Kisah Masa Lalu

Tujuh Tahun Lalu......

Tujuh tahun lalu empat orang remaja yang terdiri dari tiga perempuan dan satu laki-laki, mereka menjalin hubungan persahabatan yang unik karena hanya ada satu lelaki diantara tiga perempuan.

Persahabatan mereka layaknya saudara yang saaling melengkapi kekurangan masing-masing dengan kelebihan yang mereka miliki.

Mereka menjalin hubungan ini tepatnya setahun yang lalu ketika mereka duduk di kelas sebelas SMA. Setahun berjalan layaknya persahabatan pada umumnya. Namun di pertengahan kelas dua belas semua hancur berantakan.

Persahabatan yang baru seumur jagung itu hancur hanya karena kesalah fahaman yang dibuat sengaja oleh salah satu dari mereka yang tidak menyukai salah satu dari yang lainnya.

Mereka adalah Laura, Sofia, Jihan dan Reno. Saat itu Jihan dan Laura di pinta pak Ringgo selaku guru olahraga untuk menganbil bola basket di gudang penyimpanan. Namun setelah bola didapat Jihan meminta Laura untuk jalan duluan ke lapangan sedangkan Jihan izin ke toilet.

Namun setelah beberapa lama, Jihan tak kunjung kembali.

"Laura, mana temanmu yang tadi bapak suruh ngambil bola sama kamu? " tanya pak Ringgo.

"Izin ketoilet katanya tadi pak, " Laura menjawab apa adanya.

"Tapi sudah lebih lima belas menit dia gak balik-balik, " kata pak Ringgo lagi.

"Kamu susul deh temanmu itu, " pinta pak Ringgo lagi.

Laura mengangguk, ia pun menyusul ke toilet, namun belum juga menemukan setelah berkeliling toilet.

Sedangkan disisi lain...

"Maaf pak, tolong bantu saya, " pinta Heny, yang datang sambil mengatur nafasnya karena ngos-ngosan sehabis berlari.

Melihat Heny yang nampak panik, pak Ringgo meminta Heny menenangkan diri terlebih dahulu baru bercerita.

Teman-temannya yang sedang asyik olahraga basket itupun menghentikan permainannya, lalu menyimak hal penting apa yang akan di sampaikan Heny.

"Anu itu pak, anu Jihan teerkunci di gudang, " ucap Heny panik.

"Loh kok bisa, bukannya tadi kata Laura ke toilet? "

"Udah pak nanti aja dulu mikirnya, sekarang ikut saya ke gudang, " ajak Heny, pak Ringgo pun mengiyakan dan berlari menyusul Heny yang berlari duluan.

Bukan hanya pak Ringgo tapi semua teman-temannya ikut menyusul.

Dari kejauhan sudah terdengar suara Jihan berteriak meminta tolong seraya menggedor pintu gudang tanda memang Jihan tengah terkunci di ruangan itu.

"Jihan kamu di dalam? " tanya pak Ringgo.

"Iya pak ini saya, " saut Jihan dengan suara parau akibat kebanyakan berteriak.

"Gimana nih cara bukanya? " gumam pak Ringgo namun masih bisa di dengar oleh anak-anak didiknya.

"Laura pak, bukankah tadi Jihan bareng Laura?pasti kuncinya di bawa oleh Laura dan ia sengaja ngunciin Jihan digudang," Heny mulai menyalakan kompor dengan lidahnya yang tak bertulang itu.

"Kok pada disini? " tiba-tiba Laura muncul ditengah kerumunan itu.

"Laura, sini kamu... " titah pak Ringgo.

"Apa maksud kamu ngunci Jihan di gudang ini? " tanya pak Ringgo lagi.

"Iya loh tega banget sama Jihan katanya sahabatan, " Heny mulai lagi.

"Maksudnya? " Laura pun bingung karena ia tak merasa kunciin Jihan di gudang.

"Kunci, " pinta pak Ringgo.

Dengan keadaan bingung Laura hanya menyerahkan kunci pada pak Ringgo tanpa mampu berkata-kata lagi.

"Huaaaaa, " tangis Jihan pecah setelah berhasil keluar dari gudang dan langsung memeluk Heny yang ada dihadapannya.

