Benih Curian

Benih Curian

Bab 1. Malam Bersejarah

Seorang wanita memakai pakaian serba hitam dengan setelan jas dan celana panjang. Tubuhnya yang ramping membuat penampilannya terlihat menawan. Sifatnya yang kejam tertutupi oleh parasnya yang rupawan.

Wanita itu duduk dengan menyilangkan kaki sambil menikmati segelas wine di tangan kanannya, sedangkan tangan kirinya memegang ponsel yang berisi pemberitaan tentang seorang pria, doktor muda yang menurutnya adalah sosok sempurna. Cukup lama dia mengincarnya tetapi bukan untuk dibunuh. Wajah wanita itu terlihat gembira dengan senyuman yang tidak pernah terlepas dari bibirnya.

Namanya Jia Mei. Di dalam kehidupannya sehari-hari dia menggunakan identitas lain sebagai Celly, seorang mahasiswi jurusan kimia semester tujuh. Pada kenyataannya dia adalah seorang sarjana IT yang telah mendapatkan gelar itu satu tahun lalu di luar negeri ketika dia berusia dua puluh tahun.

Jia Mei adalah putri seorang mafia di negara J. Sedangkan Celly adalah putri seorang pengusaha yang meninggal dalam sebuah kecelakaan yang membuat dia dan seluruh keluarganya meninggal. Jia Mei menggunakan identitasnya untuk menyembunyikan jati dirinya yang sebenarnya karena keduanya memiliki wajah yang hampir mirip.

"Nona Jia! Target sudah datang!" seru seorang pria yang berjaga di depan kamarnya.

"Beri dia jalan!"

Jia Mei meletakkan gelasnya dan mematikan lampu kamarnya dengan perintah suara. Dia berdiri di depan pintu menunggu seorang pria yang sangat dinantikannya.

Pintu dengan kode pengaman itu terbuka. Muncul dua orang pria berpakaian serba hitam sedang memapah seorang pria muda.

"Tinggalkan dia!" perintah Jia Mei.

Para pengawal itu membungkuk hormat lalu pergi meninggalkan Jia Mei dan target yang diinginkannya.

Seorang pria muda berwajah tampan dengan tubuhnya yang atletis berdiri sempoyongan di hadapan Jia Mei. Tangannya menggapai-gapai mencari sesuatu untuk berpegangan. Tubuhnya tidak mampu berdiri dengan benar karena dia sedang mabuk berat. Keadaan ruangan yang gelap membuatnya semakin sulit untuk menguasai dirinya.

"Panas ... panas sekali! Siapapun kamu, tolong aku!" seru pria itu.

"Dengan senang hati Doktor Jeamy," jawab Jia Mei.

Pria yang disapa dengan sebutan Doktor Jeamy itu terlihat pasrah. Tangannya melingkar pada bahu Jia Mei dan berjalan menuju ke sebuah tempat tidur. Ketika tubuhnya jatuh ke atas ranjang empuk itu, sebuah lampu kecil menyala remang. Lampu itu menyala secara otomatis ketika seseorang naik ke atas ranjang.

"Nona, menjauhlah! Tubuhku sedang tidak baik-baik saja. Sepertinya seseorang telah menaruh obat di dalam minumanku. Pergilah, Nona!" Jeamy mencoba mengendalikan dirinya yang mulai bergejolak.

Bukannya pergi, Jia Mei malah mendekat. Hal inilah yang memang dia inginkan.

'Dasar pria bodoh! Harusnya kamu tahu jika aku yang menjebakmu. Kamu begitu jenius dan bertalenta dalam bidangmu, tetapi tidak peka dari bahaya yang mengancammu. Kuharap anak kita nanti memiliki kedua kelebihan yang kita miliki.' Jia Mei tersenyum licik sambil melucuti pakaiannya.

Jeamy bergerak-gerak seperti cacing kepanasan. Tubuhnya terasa panas dan sulit dikendalikan. Jiwa kelelakiannya menuntut untuk dipuaskan.

Secara sadar Jia Mei menyerahkan dirinya. Ambisinya untuk mendapatkan keturunan yang jenius tanpa pernikahan membuatnya melakukan hal gila ini. Dia merelakan keperawanannya diambil oleh seorang pria yang ingin dicuri benihnya.

Malam itu menjadi malam pertama bagi Jia Mei dan Jeamy Xu sebagai dua orang asing yang melakukan hubungan tanpa ikatan, tanpa cinta, dan tanpa kesepakatan.

Jeamy melakukan hubungan itu dalam keadaan setengah sadar. Dia bisa melihat, mendengar dan merasakan semuanya. Namun, pengaruh zat afrosidiak yang mengalir ditubuhnya menuntunnya untuk terus membuahi Jia Mei.

Saat waktu mendekati tengah malam, Jeamy tertidur kelelahan. Begitu juga Jia Mei yang mendapatkan banyak serangan. Dengan langkah tertatih dia meraih bajunya lalu mengenakannya.

