Kevin menatap Melissa dengan berbinar, dia
mendekati Melissa dengan langkah yang
tergesa.
" Melissa... kemana saja kamu selama ini? "
Tanyanya dengan haru dan ingin
memegang tangan Melissa, Melissa buru-buru
menjauhkan tangannya. Melihat itu, Kevin
menjadi tersadar, bahwa di pernah
mengusir wanita ini dulunya.
Kevin memandang wajah Melissa, perempuan
itu tidak tersenyum sama sekali
menatapnya. Hatinya menjadi pedih, entah
kenapa, saat ini dia benar-benar
merindukan wanita itu.
Dia ingat, dahulu wajah itu selalu
tersenyum kepadanya, meskipun dia
sedang dalam kesulitan.
" Sayang. Ibu pergi dulu. " Kata Melissa sambil
memeluk ketiga putranya.
" Bu.. apakah kita masih bisa ketemu?" Bisik
Evan.
" Tentu saja" Jawab Melissa sambil mencium
kening putranya.
" Aku ingin mereka kembali padaku " Kata
Melissa berdiri tanpa ekspresi di depan Kevin.
" Tentu saja, kita akan kembali seperti dulu"
Jawab Kevin dengan tatapan sayu.
Jika dahulu, tatapan Kevin itu mampu
meluluhkan hatinya, membuat dia merasa
berbunga-bunga, seolah-olah pria ini hanya
tercipta untuknya.
Tapi saat ini pandangannya sangat berbeda.
Melihat itu Melissa tersenyum sinis, dia jjik
membayangkan tubuh laki-laki itu telah
bersama wanita lain, bagaimana mungkin
mereka akan kembali bersama.
Melissa berlalu tanpa menjawab perkataan
Kevin.
" Sejak kapan Ibu menemui kalian?" Tanya
Kevin pada anak tertuanya.
" Seminggu setelah ayah mengusir Ibu. "
Jawan Evan.
" Ibu mengantarkan makanan untuk kami
hampir setiap hari"
"Kenapa kamu tidak memberi tahu Ayah?"
"Untuk apa? bukankah ayah menginginkan
ibu pergi?"
Kevin terdiam. " Ayah, kami masuk dulu.''
kata Evan,
" Apa tak sebaiknya adikmu tinggal di
rumah?" tanya Ayahnya.
" Tidak usah, lagi pula dia tidak
mengganggu pelajaranku."
•••
Melissa telah kembali ke kantornya, dia selalu
datang lebih awal agar atasannya tidak
merasa keberatan jika dia minta izin
beberapa menit untuk menemui putra-
putranya.
"Melissa, Pak Maulana memintamu untuk
menemuinya sekarang" Kata Atasannya.
Mendengar itu Melissa menjadi takut, dia
takut seandainya Direktur yang baru itu
akan memarahinya karna dia sering keluar
tidak pada jam Istiralhat. Tapi dia tidak
pernah tidak menyelesaikan tugasnya.
Dengan ragu-ragu dia hendak mengetuk
pintu itu tapi tidak jadi karna tidak berani.
Kenapa kau tidak masuk?" sebuah suara
menyapanya dari belakang.
Melissa menoleh ke belakang, sosok tinggi,
ramping dan tampan telah berdiri di
belakangnya, kedua tangannya masuk ke
dalam saku celananya.
Melissa sedikit gugup, ternyata Direktur muda
itu telah berdiri di belakangnya.
"Masuk" katanya sambil membuka pintu
dan masuk kedalam ruangan itu, Melissa
terpaksa mengikutinya.
Melissa berdiri di depan meja Direktur
tersebut, melihat itu Maulana menyuruhnya
duduk.
"Duduk'' katanya singkat.
Melissa langsung duduk karna komando itu.
Wajahnya terlihat tegang, seolah-olah dia
dapat menduga apa yang akan terjadi
padanya.
Apa kau tau, kenapa aku memanggilmu?"
Tanya nya dengan suara Datar.
Melissa mengangguk. Maulana merasa heran.
bagai mana wanita ini mengetahui apa yang
alasan dia memanggilnya.
"Apa? " Tanya Maulana lagi.
Karna aku sering keluar tidak pada jam
istirahat untuk menemui putra-putraku
dan Bapak akan memarahiku untuk itu, tapi
aku selalu mengerjakan semua pekerjaanku
tepat waktu kok Pak!" Katanya pelan
membela diri.
Maulana kaget, dia sama sekali tidak tau kalau
Melissa sering keluar menemui putra-
putranya, tapi dia masih ingin terus
menggali informasi untuk itu. Sebenarnya
dia ingin menjadikan Melissa sebagai
sekretarisnya karna dua ingin lebih dekat
dengannya, terlebih selama dia disini, dia
sering memperhatikan Melissa dapat
menyelesaikan semua pekerjaannya,
bahkan sering membantu kerja anggota
timnya.
" Bisa aku tau apa alasannya?" Tanya Maulana
lagi.
Melissa terdiam, dia tidak ingin orang lain
mengetahui masalah keluarganya.
"Agar aku bisa mengambil tindakan yang
tepat padamu. " kata Maulana.
Dengan ragu, dia bercerita.
"Suamiku mengusir ku demi perempuan
lain, dan aku tidak boleh membawa ketiga
putraku, Jadi.. aku menyempatkan diri
mengunjunginya di waktu istirahatnya. tapi
aku mohon, Bapak jangan memecatku, aku
butuh pekerjaan ini agar aku bisa
mendapatkan anak-anakku kembali "
Katanya penuh harap.
Maulana sangat sedih mendengarnya, dia
tidak menyangka Melissa akan mengalami
nasib seperti ini.
Sepuluh tahun yang lalu, dia sering
memperhatikan Melissa, tapi karna waktu itu
dia tidak berani menyatakan perasaannya,
akhirnya Melissa tidak mengetahui
keberadaannya, setelah Melissa menikah,
Akhirnya Maulana memutuskan untuk
melanjutkan pendidikannya di luar negri,
setelah lulus, dia lebih memilih bekerja di
sana, tapi Akhirnya dia harus pulang
kembali ke Indonesia karna permohonan
sang ayah yang sudah lelah mengurus
perusahaan ini, dia terpaksa harus
menggantikan ayahnya. Begitu kembali lagi
ke perusahaan ini, dia bertemu kembali
dengan Melissa, perasaannya kembali tumbuh,
meskipun saat itu Melissa sedikit gendut tapi
tak mengubah perasaanya. Bahkan sampai
saat ini, Maulana belum menikah sama sekali.
" Baiklah, untuk membantumu, aku akan
menjadikanmu sekretarisku" katanya masih
dengan nada yang datar tanpa
memperlihatkan ekspresi sedihnya sama
sekali.
Mendengar itu Melissa tersenyum bahagia..
"Teima kasih banyak Pak.. " ucapnya hampir
menangis. Tiba-tiba ekpresinya berubah,
Maulana menatapnya heran.
"Ada apa lagi" Tanyanya.
"Apa aku masih boleh menemui anak-
anakku?" tanyanya lagi.
" Tentu saja, bahkan aku akan berusaha
agar anak-anakmu kembali padamu" kata
Maulana.
Melissa hampir menangis mendengar itu, dan
pamit keluar, begitu Melissa keluar, Maulana
tersenyum bahagia...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 28 Episodes
Comments
Amelia
wah ada benih2 cintani di antara bos dan kariawanya nih
2023-01-17
0