Heny menenangkan sepupunya itu, seraya membawanya meninggalkan gudang, sedangkan anak-anak yang lain sudah asyik mencibir Laura.

Bukankah Laura dan Jihan sahabatan kok bisa Laura tega kunciin Jihan di gudang. Mungkin seperti itu pulalah pemikiran teman temannya.

Sofia mengelus pundak Laura, karena ia percaya Laura tak sejahat itu.

"Laura kamu ikut saya, " pinta pak Ringgo tak mau dibantah. Mau tak mau Laura mengikuti langkah pak Ringgo meski ia tak melakukan apapun.

Cukup dengan senyuman dan tepukan dibahunya dari Sofia membuatnya semangat.

Flashback off

Dan sejak saat itulah persahabatan mereka hancur, sejak hari dimana Jihan membuat pengakuan palsu yang memojokan Laura.

Laura tak pernah menyangka jika Jihan akan melakukan hal itu padanya. Seperti apapun Laura melakukan pembelaan pada dirinya sendiri itu tak ada gunanya sama sekali. Karena semua orang percaya pada Jihan dan Heny.

Bahkan Sofia dan Reno tak bisa membantu Laura. Akhirnya Laura mengalah membiarkan orang-orang menganggapnya jahat. Beruntung pihak sekolah tak mengeluarkannya mengingat ini hal paling fatal dari kenakalan-kenakalan yang di lakukan Laura, dan mengingat pula karena Laura sudah kelas dua belas maka pihak sekolah hanya memberinya hukuman di skors selama dua hari.

Namun Laura terus berusaha meminta maaf pada Jihan karena ia yakin jika Jihan itu tak marah padanya hanya terhsut sepupunya saja si Heny.

Tetapi Laura harus menelan pil pahit karena kenyataannya mereka berdua memang merencanakan ini dengan matang, sejak persahabatan antara Laura, Sofia, Jihandan Reno terjalin sejak sat itulah Jihan mulai bermain peran.

Jihan ternyata hanya berpura-pura berteman dengan Laura dan yang lainnya karena ia berniat menghancurkan Laura dari dalam dan disaat yang tepat nanti Jihan akan mempermalukan Laura semalu malunya, merendahkanserendah rendahnya.

Sementara Heny dibiarkan dengan sifat aslinya tanpa topeng.

Sofia dan Reno tau yang sebenarnya setelah beberapa lama dari kejadian itu. Karena tanpa Laura sadari Reno dan Sofia membuntuti nya dari belakang dan mendengar obrolan Laura dan Jihan yang sedang mengakui perbuatannya dan mengancam Laura jika ia buka mulut.

Pada akhirnya Reno meminta Laura untuk berkata jujur pada semua orang, meski tau akan ancaman Jihan, karena menurut Reno ancaman itu hanyalah sebuah gertakan.

Dan akhirnya permintaan Reno di wujudkan oleh Laura hari ini, Sofia pun ikut ssenang karena tak ada salah faham lagi diantara Laura dengan teman-teman seangkata mereka.

"Bisa aja kan kalian mengada-ngada, " celetuk seseorang yang bernama Bimo.

"Mau bukti? Nih.... " Reno pun mengeluarkan HP nya dan memutarkan vidio yang sengaja ia ambil diam-diam kala itu, dan disimpannya hingga kini.

Semuanya memperhatikan layar kecil itu, bahkan mereka gantian melihat rekaman kilas balik kejadian masa lalu yang membuat mereka tidak menyukai Laura selama ini. Dan mungkin karena sudah semakin bertambah angka usia kini mereka tak lagi mempermasalahkan itu sebenarnya.

Hanya karena ingin tau bagaimana kejadian sebenarnya saja maka dari itu mereka ingin mendengar pengakuan langsung dari si empunya kisah.

Ternyata bukan hanya dari omongan semata yang mereka dapatkan tapi juga dari vidio jaman dulu yang memperkuat pengakuan Laura,sehingga tak ada lagi yang merendahkannya menganggapnya omong kosong.

Mereka serempak mengucapkan maaf pada Laura setelah tau cerita sebenarnya.

"Terimakasih, kalian sudah mau percaya jika bukan gue yang ngurung Jihan di gudang, sekali lagi gue ucapkan terimakasih semuanya.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!