Setelah dari rumah sakit,,, Lia pulang diantar oleh Darlen papanya Cecil menuju rumahnya...
Sepanjang perjalanan mereka terlibat pembicaraan tentang permintaan Cecil...
"Saya minta maaf atas permintaan dan jawaban saya tadi. Itu saya lakukan karena tidak ingin membuat Cecil lebih bertambah buruk sakitnya" kata Darlen memulai percakapan...
Lia dengan gugup "Ah, eng... Nggak apa-apa, pak. Saya ****“
" Jangan panggil saya dengan sebutan pak. Saya seumuran dengan Bram, kakaknya ibu. Panggil saya dengan sebutan kak saja"... inta Darlen...
"Emmm, baiklah" jawab Lia dengan perasaan yang aneh...
kenapa tiba-tiba perasaan aneh ini datang... Lia belum pernah merasakan sesuatu yang aneh seprti ini.... Guman hati Lia.....
Namun semenjak Cecil mengalami sakit, Lia mulai merasakan aneh dengan anak itu. Seperti ada ketertarikan sendiri terhadap anak itu....
"Hai, kenapa melamun" sambil melambaikan tangan dihadapan wajah Lia, Darlen bertanya...
"Oh, ah. nggak, kak. Saya nggak melamun... Saya hanya bingung bagaimana caranya menolak ini dan saya juga bingung bagaimana berbicara dengan papa, mama juga kakak-kakak saya" Kata Lia dengan wajah kebingungan kepada Darlen...
"Sebaiknya dipikirkan dulu permintaan Cecil, ini bu guru. Saya juga akan pikirkan solusinya seperti apa" pinta Darlen... "Kita sudah sampai, bu guru. Mari saya antarkan ke dalam supaya saya bisa memberikan penjelasan kepada Komandan dan Ibu" kata Darlen...
Sambil membuka pintu mobil dan mereka berduapun masuk di sambut oleh mama Retha...
"Selamat sore, bu. Maaf saya mengantarkan bu guru sudah sore" suara Darlen kepada mama Retha...
"Selamat sore, ma. Saya tinggal dulu sama mama ya, pak" sembari berjalan menaiki tangga Lia menuju ke kamarnya dengan pikiran dan perasaan yang kalut...
"Selamat sore... Oh, ia. ngak papa, nak. Mari masuk dulu. Ibu buatkan kopi" kata mama Retha mempersilakan Darlen masuk...
"Kapten Darlen" ucap kak Bram sambil memberikan sikap hormatnya...
"Selamat sore, Letnan Bram" balas Darlen sambil berjabat tangan dengan Bram...
"Bagaimana anda mengenal adik saya, kapten?" tanya Bram kepada Darlen...
"Anaknya Darlen adalah anak didik adikmu di kelas 1 dan Lia adlah wali kelasnya" jawab pap Sam yang keluar dari kamar... Dan disambut hormat dari Darlen...
"Bagaimana kondisi anakmu, Darlen?" tanya papa Sam...
"Siap, sudah membaik komandan"... jawab darlen...
" Bicaralah seperti biasa saja. Saya sudah pensiun, kini saya hanya masyarakat biasa bukan lagi seorang tentara" pinta papa Sam...
"Baiklah, pak" jawab Darlen... "Saya tadi pagi menelpon meminta ibu Lia untuk menjenguk Cecil di rumah sakit. Karena Cecil tidak berhenti memanggil nama ibu Lia. Saya minta maaf, karena tidak meminta ijin kepada Bapak" imbuh Darlen...
"Tidak apa-apa. Itu kewajiban Lia untuk menjenguk siswanya yang lagi sakit" kata papa Sam...
"Ayo minum kopi dulu, ini sudah ibu buatkan kopi dan juga camilan" mama Retha mempersilakan papa Sam, Bram dan Darlen seraya duduk di samping papa Sam...
"Saya juga ingin menyampaikan permintaan maaf kepada Bapak dan ibu juga Bram" ucap Darlen... "Permintaan anak saya telah membuat bu Lia berada di posisi yang serba salah karena kondisi kesehatan anak saya. Dan Saya telah menyanggupi permintaan anak saya untuk menjadikan bu Lia sebagai mamanya tanpa berbicara dan meminta persetujuan dari bu Lia dan juga Bapak, ibu dan Bram" kata Darlen dengan wajah yang sendu penuh penyesalan...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 55 Episodes
Comments
Maisha Putri Salsabila
permintaan anak yang ga bisa di tolak
2021-12-05
0
Faizha Alyha Handhayani
bagus bgt ceritabnya
nggk neko2
2021-03-04
0
Sutar Sutar
Baguss thor enak dibacanya ceritanya mengalir mudah di mengerti siiippp
2020-12-18
4