14.Mengantar Kekantor.

Xena menatap kearah Oliver dengan sedikit heran karena bisa kebetulan bertemu dengan pemuda itu saat dia baru saja mengalami musibah.

"Kenapa kamu bisa melewati jalan itu? ",tanya Xena pada Oliver.

"Bukankah itu jalan umum tentu saja siapa saja bisa melewatinya",jawab Oliver cuek.

"Maksudku bukankah tadi malam kamu masih berada diclub dengan mereka semua lalu kenapa sekarang kamu sudah berada disini".

Oliver menaikkan sebelah alisnya mendengar itu.

"Oliver...?",tanya Xena lagi karena Oliver tidak menjawab pertanyaannya.

"Ini hari senin bersenang senang juga ada waktunya bukan?".

"Apa kamu akan pergi kekampus?",tanya Xena dengan menelisik penampilan Oliver saat itu yang terlihat rapi dan tentu saja tampan seperti biasanya.

"Hemmm",gumam Oliver dengan terus melajukan mobilnya menuju kantor Xena.

"Lalu apa yang terjadi denganmu?,kenapa kamu bisa sampai mengalami kecelakaan tunggal tadi?",tanya Oliver dengan menoleh kearah xena.

"Aku bertengkar lagi dengan Bianca sebelum berangkat, lalu karena merasa sangat kesal aku sampai tidak melihat pembatas jalan saat itu",ucap Xena lirih.

" Sebaiknya kamu biarkan saja Bianca,toh dia sekarang bukan anak anak lagi".

"Apa maksudmu?,aku bertengkar dengannya karena dirimu apa kamu tau itu dasar brengsek!",maki Xena kesal pada Oliver.

"Karena itu biarkan saja dia,kenapa kamu mau dibuat pusing dengan kelakuan gilanya sementara aku saja tidak mau perduli".

"Dasar lakilaki tidak punya perasaan kamu yang memulai semua ini dan sekarang kamu ingin lepas tangan!".

"Xena... Bianca sudah dewasa seharusnya dia tau mana yang baik atau tidak untuknya tidak perlu kamu mengkhawatirkannya terus menerus seperti itu".

Mendengar ucapan Oliver itu Xena semakin kesal dan tanpa sadar melayangkan tangannya untuk memukul tubuh Oliver tapi sebelum tangan itu menyentuh tubuhnya Oliver sudah lebih dulu menangkap tangan Xena dan menggengamnya erat.

"Lepas! ",pinta Xena dengan berusaha menarik tangannya dari genggaman Oliver tapi Oliver tidak menggubris keinginan Xena itu.

"King!",panggil Xena yang hanya dibalas lirikan oleh Oliver tanpa bicara apa apa.

Karena merasa sia sia meminta Oliver melepaskan genggamannya , akhirnya Xena membiarkan saja Oliver tetap menggenggam tangannya sepanjang perjalanan menuju kantornya pagi itu dan memilih menyandarkan kepalanya dijok mobil pemuda itu.

"Apa kepalamu terasa pusing,kalau iya sebaiknya kita pergi kerumah sakit sekarang untuk memeriksakannya".

Xena menggeleng, "Aku tidak bisa,pagi ini aku harus menghadiri rapat penting dan sebentar lagi akan terlambat".

"kurasa kamu terlalu memaksakan diri Xena,rilexlah sedikit jangan terlalu banyak. menghawatirkan banyak hal yang tidak perlu".

"Lalu aku harus bagaimana,mantan suamiku menitipkan kedua anaknya dalam pengawasanku, terutama Bianca aku merasa sudah berusaha sangat keras supaya dia mau menerimaku tapi... ".

"Berhentilah terlalu perduli padanya, biarkan saja mungkin dengan begitu akan lebih baik untuk kalian berdua".

"Apa kamu juga seperti itu dengan orang tuamu?",tanya Xena penasaran.

Oliver mengedikkan bahunya.

"Apa maksudnya itu? ",tanya Xena kesal.

"Belum saatnya kamu tau".

"Oliver jangan mencoba mempermainkan aku, aku ini lebih tua belasan tahun darimu!.

"Lalu? ",tanya Oliver dengan ekspresi menggoda.

"Hormatlah sedikit padaku!",perintah Xena dengan wajah cemberut.

Oliver yang melihat Xena memasang wajah seperti itu menjadi gemas lalu memiringkan kepalanya kearah Xena dan mengecup bibir Xena yang sedang cemberut membuat Xena langsung terbelalak.

