Keesokan harinya di pagi hari Arthur pun bangun dari tidurnya dan bersiap-siap untuk berangkat menuju Akademi Sihir Phillsburgh. Sebelum berangkat Arthur sarapan terlebih dahulu dengan makanan yang telah disiapkan oleh Nyonya pemilik penginapan.
Saat sebelum makan, matanya Arthur berkeliling, Ia tidak melihat Alice sama sekali. Arthur pun bertanya ke Nyonya pemilik penginapan, " Nyonya, apa anda melihat wanita yang berambut ungu semalam? ". Tanya Arthur.
" Ooh jika anda mencari Nona itu, Ia sudah pergi dari penginapan ini terlebih dahulu, bahkan Ia sudah pergi sebelum anda bangun ". Jawab Nyonya pemilik penginapan itu.
" Begitu ya, terimakasih telah memberitahu Nyonya ". Jawab Arthur.
" Sama-sama Tuan ". Jawab Nyonya pemilik penginapan itu.
Arthur pun memakan sarapannya, setelah selesai memakan sarapannya Arthur pamit kepada Nyonya pemilik penginapan itu dan pergi menuju Akademi Sihir Phillsburgh.
Setelah sampai di Akademi Sihir Phillsburgh, Arthur melihat banyak sekali orang yang ingin masuk ke Akademi tersebut, dan ada juga orang-orang yang sombong merasa dirinya sudah pasti akan masuk ke Akademi tersebut karena kekuatannya hanya sedikit kuat diatas orang-orang yang lemah.
Arthur sedang berjalan menuju pintu masuk Akademi tetapi Ia ditahan oleh orang yang sombong itu dan orang yang sombong itu berkata, " Oi siapa kau, orang yang lemah tidak boleh menginjakkan kakinya di tempat ini tempat para orang-orang hebat terlahir, jadi pergi kau jangan kembali kesini *blaar* atau kau mau aku bakar dengan api hebat milikku ini ". Ucap orang itu dengan sombong.
Lalu Arthur mengibaskan tangannya api itu langsung menghilang tanpa bekas, " Si.. sialan kau bagaimana kau bisa menghilangkan api ku hanya dengan kibasan tangan, aku akan menghancurkan mu ". Ucap orang itu.
*Blaaaaarrr...... *
" Inilah api sejati yang sebenarnya, *Hellfire*, sadari tempat mu orang bodoh, kau salah pilih lawan. Lihatlah dirimu memalukan sekali hanya dengan api kecil ini sampai kencing dicelana ". Jawab Arthur sambil menyeringai.
Orang itu diam kaku tidak dapat berkata-kata, karena Ia takut dan malu karena dirinya sendiri.
Arthur pun lanjut memasuki Akademi Sihir Phillsburgh.
Setelah masuk kedalam para siswa yang ingin mengikuti ujian masuk Akademi diarahkan ke arena latihan, mereka semua diuji satu satu, pengujian itu ada tes jumlah mana, tes fisik, tes kemampuan berpedang dan tes kemampuan sihir.
tes kemampuan berpedang dan sihir ini berguna untuk mengukur kecocokan murid apakah murid itu pantas jadi kesatria atau lebih pantas menjadi penyihir.
Setelah sekian banyak murid yang telah melakukan tes, akhirnya tiba giliran Arthur untuk melakukan tes ujian masuk.
" Sekarang giliran dirimu Azazel Arthur Astheric ". Ucap guru pembimbing tes ujian tersebut.
Arthur melakukan tes jumlah mana, setelah bertahun-tahun lamanya Arthur melatih dirinya baik kemampuan berpedang, fisik, mana, dan kemampuan sihir.
" Alirkan mana mu ke bola kristal ini, agar bola kristal ini bisa mengetahui jumlah mana yang ada di tubuhmu itu ". Ucap guru pembimbing tes ujian tersebut.
" Baiklah pak, aku akan mengalirkan mana ku ". Jawab Arthur.
Jumlah mana yang dimiliki Arthur sangat amat besar tetapi Arthur berniat untuk membatasi pengeluaran jumlah mananya dengan cara mengalirkan sedikit mananya dan menghentikan pengeluaran mananya dengan sihir.
Setelah selesai menghitung jumlah mana yang ada pada diri Arthur, jumlah mana yang diketahui oleh bola kristal itu adalah 10.000, jumlah yang kecil untuk seorang keturunan bangsawan besar, bahkan bangsawan biasa lain yang menguji sihir nya lebih besar daripada Arthur, tetapi jumlah mana yang sekecil itu termasuk besar daripada kalangan seseorang yang bukan seorang bangsawan atau seorang rakyat biasa.
Setelah tes jumlah mana selanjutnya Arthur akan melakukan tes sihir, tes ini mengharuskan untuk Arthur bisa menghancurkan semua target dengan satu serangan, terdapat 5 target yang dapat dihancurkan dengan sihir apa saja.
