Bab 14. Pemimpin Musuh

Komandan habib langsung memerintahkan pada saat itu.

"Kalian semua cari seorang sniper pasukan musuh dia la pemimpin pasukan ini dan seorang sniper itu berjarak 6 kilo dari sini, Kalian harus sangat menyatu dengan alam dan juga pembicaraan jangan sampai di ketahui mereka, jika mereka tau siapa pemimpin kalian, itulah target awal mereka. Karena semakin tinggi jabatan yang mereka tembak dan dapatkan adalah target mereka dan salah satu hal penting yang kalian harus ketahui dalam Medan perang" Ucap seorang komandan habib menggunakan HT.

"Siap pak" Ucap seluruh anggota

"Jangan sampai kalian berbicara saat dekat karena resiko nya sangat tinggi. Mereka membidik menggunakan sniper untuk mencari detail pemimpin kalian siapa yang memberikan perintah agar itu target utamanya jauhi pembicaraan dan arahan langsung" ucap habib

"Siap pak" ucap anggota

Kami pun semuanya berjalan dengan posisi menyatu dengan alam dan juga kami siaga tetapi kali ini berbeda.

komandan habib yang berjaga di belakang dan 2 sayap kanan dan kiri prajurit kopda dan koptu yang maju di bagian depan adalah letda dan lettu.

Dengan keahlian mereka yang sudah berpengalaman di Medan pertempuran.

kami pun bergerak menuju puncak untuk memberantas pasukan musuh.

kira kira berjarak kurang lebih 2 kilo dari musuh komandan melemparkan bom asap ke arah berbeda dengan kami yang sangat jauh untuk mengisyaratkan bahwa lokasi kami disitu padahal kami sudah berlawanan arah dari bom asap itu. Itu adalah strategi mengecoh musuh dan tiba tiba saja granat di lemparkan oleh letda Irawan ke depan mengantisipasi musuh.

Bom.. (Suara bom yang di lempar oleh letda Irawan).

sepertinya musuh masih jauh dan kita harus bergegas lagi ke atas.

kami pun dengan cepat ke atas dan selalu bersiaga untuk mengantisipasi adanya tembakan dari musuh.

Hari berlarut sudah menandakan jam 03.50

pagi hari sebentar lagi akan tiba kami harus bergegas agar tidak terbitnya matahari tetapi operasi kami belum juga selesai.

Karena jika pagi hari terjadi dan operasi kami belum selesai maka mereka la yang unggul di hutan ini, pastinya juga kamu bisa saja kalah di Medan pertempuran kalau terbitnya matahari. Tentu saja seorang sniper itu sangat ahli jika di siang hari di karenakan cuaca yang sudah terang dan juga hutan itu sudah milik mereka dan makanan sehari harinya.

Walaupun kami sudah menghabisi sebagian dari pasukan pemberontak itu bisa saja kami yang gugur jika matahari terbit, itulah yang di takutkan oleh para komandan jika kami belum juga menang sampai matahari terbit.

Kami pun berjalan menuju atas gunung yang masih berjarak kurang lebih 2 meter dan pada saat kami berjalan tiba tiba saja pratu Andi tertembak.

set... (Suara tembakan sniper Tepat mengenai kepala pratu Andi)

Tiarap dan bersembunyi ucap Lettu

Kami pun dengan cepat tiarap dan bersembunyi di antara semak belukar agar tidak dapat di bidik.

Sementara itu pratu Andi sudah gugur dan tidak bisa di selamatkan dan kami pun merangkak tiarap untuk berjaga jaga tembakan sniper itu.

cek.. cek.. (Suara komunikasi)

(Masuk) ucap anggota

Semuanya melangkah lah dengan hati hati dan jangan sampai terlihat musuh, berpencarlah berjarak 3 sampai 5 meter untuk mengantisipasi tembakan musuh.

Kami pun melaksanakan perintah komandan dan berjalan menuju puncak itu untuk mendapatkan pemimpin dari musuh pemberontak ini semua.

