The Runners: Survive From Apocalypse
"Bangun Kean! Lihatlah, jam berapa ini? Kau tahu kan apa konsekuensinya jika terlambat?!".
kean yang merasa teidurnya terganggu pun terbangun dengan kaget. ekspresinya masih setengah sadar. Tatapannya langsung mengarah pada kawannya, Dean.
"Sejak kapan di sini? selalu saja mengganggu." Jawab Kean sinis.
"Cihh... Berterimakasihlah padaku. Atau ungkapan apa saja yang enak didengar. Untung aku datang di waktu yang tepat." Dean menunjuk jam dinding di kamar Kean.
Ekspresi Kean berubah ketika melihat jam di tangannya. Kondisi kos yang masih berantakan tak dihiraukan dan langsung melesat menuju kamar mandi.
"Selalu saja begitu. Sangat membutuhkan perhatian khusus." Dean beranjak dari duduknya sambil terus mengomel. Dia memilih duduk dan menunggu Kean di depan pintu kosnya.
"Sejak subuh tadi, warga Desa Vien, Kecamatan Lin, Kabupaten Liam telah dihebohkan dengan dua orang remaja yang sedang berkelahi. Salah satu remaja tersebut berteriak meminta tolong pada warga dan wargapun segera berhamburan menolong pemuda itu. Pemuda yang berteriak tersebut mengaku telah diserang tiba-tiba dan terkena gigitan di salah satu lengannya. Ia pun memperlihatkan luka akibat gigitan dari pemuda yang menyerangnya tadi. Berita ini telah membuat gempar seisi kota dan menganggap bahwa pemuda yang menggigitnya telah gila. Warga pun segera mengikat pelaku pada sepotong kayu dan akan segera dibawa menuju kantor desa untuk ditindak lanjuti."
"Ngeri juga ya?, apa tidak ada berita lain selain ini?" Gumam Kean. Dean yang mendengarnya segera bertanya.
"Ada apa?"
"Ehh...tak apa, hanya terkejut pada sebuah berita."
"Kalau begitu ayo berangkat.!!!"
"Baiklah, Ayo." Dean dan Kean pun berangkat menuju sekolah. Mereka menikmati perjalanan bus sekolahnya dengan saling bercanda bersama siswa lain. Kean tertawa puas, lantaran tidak menyadari apa yang akan terjadi selanjutnya
....
Ceklek....
Tampak seorang remaja berambut hitam pekat dan bermata biru sedang memutar gagang pintu. Aksinya terhenti ketika merasakan dadanya yang tiba-tiba sakit.
degg....
Perasaan pemuda itu seketika aneh, seakan merasakan bahaya di Setiap inci tubuhnya. Bulu kuduk sedikit meremang akibat respon tersebut.
"Ada apa ini? Mengapa perasaan ku jadi tidak enak?"
Sebelumnya pria itu menatap ponselnya yang masih menyiarkan sebuah video Viral di mana 2 orang pemuda tengah berkelahi. di dalamnya nampak seorang pemuda yang diikat pada sebuah kayu dengan tubuh berdarah-darah di bagian mulut hingga membasahi dada.
"Nampaknya aku harus berjaga-jaga. Perasaan ini sangat lain dan tidak seperti biasa."
Seribu pertanyaan muncul di benaknya. Hatinya seperti bertanya tentang apa yang dirasa, Sepertinya ia merasakan hal yang aneh. Dirinya pun melanjutkan langkahnya menuju sepeda motor dan segera memutar pedalnya dengan kecepatan sedang.
....
kondisi sekolah sudah ramai dan waktu pun telah mendekati bel masuk. Semua siswa yang baru datang langsung pergi menuju kelasnya masing-masing. Mereka menunggu bel sembari bercerita ria. Kean yang saat itu sedang bercanda bersama teman-temannya yaitu Dean, Chandra, Kevin, Rian, dan Della sekilas melihat notifikasi di layar handphone. Dia merasa tertarik untuk melihatnya. Sekejap dia merasa tercengang dengan berita yang ditampilkan. Dean yang mengetahui adanya perubahan dari ekspresi temannya itu langsung bertanya.
"Ada apa Kean?"
"Coba liat ini!!!" kean menunjukan berita itu. Mereka merasa heran sekaligus merinding saat mengetahuinya.
Jum'at, 19 oktober 2033. Pukul 7:18.
"Telah terjadi pristiwa aneh di desa Vien. Terjadi serang menyerang antara warga desa. Dalam kasus ini para warga berlagak layaknya kanibal yang saling memangsa. Para pihak kepolisian setempat sedang menyelidiki kasus ini namun belum menemukan penyebab dari perang darah ini. Mereka layaknya orang gila dengan terus mengejar warga yang berada di sekitar tempat kejadian. Warga yang selamat sebagian berhasil dievakuasi menuju kota". Terdapat link video di bawahnya. Kean dan teman-teman pun segera menonton pristiwa yang telah dibuatkan video oleh para wartawan.
