Lia melakukan tugasnya sebagai seorang guru dan wali kelas 1 seperti biasanya. Dengan senyum dan sifatnya yang lemah lembut membuat anak-anak didiknya selalu fokus dalam belajar...
Lia pun tidak lupa menjenguk Cecil yang sudah seminggu masih harus menjalani rawat inap sampai sesak nafasnya berkurang...
Entah kenapa siang itu Lia merasakan ada sesuatu yang aneh. Dari pagi, Lia terus memikirkan Cecil...
"Pa, kenapa bu guru belum datang juga?" suara Cecil terengah-engah bertanya kepada papanya... "Pa bisakah menelpon bu guru datang? Cecil kangen, pa" pinta anaknya...
"Sebentar papa telepon bu guru, ya" jawab Darlen...
Terdengar suara nada sambung teleponnya Lia "Amazing Grace"...
"Selamat siang, dek. Boleh ke rumah sakit sekarang. Cecil ingin bertemu" pinta Darlen...
(.......) Lia...
"Apa perlu saya jemput?" tanya Darlen...
(......) Lia...
"Pa, Cecil ingin bicara dengan bu guru" pinta Cecil...
"Bu guru. Cecil kangen dipeluk dan disuapi, bu guru" ucap anak itu...
(.......) Lia...
"Cepat ya, bu guru. Cecil tunggu" katanya deng suara parau...
20memit berlalu... Lia sudah ada di depan pintu kamar rawat Cecil...
"Ada apa ini? dimana Cecil?" tanya Lia kepada Darlen dan oma Irma...
"Cecil dipindahkan ke IGD, nak" jawab oma Irma... "Cecil mengalami infeksi paru-paru, kata dokter. Padahal tidak ada gejalanya" tambah oma Irma...
Serasa dunianya Lia berubah... Tiba-tiba Lia melihat Christine yang sudah berdiri di pintu ruang IGD dengan wajah yang begitu sendu melihat kondisi Cecil yang mulai memburuk...
"Siapa yang bernama ibu Lia dan Papanya pasien" tanya salah seorang perawat yang keluar dari ruang IGD...
"Saya, sus" dengan serempak Lia dan Darlen menjawab...
"Mari ikut saya masuk ke ruangan. Tapi sebelumnya Bapak dan ibu harus memakai baju khusus dan masker juga penutup kepala" pinta perawat tersebut...
Darlen dan Lia mengikuti perintah dari perawat itu...
"Cecil. Sayang buka matamu, nak. Ini mama" dengan suara yang menahan tangis dan entah dari mana kata-kata itu keluar dengan indah dari mulut lia membuat Darlen menitikan air mata...
"Mama, itukah mama?" tanya Cecil sambil perlahan-lahan membuka matanya...
"Iya, sayang. Ini mama, Mama Lia" ucap Lia... "Cecil masih mau menjadi anaknya mama kan?" tambahnya lagi...
"Papa, benarkah bu guru mau menjadi mamanya Cecil?" tanya Cecil. Dan dijawab anggukkan kepala dari Darlen...
Cecil memejamkan matanya, seakan-akan dia sedang berpikir atau mengambil nafas agar bisa berbicara lagi...
Sambil memegang tangan Papa dan bu guru Lia. Cecil menyatukan tangan mereka bertiga dan berkata "Papa dan mama tunggu Cecil sembuh ya, kita akan jalan-jalan ke taman seperti yang papa dan mama janjikan untuk Cecil"...
" Iya, janji" jawab Darlen dan Lia bersamaan...
"Cecil mau istirahat, papa dan mama tunggu Cecil ya" pinta anak itu...
Darlen dan Lia pun keluar dari ruang IGD tempat Cecil harus beristirahat sementara waktu karena penyakitnya...
"Apa adek sudah mengambil keputusan dengan benar dan bijak untuk menjadi mamanya Cecil dan menjadi istri saya?" tanya Darlen kepada Lia...
"Lia sudah mengambil keputusan itu, kak. Lia bersedia menjadi mama bagi Cecil dan istri bagi kak Darlen" jawab Lia... "Lia nggak sanggup melihat kondisi Cecil seperti ini. Seperti ada rasa sakit yang menusuk hati Lia dan membuat Lia tidak bisa tenang" tambah Lia menjelaskan...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 55 Episodes
Comments
Eva Tigan
kok IGD sih? bukannya ruang ICU ya .kalo keadaan pasien memburuk dan perawatan yg lebih intensif..?
2021-06-22
2
Faizha Alyha Handhayani
cecil cepat sembuh syg
2021-03-04
0
el-es
beli satu dapat dua
2021-02-26
0