"Oliver apa kamu gila!, kita sekarang sedang berkendara tapi kamu malah menciumku,bagaimana kalau tiba tiba ada mobil dari arah depan dan.... ".

"Paling kita berdua akan menabraknya dan...

"Stop!,jangan diteruskan",ucap Xena dengan menempelkan jari telunjuknya kebibir Oliver.

"kenapa? ",tanya Oliver dengan ekspresi masih berusaha menggoda Xena tapi Xena langsung menggeleng.

"Jangan pernah bicara seperti itu lagi atau aku tidak mau naik kedalam mobilmu lagi".

"Baiklah sayang,aku tidak akan bicara hal buruk lagi saat kita bersama jadi mari bicara hal baik dan mesra saja bagaimana",ucap Oliver dengan mengangkat kedua alisnya.

"Apa itu? ",tanya Xena tidak mengerti.

"Kapan kita akan melakukan malam pertama kita sayang.... ",ucap Oliver dengan menatap kearah Xena yang langsung membolakan matanya terkejut mendengar pemuda itu pagi pagi sudah menanyakan hal itu lagi padanya.

"Kurasa isi kepalamu perlu dilepas lalu kamu bawa keLaundry untuk dicuci supaya bersih".

"Kenapa harus keLaundry kalau disini ada dryCleannya",jawab Oliver dengan sengaja mengedipkan matanya menggoda Xena.

"Kuliahlah dulu yang benar baru memikirkan hal lain jangan hanya berpikir untuk bagaimana....".

"Aku sudah beberapa hari tidak bercinta dengan seseorang sebelum bertemu denganmu jadi wajar saja sekarang aku sangat ingin melakukannya saat ada seorang perempuan cantik yang berada didekatku bukan?!".

"Ini baru hari senin bukankah perjanjian kita setiap akhir pekan",ucap Xena dengan perasaan gugup mendengar apa yang baru saja diucapkan Oliver barusan.

"Bagaimana kalau kita majukan jadi hari ini saja sayang karena aku sudah sangat ingin melakukannya, lihatlah...",ucap Oliver dengan meletakkan tangan Xena yang berada digenggamannya kebagian depan celananya.

secara reflek Xena langsung menarik tangannya dari genggaman Oliver.

"Kamu... ".

Oliver hanya menatap Xena dengan ekspresi jahil karena melihat wajah Xena yang langsung merona merah saat itu.

"Aku turun didepan saja",ucap Xena dengan berusaha bersikap biasa pada Oliver yang saat itu sengaja menggodanya.

"Yah baiklah.... sepertinya kamu masih terlalu takut hari ini untuk melayaniku jadi aku akan memberimu waktu lagi",ucap Oliver dengan menghentikan mobilnya ditempat yang ditunjuk Xena saat itu.

"Aku tidak takut padamu tapi sudah kukatakan, bereskan dulu masalah Bianca seperti janjimu baru aku mau melakukannya".

"Baiklah sayang aku jamin masalah Bianca akan beres dalam beberapa hari lagi jadi siapkan dirimu untuk melakukan malam pertama kita, karena saat aku memulainya nanti aku tidak akan berhenti seperti sekarang".

Xena tidak menjawab lagi apa yang dikatakan Oliver tapi memilih turun dari dalam mobil.

Sebelum Xena menjauh Oliver kembali memanggilnya membuat Xena merasa kesal karena berpikir Oliver ingin mengerjainya lagi.

"Apa lagi?!",jawab Xena dengan nada kesal.

"Ingat untuk mengganti plester yang ada didahimu dan jangan paksakan dirimu untuk terlalu lelah bekerja hari ini",ucap Oliver yang membuat Xena langsung mengangguk.

"Hubungi saja aku kalau kamu butuh bantuan,jangan merasa malu atau sungkan untuk melakukannya karena dalam beberapa waktu kedepan statusku adalah suamimu,jadi kamu juga punya hak istimewa sebagai istriku itu".

Xena kembali mengangguk mendengar itu dan tetap berdiri disana sampai mobil Oliver meninggalkan tempat itu.

Ada perasaan hangat yang belum pernah Xena rasakan saat mengingat semua pesan sederhana yang dikataka Oliver padanya barusan.

