Bab 5

Manager Lanlan tertegun mendengar ucapan dingin dan tegas dari Tuan Mudanya itu, dia menghentikan pekerjaannya dan langsung menuju keluar dari ruang kantornya.

"Bu, mau kemana?" tanya seorang wanita bingung melihat atasannya bertindak tidak seperti biasanya.

"Mau kebawah sebentar!" jawab Manager Lanlan.

"Nanti ada seseorang yang ingin bertemu dengan Ibu, bagaimana aku harus menjawabnya?" tanya wanita itu penasaran.

"Nanti aku akan menemuinya, suruh dia untuk menunggu di ruang tamu itu!" pinta Manager Lanlan dengan menunjuk salah satu ruangan yang memang itu adalah ruangan khusus untuk tempat menunggu tamunya.

"Baiklah, saya mengerti!"

"Baguslah, Katrin! Kemari ikut saya!" kata Manager Lanlan merespon dan lanjut memanggil seseorang yang bernama Katrin untuk mengikutinya.

Mereka berdua turun dari lift, lantai tiga puluh. Karena perusahaan Incode memiliki tiga puluh lantai ruang kerja karyawan sedang lantai ke tiga puluh satu adalah ruang privat milik CEO perusahaan Incode.

Setelah sampai diluar pintu perusahaan, Manager Lanlan terkejut karena melihat perlakuan para petugas keamanannya.

Dia berlari dengan cepat, seorang wanita yang bernama Katrin itu terkejut dan heran melihat tingkah laku dari atasannya.

"Mengapa Nona Lanlan berlari seperti khawatir akan sesuatu?" pikirnya bertanya-tanya.

Setelah melihat seseorang yang ditahan oleh petugas keamanan, pria dengan pakaiannya yang murahannya itu membuat Katrin berpikir lebih dalam lagi.

"Apakah orang yang mencari gara-gara? Padahal dia tampan sekali!"

"Hentikan!" teriak tegas dari Manager Lanlan.

Karena suara yang familier itu, kedua petugas keamanan itu berhenti memegangi lengan Syah seakan-akan ingin melempar Syah.

"Aku ingin mereka berdua di pecat dan diblacklist di setiap perusahaan yang ada di kota B!" ketus Syah kesal terhadap kedua petugas keamanan itu.

"Hei? Memangnya kau pikir ini siapa? Manager Lanlan, dia yang membuat keributan terlebih dahulu disini!" bentak salah seorang petugas keamanan dengan langsung menjelaskan bahwa Syah lah yang terlebih dahulu membuat keributan.

Syah berlalu melewati Manager Lanlan dengan santai, melihat wanita yang mengikuti Manager Lanlan itu, Syah memanggilnya.

"Kamu! Namamu siapa?" tanya Syah kepadanya.

"Katrin, Tuan?" jawabnya yang bingung dengan sosok seorang pria itu yang dengan mudahnya memerintah Manager Lanlan.

"Siapa dia?" batinnya dengan sambil meneguk ludahnya.

"Baiklah, Katrin! Mari antarkan aku ke ruanganku!" pinta Syah dengan nada ramahnya.

"Ehm, Tuan? Ruangan Tuan dimana?" tanya Katrin bingung.

"Antar ke ruang di lantai paling atas Katrin!" seru Manager Lanlan mendahului menjawab bosnya itu dari pertanyaan Katrin.

Katrin terkejut, seorang bosnya ternyata adalah pemuda dengan pakaiannya yang sederhana dan memiliki paras yang sungguh rupawan indah dipandang mata.

"Mari, Tuan Muda!" mereka pun berlalu.

"Oh iya? Satu hal lagi, aku tidak ingin melihat seseorang yang bernama Jun menginjakkan kakinya di perusahaan ini.

Mendengar tuan mudanya menyebutkan nama seseorang, sebelum kembali dengan urusannya dengan kedua petugas keamanan, Manager Lanlan kembali mengecek terlebih dahulu dengan janji temu dengan siapa dia hari ini.

Setelah dilihat olehnya, ternyata ada nama Jun yang disebutkan oleh tuan mudanya itu.

Dia pun mengambil ponselnya dan menekan salah satu nomor disana, "Putri, apakah Jun sudah ada disana?" tanya Manager Lanlan di dalam panggilannya.

"Oh, sudah Nona. Apa yang perlu kulakukan?" tanya Putri yang ternyata adalah wanita yang ditugaskan oleh Manager Lanlan bernama Putri.

"Katakan saja, perusahaan Incode tidak menyambutnya karena dia telah menyinggung seseorang yang seharusnya tidak dia singgung.

"Jadi kita harus mengusirnya?" tanya Putri lagi.

"Terserah padamu bagaimana kamu mengusirnya nanti, sudah dulu ya!" kata Manager Lanlan menyerahnya tugas pengusiran tamu kepada Putri.

Putri tersenyum puas, dia memanggil dua orang petugas keamanan dan langsung memasuki ruang tamu.

