mama Retha...
"Baiklah" ucap mama Retha sambil menganggukan kepala...
"Lia akan mengantar kak Darlen ke depan, ma" kata Lia dan berlalu dari hadapan mamanya...
"apa kak Darlen akan pergi dengan pakaian itu" guman Lia...
Darlen masuk kedalam mobil "Kakak akan mengganti pakaian di tempat latihan, dek" ucap Darlen seakan tahu apa yang ada dipikirkan Lia...
"Hati-hati bawa mobilnya, kak... Cepat kembali, kita harus menemui Cecil" kata Lia dan dijawab anggukan dan lambaian tangan Darlen meninggalkan dia...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 55 Episodes
Comments
Ummu Sakha Khalifatul Ulum
semangat thor
2020-07-02
2