Sesuatu yang biasa tapi sangat berarti itulah yang dirasakannya sekarang karena merasa diperdulikan oleh seseorang.

(visual Oliver ingin kekampus).

(ini Visual Xena akan pergi kekantor).

sekarang sudah autor kasih yang manis manis kalian juga harus tinggalkan jejak manisnya 😊😊.

Terpopuler

Comments

Biduri Aura

Biduri Aura

Oliver sweet bnget🥰🥰🥰🥰🥰 lope lope lope utk Oliver 😘😘😘😘

2023-01-04

0

NatalieLaurentRenes

NatalieLaurentRenes

duh rambut nya si Oliver gak bnget deh

2022-11-23

1

Elis Dama Nuryanti

Elis Dama Nuryanti

nanti lama2 mereka akan sama2 bucin...🤭

2022-11-22

0

lihat semua
Episodes
1 1.Prolog.
2 2.Bianca Pembuat Masalah.
3 3. Kekasih Bianca.
4 4.Pertengkaran Xena dan Bianca.
5 5.Saran Vania.
6 6.Tawaran Xena.
7 7.Syarat Oliver.
8 8.Siapa Wanita itu?
9 9.Ancaman gila Oliver.
10 10.Menikah.
11 11. Ide Jahil Oliver.
12 12. Sengaja Membuat Ulah.
13 13.Xena kecelakaan.
14 14.Mengantar Kekantor.
15 15.Bianca Lagi
16 16. kekesalan Xena.
17 17.Oliver Kesal.
18 18. kedatangan Oliver kekantor Xena.
19 19. Oliver Yang penuh kejutan.
20 20.Sakit Yang Tidak Berdarah.
21 21. Perpisahan atau Awal.
22 22.Pembicaraan Ayah Dan anak.
23 23.Kepesta Bianca.
24 24.Jebakan Bianca.
25 25.Bimbang.
26 26.I..Want.... You.... Xena.
27 27. Kabur Dari Oliver.
28 28. Asisten Tuan Max.
29 29. Bukan Nyonya Sander Lagi.
30 30.Kamu Hanya Milikku.
31 31.Niat Daddy Darent!!
32 32.Teguran Xena.
33 33.Ajakan Oliver.
34 34.My Mine.
35 35.Belum Waktunya Jujur.
36 36.Saran Oliver.
37 37.Terlalu kesal karena Bianca lagi.
38 38.Tamu Tak Diundang.
39 39.Perasaan Yang Semakin berkembang.
40 40.Temui Aku!.
41 41. Aku Cemburu!.
42 42.Aku Ingin Menginap.
43 43. Pagi Yang selalu Ku Inginkan.
44 44.Penasaran.
45 45. Rencana Bianca.
46 46.Rencana Darent.
47 47.Aku Merindukanmu.
48 48. Niat Bianca.
49 49.Ungkapan Perasaan.
50 50.Kejutan Xena.
51 51.Kencan
52 52. Hadiah Oliver.
53 53.Rumah Kita.
54 54. Menaklukan Bianca.
55 55.Laporan untuk Darent.
56 56.Kecurigaan Darent.
57 57.keluh Kesah Darent.
58 58.Keresahan Xena.
59 59. Sakit.
60 60.Asumsi Bianca.
61 61.Niat Darent.
62 62.Aku akan Meninggalkannya.
63 63.Kabar Bahagia juga kabar buruk.
64 64. Kemarahan Oliver.
65 65.Rasa Kecewa Oliver.
66 66.Aku Baik Baik Saja.
67 67.Mencoba Bangkit dan Berubah.
68 68.Berdebat dengan Oliver.
69 69.Syok.
70 70.3 Tahun Kemudian.
71 71. Rencana Vania.
72 72.Sebuah khabar.
73 73. Dimana Dia?!.
74 74. Siapa Dia?
75 75.Daddy no Kakak...
76 76.Kecurigaan Darent.
77 77.kesepakatan Darent Vania.
78 78.Keputusan Xena
79 79.Nyonya Wilson.
80 80. Hanya Seminggu.
81 81.Bantu Aku Mandi!.
82 82.Kekesalan Xena.
83 83.Tawaran Paling Gila.
84 84.Bertengkar.
85 85.Cemburu.
86 86.Xena ku.
87 87.Pura pura Lupa.
88 88. Mual dan Pusing.
89 89.Tespack.
90 90.Positif
91 91.Bicara.
92 92. Kesempatan kedua.
93 93. Ikut bertemu Bianca.
94 94.Bertemu Bianca.
95 95.Ayo Membuat Kesepakatan.
96 96.Aku Tidak Rela.
97 97.Bertemu Alea.
98 98. Mari Kita Bicara "
99 99. Keputusan.
100 100.Lamaran
101 101.Janji Suci.
102 102.Akhir Bahagia.
Episodes

