Bab 2 Rencana Pernikahan

Keesokan harinya....

Menjelang sore, Adnan menjemput Zaskia ke rumahnya.

"Bunda, Ayah, Adnan mau bawa Zaskia ke rumah karena Mama Adnan nanyain Kia terus katanya sudah rindu," seru Adnan.

"Iya silakan Nak."

Tidak lama kemudian, Zaskia pun keluar dari dalam kamarnya dengan senyuman yang mengembang.

"Bunda, Ayah, Kia pergi dulu ya," seru Zaskia.

"Iya Nak, tapi pulangnya jangan malam-malam ya Nak Adnan," seru Ayah Kemal.

"Siap Ayah."

Zaskia dan Adnan pun pergi menuju rumah Adnan. Selama dalam perjalanan, seperti biasa mereka akan bernyanyi-nyayi kecil bersama.

Zaskia dan Adnan pacaran sudah 7 tahun lamanya, mereka sudah tahu satu sama lain kejelekan dan kebaikan masing-masing.

Tidak membutuhkan waktu lama, akhirnya mobil Adnan pun sampai di rumahnya. Rumah yang begitu sangat megah dan mewah.

"Ayo sayang."

Adnan mengulurkan tangannya dan tentu saja Zaskia membalas uluran tangan Adnan dengan senang hati.

"Ma, Mama, Adnan pulang nih bersama Kia!" teriak Adnan.

Mama Yanti segera menghampiri keduanya dan langsung memeluk Zaskia. Kedua orangtua Adnan memang sudah sangat kenal dengan Zaskia dan sangat menyayangi Zaskia.

"Ya ampun Kia, Mama rindu sekali denganmu sudah lama kamu tidak ke sini," seru Mama Yanti.

"Iya Ma, Kia sekarang sibuk kerja jadi gak sempat ke sini."

Mama Yanti membawa Zaskia duduk di sofa...

"Kenapa kamu kerja, sebentar lagi kamu akan menjadi istri Adnan, jadi ngapain capek-capek kerja."

"Adnan juga sudah bilang begitu Ma, cuma Kia keras kepala," sahut Adnan.

"Tidak apa-apa Ma, mumpung Kia belum menikah dengan Adnan soalnya kalau sudah menikah, Kia akan menjadi Ibu rumah tangga seutuhnya," sahut Kia dengan senyumannya.

"Ya sudahlah, terserah kamu saja. Oh iya, ayo kita makan soalnya Mama sudah masakan makanan kesukaan kamu."

Mama Yanti pun menatik Zaskia untuk ikut ke meja makan.

"Nah kan, kalau ada Kia, Adnan dijadikan anak tiri. Sebenarnya anak Mama itu Adnan atau Kia sih?" keluh Adnan.

"Lah, dia merajuk, sudahlah sayang jangan pedulikan bayi besar itu."

Zaskia hanya terkekeh sedangkan Adnan memperlihatkan wajah yang cemberut, tapi dalam hatinya dia merasa bahagia karena Mamanya sangat menyayangi Zaskia.

"Papa mana, Ma?" tanya Zaskia.

"Papamu sedang ada kerjaan di luar kota."

"Oh."

Ketiganya pun makan bersama, kadang-kadang juga mereka saling bercanda satu sama lain.

Setelah selesai makan malam, ketiganya duduk di ruangan keluarga.

"Kia, tujuan Mama meminta Adnan untuk membawamu ke sini karena Mama ingin membicarakan sesuatu sama kamu."

"Mama mau bicara apa?"

"Mama ingin kamu dan Adnan menikah secepatnya, kalian kan, sudah pacaran lama banget dan sekarang juga Adnan sudah mapan dan siap menafkahi kamu. Bagaimana Adnan, apa kamu sudah siap menikahi Kia?"

"Adnan selalu siap Ma, bahkan Adnan dari dulu sudah ingin menikahi Kia," sahut Adnan.

"Bagaimana Kia, apa kamu sudah siap?"

Kia tampak menundukan kepalanya, dia merasa sangat malu hingga akhirnya Kia pun menganggukan kepalanya membuat Adnan dan Mama Yanti senang.

"Kalau begitu nanti Mama dan Papa ke rumah kamu ya, untuk menentukan tanggal pernikahan kalian."

"Iya Ma."

Mama Yanti pun memutuskan untuk kembali ke kamarnya, sedangkan Zaskia dan Adnan duduk berdua di taman belakang.

Zaskia menyandarkan kepalanya di pundak Adnan sedangkan Adnan menggenggam tangan Zaskia.

"Apa kamu sudah siap jadi istriku, sayang?"

"Siap, sangat siap."

"Aku sangat bahagia sayang, akhirnya kita akan menikah juga. Aku sudah membayangkan kalau hidup kita akan bahagia dengan banyak anak, pasti rumah akan rame," seru Adnan dengan senyumannya.

Zaskia hanya menyunggingkan senyumannya, tapi Zaskia juga merasakan hal yang aneh entah kenapa hatinya akhir-akhir ini merasa sangat sakit.

"Ya Allah, semoga semuanya berjalan dengan lancar tidak ada kendala sama sekali," batin Zaskia.

***

Dua hari pun berlalu, malam ini kedua orangtua Adnan datang ke rumah Zaskia untuk menentukan tanggal pernikahan anak mereka.

Setelah ngobrol ke sana ke mari, akhirnya pernikahan disepakati akan dilaksanakan satu bulan lagi.

"Bu Anin dan Pak Kemal jangan memikirkan masalah pesta, semuanya biar kami yang siapkan," seru Papa Adi.

"Aduh Pak, kami jadi tidak enak," sahut Ayah Kemal.

"Tidak usah seperti itu, pokoknya kalian duduk manis saja biar semuanya kami yang urus, iya kan Nan?" seru Papa Adi.

"Iya Yah, Ayah jangan khawatir dengan kalian memberikan Kia kepada Adnan saja itu merupakan hal yang sangat tidak ternilai, jadi Ayah dan Bunda jangan banyak pikiran cukup duduk manis saja menunggu hari H," seru Adnan.

"Alhamdulillah kalau memang itu sudah menjadi keputusan kalian, kami ikut saja."

"Semoga semuanya berjalan dengan lancar sampai hari H," seru Bunda Anin.

"Amin."

Terpopuler

Comments

🍭ͪ ͩ𝐀⃝🥀santi🥜⃫⃟⃤

🍭ͪ ͩ𝐀⃝🥀santi🥜⃫⃟⃤

semoga saja

2022-11-22

1

🌸so0bin🌸

🌸so0bin🌸

jangan bilang selama 7th itu akhirnya cuman jagain jodohnya orang lagi 🤧🤧

2022-11-18

2

ꪶꫝNOVI HI

ꪶꫝNOVI HI

lanjut

2022-11-18

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!