Mertua Rasa Pelakor (MrP)
part3
by. ✍️Amoyshanghai ✍️
" Sabar itu mudah, kamu tidak perlu melawan, hanya perlu tenang menguatkan hati. Emosi dan egolah yang membuat sabar menjadi sulit. "
****
Aku bukan tidak sayang dengan mertuaku, mertuaku itu selalu membanding-bandingkan Aku dengan istri Boim, Lisa. Tentu saja membanggakan lebih tepatnya.
"July, kamu itu lihat dong kayak si Lisa tuh. Giat cari uang. " Ucap mertuaku kala itu tanpa sedikitpun perduli dengan perasaanku, entah tahun berapa saat ia datang kerumahku dulu.
"Iya Ma. " Aku tersenyum kecut kearahnya. Ingin rasanya teh panas yang sedang ku tuang ini, ku lemparkan ke kakinya. Ya memang, aku mantu durhaka. Habisny, aku kesal karena selalu di banding-banding kan. Selalu bernilai jelek di matanya.
Aku bukannya malas dan tak giat cari uang, kehidupanku dengan Lisa berbanding terbalik. Boim mencukupi semua fasilitas istrinya, Lisa hanya menjaga toko Boim ya sudah seharusnya Dia giat kan? Sedangkan Aku? Hanya ibu rumah tangga yang mengandalkan gaji suami saja. Sempat aku ingin bekerja di kantorku dulu, namun Mas Boeng melarangku dan menyuruhku dirumah saja.
"Paling besok Oma ngajakin Papa pergi-pergi seperti biasa kan Ma? " Tiba-tiba suara Yogi mengagetkanku.
"Ahh? Hahah kamu ini Kak. " Aku pun tertawa terbahak-bahak mendengar ucapan anak 7tahun itu.
"Ga boleh ngomong gitu Kak, biar jeleknya gimana pun Dia adalah Nenek kamu. " Aku pun menasehati putraku dan membelai rambutnya dan kuberikan sebuah senyuman untuknya.
Aku memang tidak suka dengan mertuaku, boleh dibilang aku membencinya. Biarlah hanya aku saja yang membencinya, anakku jangan.
Aku membencinya pun punya alasan yang tepat, dan membuatku sakit hati. Pernah suatu hari, Mertuaku berkunjung seperti biasanya. Iapun meminta sebuah ponsel Nokiem E63 kala itu. Belum ada Android seperti sekarang, bukan tanpa alasan Mertuaku meminta pada Mas Boeng.
Karena, Beliau melihatku memakainya. Ya, dua minggu lalu Mas Boeng yang membelikannya untukku. Akupun amat senang mendapatkan nya kala itu. Beliau pun merengek pada Mas Boeng bak seorang anak kecil yang meminta mainan baru.
"Yank, Hp mu kasihkan Mami dulu aja ya? Nanti kalau ada rejeki lagi, Mas belikan Berryberry. " Mas Boeng merayuku dengan janji manisnya.
Sakit hati ini sebenernya, teganya si Boeng mengambil apa yang sudah Dia berikan? Haruskah aku merelakan milikku?
Terpaksa, dengan berat hati aku pun memberikannya. Hari itu aku amat kesal, tega-teganya mas Boeng! Aku mengumpatnya, mengutuknya, bahkan membencinya.
Ingin rasanya aku menangis, mengumpat diriku sendiri. Mengapa harus terjebak diantara mereka. Dulu, sebelum menikah mertuaku baik di depanku.
Aku pun amat yakin, bila mertuaku itu hanya sengaja meminta apa yang aku punya. Seperti biasanya, wajar bila aku pun tak perduli dengannya.
"Selalu dan selalu saja mengambil apa yang aku miliki! " umpatku kesal, sembari menahan tangis. Meski sesak yang kurasa telah memuncak dan dadaku terasa berhenti bernafas.
Untungnya aku tidak tinggal satu atap dengannya. Tuhan masih menolongku, membebaskan ku dari belenggu sihirnya.
Arghhhh!!!! Aku KESAAALLLLL!!!" Bathinku pun menjerit sekuat nya. Hingga menumpahkan seluruh air, yang sedari tadi ku tahan di sudut netraku.
Aku hanya bisa diam seribu bahasa kepada mas Boeng, entah lah rasanya bagaikan sudah tak ada kata-kata lagi yang mampu ku ucapkan pada nya.
Percuma saja mempertahankan apa yang kumiliki, jika sudah di minta oleh mertuaku itu pasti tak mampu ku amankan. Sedari dulu selalu saja begitu.
Apakah aku kurang ajar? Apakah aku berlebihan? Kurasa Tidak adalah jawaban yang benar. Dia lah yang keterlaluan, selalu merebut apa yang aku senangi! Bak pelakor yang selalu merebut suami, ini lebih sakit rasanya.
Aku begitu membencinya!
🍃🍃🍃🍃🍃
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 139 Episodes
Comments
Safirah
👍🏻👍🏻👍🏻
2022-03-04
0
Sari
tiap episode ada kagetnya ckckck..gue absen atu2 nih
2021-10-08
0
🐾♎🕸️ Alaska 12🕸️⚖️🐾
Yah kok sama yah, saya sih santai orang nya hanya saja sudah terlalu banyak derita batin ku rasa saat hidup se atap.
Saya dan suami mempunyai sifat yang sama tak suka keributan makanya biar terasa sakit kami berdua tak pernah membantah.
Tetapi kesabaran ada batas nya kami yg selama ini diam tidak mau di injak2 ataupun diperintah2 siapapun 🙏
2021-02-26
0