Sebelum Jeamy menyadari keadaan di sekelilingnya dia harus segera dibawa pergi dari markasnya. Untuk itu, Jia Mei membius Jeamy dan meminta anak buahnya untuk membawanya ke sebuah hotel.

****

"Arghh! Kepalaku berat sekali," rintih Jeamy yang terbangun dari tidurnya.

Matanya mengerjap-ngerjap lalu terbuka perlahan. Dia terlihat bingung ketika menyadari keadaan di sekelilingnya dan mencoba mengingat-ingat apa yang terjadi semalam.

Jeamy beranjak dari tempat tidurnya lalu berjalan menuju ke jendela kamarnya. Dia membuka tirai yang menutupi kaca jendela untuk melihat keadaan di luar.

"Hotel?" Kedua alisnya bertaut saat mengingat malam panjang yang dilewatinya.

"Semalam aku seperti telah melewatkan malam bersama seorang wanita. Apakah aku hanya bermimpi?"

Jeamy menggerakkan tubuhnya untuk merenggangkan otot-ototnya yang terasa kaku. Badannya pegal-pegal seperti telah melakukan aktifitas berat yang melelahkan. Rasa penasarannya kian bertambah.

Tidak ada siapa-siapa di kamar ini yang bisa ditanyai. Jeamy berjalan mendekati cermin dan melihat pantulan wajahnya. Matanya terbelalak ketika mendapati ada beberapa bekas cakaran dan tanda merah di lehernya.

"Astaga! Apa yang sudah aku lakukan? Bagaimana jika wanita yang aku perkosa menuntutku?" Jeamy terlihat frustasi.

Dengan langkah gontai, Jeamy berjalan malas ke tempat tidurnya. Jari-jarinya terbuka lalu menyelusup ke kepalanya. Dengan gemas dia menjambak rambutnya, wajah tampak geram menahan emosi.

Jeamy Xu adalah seorang dokter muda yang menjadi dosen tamu di negara J. Selama ini dia meninggalkan negaranya dan kuliah di luar negeri untuk mendapatkan gelarnya. Gelar yang setara S2 itu didapatkannya di usia yang masih muda, yaitu dua puluh dua tahun.

Di mata para wanita, Jeamy adalah sosok yang sempurna. Wajahnya sangat tampan dengan kecerdasan yang menonjol. Selain itu dia juga berasal dari kalangan atas yang lahir di keluarga pengusaha. Namun, hingga saat ini dia belum memiliki seorang kekasih. Muncul beberapa anggapan yang menyatakan dia seorang gay meskipun belum ada bukti. Pada kenyataannya, dia terlalu sibuk mengejar ambisinya dan melupakan urusan percintaan.

Keluarga Jeamy Xu tinggal di kota yang berbeda dengan kampus di mana dia berkunjung sebagai dosen tamu kemarin. Tidak disangka, setelah pulang dari kampus dia mengalami penculikan. Lebih parahnya lagi dia diberi obat perangsang dan membuatnya mengambil paksa kehormatan seorang wanita.

"Aku harus segera kembali ke negara Q sebelum timbul kekacauan akibat ulahku."

Jeamy mengejar gelar profesor sehingga tidak bisa tinggal lebih lama di negaranya. Dia berpikir untuk langsung kembali ke negara Qi tanpa pulang dulu ke rumahnya. Terbayang dalam ingatannya wajah-wajah pria sangar yang menangkapnya.

'Aku harus segera pergi dari negara ini. Pria-pria misterius dan wanita misterius itu bisa menculikku lagi. Salah-salah aku mati sebelum mendapatkan gelar profesor yang menjadi impianku.' Jeamy bermonolog dalam hati.

Setelah hatinya benar-benar yakin dengan keputusannya, Jeamy menelepon keluarganya dan mengabarkan keberangkatannya yang dimajukan. Dengan sedikit alasan saja dia berhasil meyakinkan keluarganya dan mengatongi ijin dari orang tuanya.

Sebagai keluarga yang berada, bukan hal yang sulit bagi orang tuanya untuk mengunjunginya di luar negeri saat merindukannya.

Di tempat lain,

Jia Mei duduk termangu di depan jendela kamarnya. Dia merenungi apa yang telah dilakukannya. Tidak bisa dibayangkan bagaimana reaksi ayahnya jika setelah ini dia benar-benar hamil.

****

Bersambung ....

Terpopuler

Comments

theresia

theresia

seperti nya beda sama cerita2 tentang (MBI) seru... save aja dl deh ... semangat Thor semoga ga bosan cerita nya🤗🤗

2023-05-10

0

Arjuna'Bayu

Arjuna'Bayu

dir ☝️☝️☝️☝️☝️

2023-01-19

0

Yani Cuhayanih

Yani Cuhayanih

Kk aku mampir ya

2022-12-27

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!