2.

Hari pun ber ganti hari, mas Ardi tambah sering menghubungi ku lewat pesan singkat, dan sering kali lewat fia telpon .

Dan setelah 100 hari meninggal nya bibi ku orang tua mas Ardi datang ke rumah ku bersilaturrohmi.

aku kira kedatangan orang tua mas Ardi ke rumah hanya ber kunjung biasa, tapii ternyata oh ternyata,,,

setelah orang tua mas Ardi pulang ayah ku bilang pada ku bahwa kedatangan orang tua mas Ardi ke rumah ku , semata mata hanya untuk melamar ku untuk menjadi istri nya mas Ardi .

Dan yang lebih mengejut kan ku gaes, ayah menerima lamaran orang tua mas Ardi tanpa minta persetujuan ku , aku shook gaes sepertinya aku mau pingsan saja, aku di jodoh kan sama mas Ardi gaes, alasan nya karna kami masih saudara jauh..

" nak tadi orang tua Ardi kesini itu untuk melamar mu untuk Ardi "

kata ayah

aku masih diam belum menanggapi kata kata ayah tadi,

" terus ayah jawab apa? "

aku ber tanya ke pada ayah

" ya ayah jawab kalau ayah menerima lamaran nya

kata ayah lagi.

bukan main gaes aku shook berat kok bisa bisanya ayah langsung menerima lamaran orang tua mad Ardi .

Dan alasan nya karna kami masih keluarga jauh hitung hitung menjalin silaturrohmi , kolot amat sih pemikiran ayah ku .

" Ayah aku kan masih mau melanjut kan pendidikan ku dan aku masih 19 tahun masak sudah mau di nikahi "

kata ku protes

" nak kalau sudah ada orang berniat baik itu harus di sambut dengan baik , selagi kamu memang belum di miliki orang, selain orang tua mu ini "

kata ayah

" Dan pernikahan kalian sudah di tentukan "

kata ibu ku ikut menimpali.

ya ampun gaes aku sudah tidak bisa melawan , melawan pun percuma, semuga saja mas Ardi itu orang mya baik.

Sebenar nya aku takut sama mas Ardi

karna menurut aku muka mas Ardi itu seperti muka pemarah, tapi itu semua hanya pemikiran ku saja.

Delapan bulan pun sudah ber lalu , dan aku pun sudah wisuda satu minggu yang lalu . Semua keluarga ku sibuk mempersiap kan pernikahan ku.

Dan siapa sangka kakak ke tiga ku kurang setuju dengan pernikahan ku, karna menurut kakak ku aku masih muda lebih baik melanjut kan pendidikan saja , tapi apalah boleh buat kalau ayah ku sudah ber kehendak tidak bisa di ganggu gugat .

Aku ini termasuk anak yang penurut ya gaes walau dalam hati ingin menulak pernikahan ini tapi aku tidak bisa, aku pasrah saja karna aku anak yang penurut.

Di sisi lain di luar kota di keluarga calon suami ku juga pada sibuk mempersiapkan pernikahan mulai dari mempersiap kan hantaran , mahar , dan lain lain sebagainya.

jam sudah menunjukkan 22:30 WIB aku sudah ada di atas kasur siap menjemput mimpi, eh tiba tiba ponsel ku ber dering tanda ada panggilan masuk, aku meraih ponselku di atas nakas dan ter nyata yang menelpon calon suami ku , walau pun aku sudah mengantuk ter paksa aku mengangkat telpon dari calon suami ku , setelah ku angkat terdengar suara di sebrang sana.

" Assalamualaikum calon istri ku "

kata mas Ardi

LEBAY gumam ku dalam hati

" wa'alaikum salam " aku menjawab dengan cuek , tidak tau kenapa aku selalu enggan ber tukar kabar dengan mas Ardib

" kok jawab nya gak iklas sih sayang ku ? "

kata mas Ardi

" iklas kok , ini aku cuma ngantuk aja sudah malam mas waktu nya tidur, "

sahuy ku ber alasan

" ternyata calon istri ku sudah ngantuk? , tapi sebentar ya sayang ku temenin mas mengobrol sebentar soal nya mas kangen denger suara adek "

cicitnya panjang kali lebar

" iya mas " sahut ku dengan singkat

" tadi adek pergi kemana saja dan ngapain saja? " tanya mas Ardi dengan kepo.

" ya di rumah aja lah mas , kan aku tidak pernah keluar rumah selain sekolah, kan sekarang aku sudah lulus ya di rumah aja "

sahut ku lumayan panjang.

" tunggu setelah kita nikah ya dek nanti mas ajak jalan jalan " sahut mas Ardi lagi

" iya mas terimakasih " cicit ku pasrah

" sepertinya calon istriku memang sudah mengantuk ya kalau begitu selamat tidur ya dek semuga mimpi indah , dan sampai jumpa di hari pernikahan kita nanti aku sayang adek, Assalamualaikum selamat malam " kata mas Ardi penuh perhatian

" iya mas wa'alaikum salam " jawab ku singkat? dan aku langsung mematokan sambungan telpon kami.

Dan di sebrang sana mas Ardi lagi senyam senyum sendiri setelah percakapan kami ber akhir, sepertinya mas Ardi di mabuk kepayang ne gaes....

_

_

_

selamat membaca semuga suka dengan ceritanya dan jangan lupa tinggalin jejak .

Terpopuler

Comments

Mei Shin Manalu

Mei Shin Manalu

Semangat kak

2023-01-12

0

Mampir kk

2022-12-22

5

Alvika cahyawati

Alvika cahyawati

kecepatan alur ceritanya

2022-12-19

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!