Updated 102 Episodes

1
1.Prolog.
2
2.Bianca Pembuat Masalah.
3
3. Kekasih Bianca.
4
4.Pertengkaran Xena dan Bianca.
5
5.Saran Vania.
6
6.Tawaran Xena.
7
7.Syarat Oliver.
8
8.Siapa Wanita itu?
9
9.Ancaman gila Oliver.
10
10.Menikah.
11
11. Ide Jahil Oliver.
12
12. Sengaja Membuat Ulah.
13
13.Xena kecelakaan.
14
14.Mengantar Kekantor.
15
15.Bianca Lagi
16
16. kekesalan Xena.
17
17.Oliver Kesal.
18
18. kedatangan Oliver kekantor Xena.
19
19. Oliver Yang penuh kejutan.
20
20.Sakit Yang Tidak Berdarah.
21
21. Perpisahan atau Awal.
22
22.Pembicaraan Ayah Dan anak.
23
23.Kepesta Bianca.
24
24.Jebakan Bianca.
25
25.Bimbang.
26
26.I..Want.... You.... Xena.
27
27. Kabur Dari Oliver.
28
28. Asisten Tuan Max.
29
29. Bukan Nyonya Sander Lagi.
30
30.Kamu Hanya Milikku.
31
31.Niat Daddy Darent!!
32
32.Teguran Xena.
33
33.Ajakan Oliver.
34
34.My Mine.
35
35.Belum Waktunya Jujur.
36
36.Saran Oliver.
37
37.Terlalu kesal karena Bianca lagi.
38
38.Tamu Tak Diundang.
39
39.Perasaan Yang Semakin berkembang.
40
40.Temui Aku!.
41
41. Aku Cemburu!.
42
42.Aku Ingin Menginap.
43
43. Pagi Yang selalu Ku Inginkan.
44
44.Penasaran.
45
45. Rencana Bianca.
46
46.Rencana Darent.
47
47.Aku Merindukanmu.
48
48. Niat Bianca.
49
49.Ungkapan Perasaan.
50
50.Kejutan Xena.
51
51.Kencan
52
52. Hadiah Oliver.
53
53.Rumah Kita.
54
54. Menaklukan Bianca.
55
55.Laporan untuk Darent.
56
56.Kecurigaan Darent.
57
57.keluh Kesah Darent.
58
58.Keresahan Xena.
59
59. Sakit.
60
60.Asumsi Bianca.
61
61.Niat Darent.
62
62.Aku akan Meninggalkannya.
63
63.Kabar Bahagia juga kabar buruk.
64
64. Kemarahan Oliver.
65
65.Rasa Kecewa Oliver.
66
66.Aku Baik Baik Saja.
67
67.Mencoba Bangkit dan Berubah.
68
68.Berdebat dengan Oliver.
69
69.Syok.
70
70.3 Tahun Kemudian.
71
71. Rencana Vania.
72
72.Sebuah khabar.
73
73. Dimana Dia?!.
74
74. Siapa Dia?
75
75.Daddy no Kakak...
76
76.Kecurigaan Darent.
77
77.kesepakatan Darent Vania.
78
78.Keputusan Xena
79
79.Nyonya Wilson.
80
80. Hanya Seminggu.
81
81.Bantu Aku Mandi!.
82
82.Kekesalan Xena.
83
83.Tawaran Paling Gila.
84
84.Bertengkar.
85
85.Cemburu.
86
86.Xena ku.
87
87.Pura pura Lupa.
88
88. Mual dan Pusing.
89
89.Tespack.
90
90.Positif
91
91.Bicara.
92
92. Kesempatan kedua.
93
93. Ikut bertemu Bianca.
94
94.Bertemu Bianca.
95
95.Ayo Membuat Kesepakatan.
96
96.Aku Tidak Rela.
97
97.Bertemu Alea.
98
98. Mari Kita Bicara "
99
99. Keputusan.
100
100.Lamaran
101
101.Janji Suci.
102
102.Akhir Bahagia.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!