Saat itu kami bertemu dengan 2 orang yang cedera yaitu pasukan pemberontak itu dan dengan cepat baku hantam terjadi.

dor dor dor dor (suara tembakan musuh)

drrdrdrdr..... (suara tembakan anggota)

dor dor dor dor ...(suara tembakan musuh)

dor dor dor dor dor...(suara tembakan anggota)

baku tembak yang sangat banyak membuang amunisi peluru karena dengan cepat mereka menghindar dan juga sebaliknya kami juga menghindar dari tembakan tersebut.

Dorr... (Tepat mengenai kepala salah satu dari seorang musuh)

Tembakan yang sangat tepat dan hanya tinggal satu orang pasukan musuh yang masih ada dan dia pun kabur menuju puncak yang berdekatan dengan pemimpin nya.

Dengan cepat kamu mengikuti nya dan menembakinya dari belakang.

Dor dor dor dor ...

dor.. dor dor dor ...

dor dor dor..

(suara tembakan)

Tembakan demi tembakan kami pancarkan tapi tidak mengenai pasukan pemberontak itu dan juga sangat sulit menembaknya sambil berlari.

Dengan cepat kami terus mengejarnya dan dia sangat kencang berlari. di karenakan cuaca yang sangat gelap kami sedikit susah mengejarnya karena banyaknya ranting dan semak semak belukar. Sementara itu pasukan musuh tersebut dengan lihai dan cepat berlari seolah dia sudah tau jalan apa saja yang ingin dia lalui.

Dan kami pun terus mengejarnya dengan posisi berpencar. lari dan lari mengejar dan menjadikan 2 team yang berjumlah 4 per team karena 2 orang dari pasukan kami telah gugur di Medan pertempuran.

Pada saat sampai di titik puncak dan kami melihat pemimpinnya juga yaitu seorang sniper dan kami dengan cepat memborbardir serangan lagi dan lagi.

dor dor dor .. (suara tembakan kami)

dor dor dor dor (suara tembakan musuh)

sementara itu seorang sniper juga memiliki pistol di tangannya.

dor dor dor (suara tembakan dari depan)

dor dor dor (suara tembakan dari belakang)

dor dor dor (suara tembakan dari musuh)

Musuh mulai panik di saat kami menembak dari dua arah yang berbeda dan pada saat itu lah musuh keluar dan memborbardir serangan menggunakan bersenjata ak 47 si dengan strategi mereka yang berlawanan arah, mereka langsung memborbardir serangan.

dor dor dor (suara tembakan anggota)

dor dor dor ( suara tembakan musuh)

dan salah satu peluru mengenai rekan pemberontak itu dan seorang sniper itu pun langsung lari dan tida tida saja.....

dor...... (suara tembakan di lancarkan dan mengenai kaki si pasukan pemberontak itu.)

Aaaaaa... (Jeritan pemimpin pasukan pemberontak itu).

Tentu saja pasukan pemberontak itu langsung gugur dan pemimpin mereka pun langsung bergegas ingin lari ke hutan karena dia sudah berfikir akan kalah jika melawan sendirian.

Dengan cepat komandan membidiknya dan menembak kakinya.

Duar.. (suara tembakan mengenai kaki musuh)

Pemimpin musuh seorang sniper pun tetap berlari dengan keadaan pincang, karena satu kakinya tertembak tetapi tetap saja dia berupaya kabur. Aku dengan cepat membidik kakinya yang satunya dan menembaknya.

Dor... (Suara tembakan ku mengenai kakinya)

Aaahh (Jeritan musuh).

"Tembakan bagus" Lutfi ucap komandan kepadaku

"Tangkap dia Hidup hidup." ucap komandan

Kami pun bergegas menangkap nya dan mengikatnya menggunakan tali. Dan misi kami pun selesai untuk memberantas pemberontak yang ada di gunung.

"Misi kita selesai mari kita bawah pemimpin mereka ke markas pusat untuk di eksekusi." ucap komandan.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!