Setelah meminta maaf dan menjelaskan semuanya kepada orang tua dan kakak dari Lia. Darlen minta permisi pulang untuk ke rumah sakit...
Karena memikirkan permintaan Cecil membuat Lia ketiduran sampai jam makan malam tiba...
"Sayang, bangunlah. Sudah jam makan mlam. Ayo" Kata mama Retha membangunkan Lia...
"Iya, ma... Maaf, Lia ketiduran" jawab Lia sambil meregangkan otot-ototnya... Lia bangun dan langsung menuju kamar mandi untuk mandi...
10menit kemudian, Lia sudah ada di ruang makan bersama papa, mama juga kak Bram...
Setelah mereka makan, Lia membantu Mama Retha membersihkan peralatan makan... Sedangkan papa Sam dan kak Bram sudah santai di ruang keluarga...
Lia membawakan kopi dan teh hijau juga camilan menuju ruang keluarga yang juga dijadikan ruang nonton...
"Lia, duduk disamping papa sini nak" pinta papa...
"Kenapa pa?" Lia bertanya sembari duduk di samping papa Sam dan memeluk lengan kekar ayahnya itu...
"Anak perempuan papa sudah tumbuh menjadi wanita dewasa yang cantik dan lembut. Apa tidak ingin menikah?" tanya pap Sam kepada Lia...
"Pa, jangan tanyakan itu kepada Lia tapi tanyakan kepada kak Bram saja ya papa" jawab Lia yang membuat mama tersenyum genit kepada Bram...
"Kakak bukannya belum mau menikah, sayang. Tapi belum ketemu jodoh yang pas. Kamu liat aja sendiri. kakakmu ini sibuk dengan latihan dan sering bertugas kelurahan daerah. Wanita yang harus kakak nikahi harus seperti mama dan mbak Vanny yang rela dan mau ditinggal tugas suami" jawab Bram menyakini adiknya itu...
"Apa perlu aku jodohkan dengan salah satu temanku?" tanya Lia bercanda lepada kakaknya. "Kebetulan ada temannya Lia sudah dari dulu dia menaruh hati kepada kak Bram" imbuh Lia lagi...
"Terserah kamu sajalah, dik. Yang penting dia mau dan rela ditinggal kakak tugas terus dan bisa menjadi istri dan mama yang baik seprti mama kita. Itu saja syarat dari kakak" Ucap kaka Bram...
"Ok, baiklah" sambil membentuk jarinya, Lia berucap... "Papa mau bilang apa ke Lia?" tanya Lia...
"Darlen sudah menyampaikan permohonan maaf dan menjelaskan semua kepada papa, mama dan kak Bram. Kami hanya bisa bilang, semua terpulang dari keputusanmu sayang" kata papa Sam kepada Lia...
"Lia masih memikirkannya pa, ma. Karena tidak segampang itu langsung menyetujuinya. Walaupun Cecil adalah anak kecil bukan berarti kita harus mengikuti kemauannya kah?!" jawab Lia.
"Seperti kata papa, kak Bram juga menyerahkan keputusannya sama Lia. Karna Lia yang lebih tau seperti apa nantinya keputusan itu" kata kak Bram...
"Sejauh yang mama ketahui, nak Darlen adalah laki-laki yang baik. Itu dilihat dari sifat dan pembawaannya. Karena kita sering bertemu saat dia mengantarkan almarhumah istrinya ikut kegiatan istri-istri Tentara" kata mama mengingatnya...
*Malam semakin larut tanpa terasa percakapan mereka hampir jam 11.00 malam... Akhirnya orang tua dan kedua anak itu masuk ke kamar mereka untuk beristirahat...
Lia masuk ke kamarnya dengan kekalutan... Dia bingung bagaimana menghadapi Cecil nanti... Sebelum tidur, Lia melakukan kebiasaannya yaitu "berDoa malam"... Meminta petunjuk dari Tuhan, akan keputusan terbaik yang akan di ambilnya*...
" Tuhanku, bila memang kak Darlen adalah jodohku yang datang lewat Cecil anaknya. Biarlah kehendakMU yang jadi atas hambaMu ini, bukannya kehendak hamba. Dan hanya kepadaMu, Ya Tuhanku. Doa ini kupanjatkan... Amin".... Doa Lia menutup malamnya...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 55 Episodes
Comments
Ummu Sakha Khalifatul Ulum
next
2020-07-02
1