*Hellfire, 5 bilah.... *
* Hancurkan...... *
* Duaaar...... * Kabooomm..... *
Para guru pembimbing tes ujian masuk tersebut langsung syok, karena mereka melihat sesuatu hal yang sangat jarang, bahkan hal yang sangat mustahil untuk ada, yaitu seseorang dengan jumlah sihir yang kecil atau sedikit, bisa menggunakan 'Hellfire'.
" Bagaimana mungkin, sebenarnya bagaimana caramu melakukan itu Azazel Arthur Astheric?, Dengan jumlah mana yang sedikit itu kau bisa menggunakan *Hellfire*, tidak hanya itu kau bahkan bisa mengendalikan sihir tingkat tinggi itu dengan mudah, kau benar-benar seorang jenius meskipun mana mu rendah itu bisa ditingkatkan dengan banyak latihan ".
Para guru pembimbing tes ujian masuk itu melanjutkan, " Tes sihir telah kau lewatkan dengan mengesankan, selanjutnya adalah tahap tes akhir, yaitu tes kemampuan berpedang. Jika kamu tidak berpotensi di bidang berpedang, kamu akan langsung kami masukan ke kelas sihir, kelas yang mempelajari ilmu sihir dengan luas dan kelas yang akan menjadikan seorang yang hebat dalam bidang sihir menjadi penyihir, bahkan bisa menjadikan dirinya yang hebat menjadi *Penyihir Terhormat kerajaan Lasenburgh.
" Begitu ya baik aku mengerti guru, lalu apa yang terjadi jika ilmu berpedang ku lebih hebat daripada kemampuan sihir milikku? ".Tanya Arthur.
" Jika kemampuan berpedang milikmu lebih hebat dari sihir mu maka kami akan memasukkan dirimu ke kelas kesatria, kelas yang akan menjadikan murid-murid yang ada dikelas itu menjadi seorang *Kesatria Lasenburgh*, bahkan bisa menjadi kan para kesatria hebat itu menjadi *Honorable Knight*, atau kesatria terhormat yang ada di Kerajaan Lasenburgh ini ".
Para guru pembimbing tes ujian masuk itu melanjutkan kembali, " Tetapi, jika kemampuan dirimu seimbang baik di kemampuan sihir dan kemampuan berpedang kami akan mendiskusikan dengan guru yang lain agar mengetahui kecocokan aslimu berada dimana, dan juga jika kemampuan ilmu sihir dan ilmu berpedang mu seimbang maka kami juga akan mempersilahkan dirimu memilih ingin memasuki kelas Penyihir atau kelas Kesatria. Keduanya memiliki satu tujuan yang sama yaitu tujuan yang terhormat, menjadikan diri kalian melindungi Kerajaan ini dan orang-orang yang ada di Kerajaan ini.
" Begitu ya guru..., baiklah sekarang aku mengerti dengan yang kalian ucapkan kepadaku ". Jawab Arthur.
Lalu akhirnya tibalah Arthur di tes terakhir yaitu tes ilmu berpedang miliknya.
Tiba-tiba Siegfried datang dan berkata, " Tunggu sebentar!, aku yang akan menjadi lawan tes kemampuan berpedang dirinya ". Ucap Siegfried.
" Tu.. Tuan Siegfried!?, apa yang anda lakukan disini ". Jawab para guru pembimbing tes ujian masuk itu.
Siegfried pun berkata kepada mereka, " Tidak usah banyak tanya aku hanya kebetulan datang dan ingin membimbing tes ilmu berpedang ". Ucap Siegfried.
" Ba... Baiklah Tuan Siegfried silahkan anda membimbing Azazel Arthur Astheric ". Jawab para guru pembimbing tes ujian masuk itu.
" Tuan, apakah saya harus melawan anda untuk membuktikan kemampuan saya? ". Jawab Arthur sambil menyeringai.
" Ya... Silahkan keluarkan seluruh kemampuan berpedang dirimu jangan menahan diri jika melawan diriku! ". Ucap Siegfried sambil tersenyum.
Arthur pun menjawab, " Baiklah Tuan! ".
" Kenapa anak itu tiba-tiba bersemangat, seperti karena orang yang akan membimbing nya adalah seorang yang kuat di Kerajaan ini ". Gumam para guru pembimbing tes ujian masuk itu.
" Baiklah kita akan mulai ". Ucap Siegfried.
" Siap...... "
" Mulai!! "
* Tes...... *
*Tek tek tek tek* *swuuhhhh..... *
*Dap dap dap dap*
*Ting...... *
" Sepertinya kamu sudah menjadi semakin kuat ya... Arthur, aku bahkan tidak menahan serangan ku ini ". Ucap Siegfried sambil tersenyum.
" Ya!!!, guru aku tidak akan menahan diri siapapun lawanku, baik iblis, manusia, ataupun dirimu, karena aku sudah pernah mengatakannya kepada anda guru, *Siapa pun yang melawan diriku tidak peduli apa ras mereka aku akan menjadikan mereka musuh*, karena sekarang anda yang menantang diriku maka aku akan mengganggap anda sebagai musuh sementara sampai diriku menang ". Jawab Arthur dengan tatapan penuh semangat.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 64 Episodes
Comments