"Ohh.... Shitt..... Sepertinya ini bukan perang biasa. Nampaknya akal mereka telah tertutup sepenuhnya". Umpat Della yang terlihat sedang menahan mulutnya agar tidak muntah.
Kean melirik jam tangannya. Jam telah menunjukan pukul 7:28, berarti peristiwa ini telah terjadi 10 menit yang lalu. Batinnya
"Tunggu dulu!!!" Dean dan teman-teman terlonjak saat mendengar suara Kean yang hampir berteriak.
"Ada apa?" tanya Dean sedikit tersentak. Seluruh kawannya pun mengalihkan pandangan padanya.
"Dean, waktu di kos tadi aku sempat melihat berita sekilas tentang desa Vien. Dalam berita itu, terdapat dua orang yang saling menyerang. salah satu dari dua orang tersebut berusaha menahan orang yang menyerangnya. Dia berkata bahwa orang itu terus menyerang dan berhasil menggigit lengannya. Sepertinya kejadian ini masih berkaitan dengan berita yang baru." Kean menjelaskan panjang lebar.
"Pukul berapa Kean melihat berita itu?" Tanya Rian.
"Kurang lebih sekitar pukul..... Ahh ya! Kalau aku tidak salah sebelum mandi kulihat sudah pukul 6:55. Berarti kejadian itu terjadi sekitar 7:00. 18 menit sebelum berita baru." Jawabnya.
"Apakah pristiwa ini terjadi karna pihak keluarga yang dituduh tidak terima? Atau bagaimana? Mengapa jadi seperti perang saudara? Apalagi cara mereka membunuh lawannya dengan cara yang mengerikan dan tak wajar. Mereka tak segan mengoyak tubuh lawanya." Serbuan pertanyaan terlontar dari mulut Della.
"Dell, pertanyaanmu emang gak ada habisnya. sangat cocok untuk seorang wartawan." protes Kevin diiringi dengan tawa Chandra. Della hanya bisa menunjukan muka merajuk.
"Sepertinya ini bukan kasus biasa. Bahkan hanya dalam 18 menit setelah peristiwa yang terjadi pada berita pertama mereka telah saling menyerang, dan kurasa ini sangat janggal. Mereka jadi sangat agresif dan berusaha membunuh lawanya dengan cara menggigit. Apakah menurut kalian itu tidak aneh?" Jelas Kean. Sekejap suasana menjadi hening. Mereka tenggelam dalam pikiran masing-masing.
CIIIEEETTT...........
DUUAARRRRR!!!!!!!
Sontak mereka semua kaget ketika mendengar bunyi nyaring dari arah luar. Bukan hanya mereka, tapi sepertinya seisi sekolah yang bisa dibilang sangat besar dan luas itu juga mendengar suara serupa, yaitu suara decitan mobil diiringi ledakan. Mungkin saja mobil tersebut menabrak sesuatu yang memicu terjadinya ledakan. Mereka yang mendengar segera berhambur menuju halaman sekolah untuk memastikan kecelakaan apa yang telah terjadi. Sekolah favorit ini memiliki kawasan sangat luas dan memiliki 3 gedung terpisah dengan masing-masing memiliki 8 lantai. Bisa dibayangkan betapa luas dan besarnya sekolah ini. Wajar saja bila menjadi sekolah terpopuler di kota.
Kean dan temannya sedang berada di kelas yang kebetulan terletak di lantai 3 gedung pertama ini menyaksikan keributan dari jendela kelas. Terlihat bahwa situasi sangat kacau. Asap hitam mengepul dari tempat kecelakaan. Nampaknya mobil itu menabrak sebuah pom bensin.
"Hey, Lihat itu! Bukanya mobil itu merupakan mobil yang digunakan untuk mengevakuasi warga dari desa Vien? Aku ingat bentuknya."
Kean yang baru tersadar langsung tercengang dengan pernyataan Dean. Memang benar kalau mobil itu adalah mobil yang digunakan untuk mengevakuasi para warga yang terancam.
Ada apa ini? Pertanyaan itu muncul di benak Kean. Nampaknya perasaannya sedang tidak enak. Ia terus mengamati kejadian itu dari balik jendela sekolah. Apakah yang sebenarnya sedang terjadi? Mengapa situasi menjadi semakin sulit sekarang? pertanyaan itu terus berputar di kepala Kean. Ia sungguh tidak mengerti dengan kejadian beruntun yang seolah memberikan teka-teki tersendiri. pandangannya masih mengarah keluar, tepatnya pada sumber pusat kemunculan asap yang sedang mengepul di udara.
...***********...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 79 Episodes
Comments
Ria Balerante
deg deg-n aku
2024-08-27
0
Taufiq Yulianto
mantab
2023-11-28
1
GRAVITY 000
yeah mari kita mulai perburuannya, haha di bunuh atau membunuh, gemu o hajimemashou
2023-04-13
1