Dengan mata yang berkaca-kaca Lia mencoba berbicara dengan Cecil "Sayang ini ibu guru Lia. Cecil, ayo bangun. Ibu sudah ada sayang"
Dengan sayu, mata kecil itu mulai terbuka perlahan-lahan... "Mama, Cecil kangen. Cecil mau mama peluk ma" pinta anak itu...
"Sayang ini ****** Kata-kata oma Irma seakan tertahan ketika Lia melihat kearah orang tua itu sambil mengedipkan matanya...
Lia mencoba untuk memeluk Cecil " Kita makan dulu ya. Cecil belum makan kan, kata oma"... Cecil hanya mengangguk...
Lia pun mengambil makan yang sudah ada di atas meja di samping tempat tidur Cecil dan menyuapinya...
"Aaa, pintar anak mama. makan yang banyak ya, biar cepat sembuh. Dan kita akan jalan-jalan ke taman" kata Lia menyemangati Cecil agar lahap makannya...
Seperti tersihir, Cecil yang tidak mau makan tiba-tiba melahap habis makanan yang disuapi oleh Lia... Ada getaran aneh yang mendesir di dalam hati Lia yang tak bisa dijelaskan oleh kata-kata...
Setelah makan, Lia memberikan minum kepada Cecil... "Terima kasih, bu guru sudah mau menyuapi Cecil dan membiarkan Cecil memanggil mama" ucap Cecil tiba-tiba membuat Lia dan oma Irma saling berpandangan...
"Berarti ibu mau menjadi mamanya Cecil kah?" tanya Cecil kepada Lia...
Dengan senyum khasnya Lia berusah menjawab "Sayang, ibu bukannya tidak mau. Tapi****“...
" Kalau itu tentang papa nanti Cecil yang urus" ucap Cecil "Bagaimana oma?" tanyanya kepada oma Irma... Dibalas anggukan oma Irma....
"Bukan, bukan itu maksudnya" kata Lia...
Lia bingung menjelaskan kepada Cecil yang begitu menginginkan dia menjadi mamanya... Ada perasaan yang aneh hadir di hatinya...
Tanpa disadari Darlen sudah berada entah berapa lama di dalam kamar itu dan Darlen sempat mendengarkan pembicaraan anaknya dan Lia...
"Cecil, sayang tidak bisa memaksakan kehendak Cecil pada bu guru" kata Darlen yang membuat kaget tiga orang itu...
"Kenapa? Apa papa tidak suka dengan ibu guru Lia? Apa papa sudah punya pacar yang lain? Atau papa berniat menikah dengan orang lain yang tidak Cecil kenal" pertanyaan bertubi-tubi keluar dari mulut anaknya dengan nafas terengah-engah membuat Darlen, oma Irma dan juga Lia memandang Cecil...
"Bukan, bukan begitu maksud papa" bantah Darlen dengan cepat dia menggenggam tangan Cecil...
"Trus maksud papa apa?" tanya Cecil...
"Ibu guru punya keluarga dan kita harus memberikan waktu untuk ibu guru berpikir dulu dengan apa yang Cecil mau" kata Darlen membujuk anak semata wayangnya itu...
Darlen juga bingung dengan jawaban yang dia berikan kepada Cecil... Dia juga tidak bisa berharap, apakah Lia bisa menerima permintaan anaknya ini... Guman Darlen dalam hati....
Lia yang memandang Darlen karena kata-kata Darlen membuat Lia seakan-akan ingin menjawab tapi mulutnya terjatuh karena permintaan Cecil...
Dan akhirnya Lia berkata "Sayang, seperti kata papa. Ibu guru harus pikirkan lagi permintaan Cecil dan ibu harus bicarakan dengan orang tua, ibu dulu sayang"
"Benarkah itu bu guru?" tanya Cecil dengan mata yang berbinar...
Lia hanya menganggukan kepalanya dengan senyuman... Seakan kembali ceria lagi Cecil menerima anggukan Lia. Membuat oma Irma dan Darlen heran karena kesakitan yang di alami Cecil beberapa hari ini membuatnya lemah bahkan untuk berbicara pun Cecil sangat lemah...
Dan hanya Lia yang mampu membuat Cecil ceria lagi...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 55 Episodes
Comments
🌺 £€πD®@ m@£@¥u🌺
ceritanya singkat dan jelas,, nggak bertele2,, jd suka bacanya 😍😍
2021-06-20
1
el-es
udah deh ...papah nurut aja sama cecil
2021-02-26
1
Surinda Andayani
sdh ke 3 kalinya sy bc cerita ini ceritanya mengharukan...
2021-01-28
0