Dihari berikutnya ....
...[ Senin, 15 Juli 2019 ]...
🎶 Jika dia memang bukan jodohmu ...🎶 Dipaksakan nanti sakit hatimu ...
🎶 Pilihan Tuhan pasti jauh terbaik ...🎶 Jadi jangan bersedih lagi ....
Ada panggilan masuk di handphone Zarina. Zarina memang menggunakan lagu Jangan bersedih by Tiffany kenanga, sebagai nada deringnya.
“Halo,” ucap Zarina saat panggilannya sudah tersambung.
📞“Zar ... Kamu dimana? kok rumah sepi,” tanya seseorang dari sebrang.
“Aku di warung bubur lagi bantuin nenek.”
📞“Kamu udah rapih belum? Atau ada barang yang perlu aku bawa ke sana ... tas, buku atau apa?”
“Gausah Han ... aku udah rapih. Kamu ke sini aja biar langsung berangkat sekolah.” Ternyata Hana yang sedang menelpon Zarina.
📞“Oke. Aku on the way ke sana,” kata Hana lalu menutup panggilan itu.
Beberapa menit kemudian. Sebuah mobil berwarna light blue berhenti tepat di depan warung bubur milik Zarina dan neneknya.
“Assalamualaikum,” ucap Hana.
“Waallaikumsalam ...” jawab neneknya Zarina yang bernama Salma.
“Nek. Zarina nya ada?” tanya Hana pada nenek Salma.
Zarina yang mendengar ada suara Hana langsung menjawab. “Bentar Han. Aku beresin mangkuk dulu,” ujar Zarina dari dalam warung.
“Nek. Hana ke dalam dulu yah,” ujar Hana.
"Iyah," jawab lembut nenek Salma sambil tersenyum melihat Hana dan Zarina yang sudah seperti saudara.
Hana kemudian masuk ke dalam untuk menemui sahabatnya itu.
“Zarina. Aku datang,” ucap Hana.
“Han,” sapa Zarina. “Kamu udah sarapan?” tanya Zarina.
“Belum ... tapi tenang, tadi mama udah siapin 2 bekal untuk aku sama kamu,” jawab Hana.
“Buat aku juga ada?”
“Ada dong.”
Mamanya Hana memang selalu membawakan bekal untuk Hana dan juga Zarina.
Zarina dan Hana memang sudah bersahabat sejak masih Sekolah Dasar. Hana Zahrana merupakan anak tunggal dari pasangan suami istri, Sanjaya Hermawan (CEO) dan Dinda Kirana (Dosen). Hana memang berasal dari keluarga yang terpandang namun Hana tak pernah sekalipun memandang rendah orang lain, karena orang tuanya selalu mengajarkan bahwa semua manusia itu sama dihadapan Tuhan.
Bahkan Hana dimasukkan oleh orang tuanya ke SD Negeri dengan harapan Hana tak pernah memandang orang lain dari status sosialnya dan bisa berteman dari kalangan apapun.
***
Hana selalu berangkat ke sekolah dengan mobilnya, dan tak pernah lupa dia selalu menjemput sahabatnya Zarina.
“Han. Lebih baik kamu telpon pak Mahmud untuk anterin kita ke sekolah deh,” bujuk Zarina saat mereka sudah berada di dalam mobil.
“Zar. Kamu tahu gak? Pagi ini tuh aku udah keluar uang 100 ribu buat nutup mulut pak Mahmud agar aku bisa bawa mobilnya sendiri,” kekeh Hana.
“Yakin mau bawa mobil sendiri?”
Hana menghembuskan napasnya. “Aku bahkan udah yakin 100%,” jawab Hana mantap.
“Hana Zahrana. Kamu lupa seminggu yang lalu nabrak kerbau sampai meninggoy?” Zarina kembali mengingatkan sahabatnya itu tentang kejadian yang pernah mereka alami.
“Astaghfirullah ... jahat bangat malah diingetin lagi.” Hana mengerucutkan bibirnya.
“Terus juga ... mobil ini baru turun 2 hari. Kasian tahu kalau lecet.”
“Zarina ku tersayang. Kalau mobilnya lecet lagi tinggal calling pak presiden (papanya Hana) sangat mudah bukan?” kata Hana sambil tertawa kecil. “Tapi aku janji kali ini aku bawa mobilnya pelan-pelan,” ujarnya lagi.
“Oke ... tapi pelan-pelan yah.” Zarina memastikan namun dengan perasaannya yang sedikit ketar-ketir.
Hana menepati janjinya untuk mengemudikan mobilnya dengan pelan-pelan dan mereka selamat sampai di sekolah.
Kini Hana sedang memarkirkan mobilnya tapi tiba-tiba!
Bruugh ....
Hana menabrak bagian belakang mobil berwarna hitam yang ada di depannya.
“Hana!” kata Zarina dengan posisi duduknya yang sudah tegap.
“Oh my God. Tenang Zar tenang.” Hana menyuruh Zarina tenang tapi satu detik kemudian. “Zarina. Gimana nih orangnya keluar.” Hana panik saat melihat pemilik mobil yang dia tabrak keluar dari mobilnya.
“Tadi aja kamu nyuruh aku tenang tapi sekarang malah kamu yang lebih panik,” cibir Zarina yang masih saja terheran-heran dengan tingkah sahabatnya itu.
“Zar. Gimana nih? A–aku,” ucap Hana yang terbata karena saking paniknya hingga keringat dingin mulai keluar dari keningnya.
Hana. kapan kamu bisa sembuh? Aku bener-bener gak tega liat kamu yang ketakutan kayak gini, _batin Zarina.
“Yauda kamu pindah ke belakang, biar aku yang turun dari pintu driver,” suruh Zarina, ia tahu sahabatnya ini masih memiliki rasa trauma.
Hana menuruti perkataan Zarina, dia langsung pindah ke belakang dan Zarina pindah ke kursi driver. Benar saja pemilik mobil di depan sudah mengetuk jendela mobil Hana, dan Zarina pun keluar dari dalam mobil.
“Kamu!” ujar si pemilik mobil.
“Kakak kenal aku?” tanya Zarina.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 46 Episodes
Comments
linda sagita
like + vaforit unk Miss bread
2022-12-13
1
Wih author baru nih, semangat thor
2022-12-02
2