The Escapade
Sore itu seperti biasa, bersantai di taman belakang rumah bersama para kelinci manis berbulu lembut itu, membuat suasana hatiku membaik. Hanya bercanda_raut wajah berubah seram.
"Setelah habis-habisan dihajar oleh tetua akademi sebaiknya kau berhenti mencuri!”
Kelinci berbulu putih itu memperingatkanku tanpa berhenti mengunyah wortel yang baru kubawa.
Ada corak aneh di atas kepalanya berwarna merah muda dan agak pudar, tetapi itu lebih cerah dari terakhir kali aku melihatnya.
“Hey! Kau pikir yang kau kunyah itu hasil jerih payah siapa?” tanyaku, sementara dia tetap tak peduli dan terus menggigit wortel oranye itu hingga mulutnya penuh.
“Jika bukan karena Rumi yang menitipkanmu padaku, kau sekarang mungkin sudah jadi sate kelinci yang dijual dipinggiran jalan kota,” sambungku menatap langit yang mulai gelap.
Ah, mengingat Rumi membuatku sedih, bagaimana kabarnya di negeri kerajaan ya?
______________________________
“Hey tangkap pencuri itu! Dasar pencuri sialan!” teriak pria paruh baya dengan perut buncit itu ditengah kerumunan pasar.
“Dasar anak kurang ajar!” Pria berkumis dan jambang di sepanjang rahangnya juga ikut mengejar.
Sepanjang jalan kota SkyDray itu terlihat seorang anak laki-laki berusia 15 tahun sedang pontang-panting menghindari kejaran warga.
Rambutnya yang panjang sebahu dikuncir kuda ikut berantakan karena berlarian kalang-kabut, bajunya yang kotor karena beberapa kali terjatuh sangat kontras dengan kulitnya yang putih.
"Sial! Dia malah masuk kedalam kerumunan itu!” ucap salah satu lelaki yang mengejar tadi. Mukanya merah padam karena marah.
“ayo kejar dia, jangan biarkan dia lolos!” sambungnya lagi memberi perintah.
Mereka berdesakan masuk kedalam kerumunan orang yang sedang menonton di sekitar arena pertandingan umum.
“Demi bisa menangkap anak itu, kerumunan ini tidak akan bisa menghalangi!” Tekadnya sudah bulat, kali ini dia tak akan membiarkan anak itu lolos lagi!
“Kemana dia pergi?” Salah satu dari mereka berteriak pada yang lain karena merasa kehilangan jejak.
“Bajingan kecil itu tidak mungkin ku biarkan lolos lagi kali ini!”
Lelaki perut buncit yang sering menjadi korban pencurian itu berteriak berang dengan tinjunya yang sudah berada di depan wajah, nafasnya tak beraturan karena emosi.
“Tenanglah Sin, kali ini dia tidak akan bisa kabur lagi,” kata pria berjambang tebal itu mantap.
“Kau mau apa, Kak?” tanya Sin moa penasaran.
“Kau lihat saja.”
Ia berjalan dan naik diatas meja salah satu kedai makan yang sedang tidak beroperasi, menarik napas dalam kemudia berteriak menggunakan pengeras suara yang diberikam salah satu anak buahnya.
“Semuanya dengarkan sini! Kalian pasti tahu anak yang bernama Heaven Falamir, bukan?”
Setelah nama itu diucapkan, raut wajah orang-orang seketika berubah, atmosfer terasa menipis dan aura membunuh begitu kuat. Mereka mulai saling berbisik dan bergumam, sementara yang berada diatas meja itu tersenyum misterius.
“Sebagian besar dari mereka adalah orang-orang yang diganggu oleh bocah itu, hehe berani-beraninya dia mengacau.
Aku akan membuatmu tak bisa tinggal lagi di kota Sky ini dasar bocah tengil!” katanya dalam hati.
“Aku tahu kalian juga pasti sudah bosan dengan semua tingkah nakalnya ah, tidak, tindakannya lebih pantas disebut “kriminal”, Ucapnya sambil terus menghasut yang lain.
“Dan hari ini dia sudah berani mencuri di toko adik seperguruanku, Sin Moa, bukan hanya satu kali tapi sudah berkali-kali, jadi apakah kalian masih ingin diam saja dan hanya melihat tingkahnya?!”
“Sin Moa? Wah kali ini si Heaven itu salah target.”
“Heaven itu pasti akan tamat kali ini.”
“Keluarga Moa pasti tidak akan tinggal diam.”
“Benar, biar saja sekalian mampus. Aku kesal sekali padanya.”
Bisik-bisik itu semakin ramai.
Sementara itu di seberang mereka, Heaven tampak keluar dari persembunyiannya. ia erusaha keluar dari guci gentong besar, baru saja kepalanya keluar sudah ada yang memergokinya, membuatnya terlonjak kaget dan menarik perhatian yang lain.
“Hey! Bukankah itu Heaven!” teriak salah satu dari mereka sambil menunjuk ke arah anak laki-laki yang baru setengah badan muncul dari dalam tong itu, sementara dia hanya bisa tersenyum menampilkan deretan giginya.
"Sial ketahuan!” Jantungnya berdegup cepat, bisa tamat kalo dia tertangkap.
SkyDray City adalah salah satu dari 8 Kota besar di Kerajaan Angin. Tujuh Kota lainnya adalah Wimphy City, Xilin City, Emeralnd City, Rorlf City, Dungh City, Oz City dan Hogwert City.
Masing-masing kota memiliki pemimpinnya sendiri, dan pusat dari semuanya adalah Kerajaan Angin yang dipimpin oleh Raja.
Kerajaan angin sekarang dipimpin oleh Raja yang bernama Roelez Deryon. Roelez adalah raja yang dikenal baik oleh rakyatnya namun dibalik itu semua Roelez sebenarnya adalah Raja yang kejam!
SkyDray City sendiri dipimpin oleh Simon Dray, dikenal dimasyarakat dengan panggilan Master.
SkyDray adalah kota hukum, apapun masalahnya hukum adalah jalan keluarnya dan yang menjadi hakim tertinggi adalah master alias Simon sendiri. Ia dikenal karena wataknya yang keras namun adil.
“Dasar bocah sialan!" teriak Sin moa sambil menendang gentong tanah liat yang berisikan heaven hingga berguling-guling di sepanjang jalan.
“Cepat tangkap anak sialan itu!” teriaknya lagi penuh amarah.
Semua orang berbondong-bondong mengejar gentong yang berisi heaven itu.
"Cepat tangkap anak itu, jika kita bisa menangkapnya Sin Mao pasti akan memberikan kita hadiah!" teriak penuh semangat salah satu dari mereka.
“Aaaaaa tolong akuuu! Kalian orang baik ayo tolong akuu!” teriak heaven dari dalam gentong yang tak berhenti berguling, ia sudah tidak tahan semua isi perutnya ingin keluar.
Bersambung ...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 80 Episodes
Comments
𝓜𝓮𝓶𝓮𝔂™
macam² kota
2023-03-11
0
𝓜𝓮𝓶𝓮𝔂™
mau kelinci beginian satu dongg🤭
2023-03-11
0
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
wuih bagi wortelnya donk 🙄 laper juga aku
2023-03-07
0