"Bagaimana Nona? Apakah aku sudah bisa bertemu dengan Manager Lanlan?" tanya Jun, seorang yang mengakui bahwa dia adalah teman sekelasnya Syah sewaktu sekolah dulu.

Putri membalas pertanyaan Jun itu dengan senyum pahitnya, "Nona Lan menolak untuk bertemu denganmu! Dan Nona Lan juga berpesan kepadamu, jangan menyinggung orang bahkan tidak seharusnya kamu singgung! Keamanan, lempar mereka keluar!" seru Putri menyerahkan tugas untuk melempar kedua orang yang telah menyinggung atasannya itu kepada kedua petugas keamanannya.

"Eh? Tunggu dulu! Ini pasti ada salah paham!" teriak Jun ketakutan.

"Segera!" pinta Putri tegas, membuat kedua petugas keamanan itu tidak perlu mendengarkan ucapan dari pria yang ada di depannya itu.

"Hei! Bukankah perusahaan kalian terlalu sombong dan semena-mena?" teriak Jun setelah dirinya diangkat.

Semua orang yang mendengar teriakan itu segera mencari asal suara. Setelah melihat dua orang yang sedang diangkat oleh kedua petugas keamanan, mereka tertawa.

"Tampar mulutnya yang rewel itu!" suruh Putri dingin.

Petugas keamanan itu menampar Jun dengan kejamnya, Jun terkejut karena mereka menggunakan kekerasan.

"Hei! Itu sakit!" teriak kesakitan Jun.

Petugas keamanan itu menamparnya kembali dan berkata, "Jika masih rewel, mungkin wajahmu akan berubah bentuk!" ancam dari petugas keamanan.

Setelah menuruni lift, mereka tetap diangkat dan sampai di pintu perusahaan, kedua orang itu dilempar kuat oleh kedua petugas keamanan.

"Dalam lima menit jika aku masih melihat kalian berada disini, aku akan meminta mereka untuk menambahkan make up di pipimu!" seru Putri dengan nada dinginnya.

"S*alan! Memangnya apa salahku?" tanya dalam batinnya Jun bingung.

Jun langsung mengajak kekasihnya itu berlari menuju mobilnya, mereka pun langsung tancap gas meninggalkan perusahaan Incode.

"Nona jangan pecat Kami!" kata kedua petugas keamanan yang berada di gerbang memohon untuk tidak dipecat.

Setelah Manager Lanlan melihat aksi pengusiran yang dilakukan oleh Putri, dia memanggil kedua petugas keamanan yang berada disisi Putri.

"Kalian sudah dipecat, segera pergi dari sini atau senior kalian akan memberikan kalian pelajaran?" tanya Manager Lanlan kembali tegas, sedangkan kedua petugas keamanan yang baru saja datang itu langsung memamerkan otot dan tubuhnya yang terlatih.

Karena takut dengan seniornya, mereka pun langsung pergi meninggalkan perusahaan Incode.

Syah sedari tadi sudah berada di lantai paling atas bersama Katrin, melihat jauh ke bawah, Syah tersenyum puas.

"Panggil mereka kemari!" pinta Syah kepada Katrin yang juga melihat ke bawah.

"Semuanya Tuan? Ehm, petugas keamanannya juga?" tanya Katrin meminta kepastian dari bosnya.

"Iya, aku ingin bertemu dengan mereka semua!" jawab Syah semangat.

"Baiklah!"

Manager Lanlan, Putri dan kedua petugas keamanan itu dimintai untuk ke ruangan di lantai teratas perusahaan Incode.

"Apakah posisiku nanti akan tergantikan?" pikir Manager Lanlan.

Mereka semua sudah berada di lantai teratas, melihat satu ruangan besar di depannya mereka memasuki ruangan itu dengan sembari meneguk ludahnya masing-masing.

Karena di dalam pikiran mereka, hanya ada rasa cemas karena telah membuat bosnya itu mengalami sebuah ketidakpuasan saat akan memasuki perusahaan Incode.

Terpopuler

Comments

༄༅⃟𝐐ahNyaak moon.༐༐༅⃟𝓮𝓵

༄༅⃟𝐐ahNyaak moon.༐༐༅⃟𝓮𝓵

bukan sultan vs menolak sultan 🙄🙄

2022-12-30

0

Kᵝ⃟ᴸуυℓ∂єρ

Kᵝ⃟ᴸуυℓ∂єρ

untung syah bukan type orang yg sama seperti mereka yg selalu ngerendahin Dan ngeremehin syah

jan kaget jun 😁

2022-12-09

1

✤͙❁͙⃟͙Z͙S͙༻Karisma Ad🕊️⃝ᥴͨᏼᷛ

✤͙❁͙⃟͙Z͙S͙༻Karisma Ad🕊️⃝ᥴͨᏼᷛ

itu akibatnya orang yang sombong dan semena-mena pada orang yang di bawahmu, terkadang orang yang kamu rendahkan melebihi apa yang kamu punya...

2022-12-09

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!