Berlibur

Sam berbisik di telinga wanita itu.

"Yakin itu anak gue?" tanya Sam.

"Yakin lah, jangan lupa kita sering melakukannya!"

"Berani tes DNA?"

Mendengar pertanyaan itu membuat wanita cantik berambut gelombang itu tak lagi mampu menjawab.

Bagaimana mungkin ia akan yakin 100 persen anak yang dikandungnya itu adalah anak Sam, sedangkan dirinya tidak hanya bermain dengan Sam saja.

"Kenapa? Kok diam?" tanya Sam, "baru ingat, ya. Kamu itu pemain. Udah resiko, lebih baik kamu gugurkan saja anak itu kalau tidak jelas bapaknya!" bisik Sam.

Setelah itu, Sam pergi dari kantornya, ia harus bertemu dengan klien di sebuah restoran.

Dandi, asisten Sam. Pria muda itu membukakan pintu mobil untuk tuannya dan si wanita memperhatikan mobil Sam sampai tak terlihat.

"Sial. Kurang ajar dia!" umpatnya dalam hati. Usahanya tak membuahkan hasil, ia segera pergi dari kantor Sam.

****

Darren dan Rosi baru saja turun dari motor trailnya, keduanya melepaskan helm lalu Rosi mengajak Darren untuk mengambil gambar.

Darren tersenyum, mengarah ke kamera Rosi, begitu juga dengan Rosi, ia menempelkan pipinya ke pipi Darren lalu mengambil gambar.

Kedekatan keduanya membuat semua orang yang melihat itu mengira kalau mereka memang berkencan.

"Udah sore, kita balik, yuk!" ajak Darren dan Rosi pun mengiyakan.

Sore ini, sewa motor dibiayai oleh Darren.

"Ok, nanti kapan-kapan gantian gue yang bayar, ya!" kata Rosi seraya menatap Darren yang sedang membuka dompetnya.

"Ngapain, lo kan cewek. Emang udah seharusnya gue yang bayar!" jawab Darren.

Apa yang dikatakan oleh Darren itu mampu membuat Rosi semakin mengaguminya.

"Darren, cowok kaya lo emang udah langka di jaman sekarang ini!" batin Rosi.

"Biasa aja dong natapnya!" kata Darren yang merasa diperhatikan oleh sahabatnya itu.

"Pede banget lo!" kata Rosi.

Selesai dengan urusan sewa motor, sekarang, Darren dan Rosi pamit pada teman-teman yang masih asik nongkrong di lokasi trek.

"Yo, kalian hati-hati! Next main lagi, ya!" kata salah satu teman sesama hobi motor trail.

"Sip!" jawab Darren seraya memberikan jempol kanannya.

Seraya berjalan ke arah parkiran, Rosi menunjukkan foto-fotonya bersama Darren.

"Bagus," kata Darren.

"Siapa dulu dong yang ambil gambar!"

"Bagus karena guenya ganteng!" timpal Darren.

Dih, ge'er banget!" protes Rosi seraya mencubit pinggang Darren dan Darren pun membalas cubitan itu, sebelum cubitan Darren mendarat, Rosi pun berlari dan Darren yang merasa lelah itu tak mau mengejarnya.

Sekarang, Rosi sudah sampai lebih dulu di mobil Darren.

"Dih, emang enggak capek apa lo?"

"Enggak!" jawab Rosi yang ter engah.

Darren membuka mobil dan memberikan air minum untuk Rosi.

"Thanks!" ucap Rosi dan Darren meminum setelahnya.

"Darren, lo minum bekas gue!" kata Rosi dalam hati.

Setelah itu, Darren segera melajukan mobilnya perlahan, kembali ke Jakarta dan padatnya kendaraan sore ini membuat Darren dan Rosi terlambat pulang.

****

Sore hari...

Di rumah, Sam yang baru saja pulang itu menanyakan keberadaan Darren pada bibi.

"Aden belum pulang, Tuan," jawab bibi yang sedang menyiram tanaman di depan rumah.

Sam menganggukkan kepala, setelah melanjutkan langkah kakinya, Sam yang sudah merasa lengket itu ingin segera bertemu air.

Benar saja, sesampainya di kamar, Sam langsung menyiapkan pakaiannya, meletakkannya di atas ranjang.

"Coba Husna masih ada di sini, dia akan menyambut dan menyiapkan semua keperluan!" ucap Sam tanpa sadar.

Setelah sadar, Sam melihat dirinya di pantulan cermin. Ia merasa tidak kurang apapun, tetapi kenapa dengan teganya Husna pergi dirinya.

"Sampai sekarang, aku enggak pernah tau apa salah ku! Cukup sekali kamu temui aku, katakan apa salahku!" geram Sam dan hampir saja Sam meninju bayangan dirinya di cermin lemarinya.

Entah sudah berapa kali Sam mengganti lemari karena ia tinju, tersadar tidak ingin rugi lagi, Sam pun tidak mendaratkan tinjunya ke cermin.

"Arrrggghhh!" geram Sam seraya mengepalkan tangannya.

Setelah itu, Sam segera pergi ke kamar mandi, ia berendam air hangat dan saat dirinya memejamkan mata ada bayangan Husna yang baru saja melahirkan Darren, Husna memberikan senyum manisnya pada Sam.

Sam segera membuka matanya, ia tidak ingin ada lagi bayangan Husna di hidupnya.

****

Sudah beberapa hari, Vio tidak melakukan live untuk mempromosikan dagangannya dan itu membuat Sarifah rindu dengannya.

Sarifah sendiri berpikir, seandainya ia mengenal Vio, ingin sekali dirinya menjodohkannya dengan Darren.

"Si cantik Vio kemana, ya? Nenek rindu enggak liat dia jualan!" kata Sarifah yang sedang memainkan ponselnya.

"Mungkin dia sibuk, atau tokonya sedang ramai."

Merasa bosan Sarifah pun mengirim pesan pada Darren. Ia ingin mengajak Darren untuk berlibur.

Darren yang sedang berada di antara kemacetan itu membaca pesan dari neneknya.

Pria muda itu mengiyakan ajakannya.

Sarifah pun merasa senang dan kali ini ia ingin berlibur bersama keluarga utuhnya. Sekarang, Sarifah mengirim pesan pada Sam, tetapi, Sam belum membuka ponselnya.

"Anak itu kebiasaan, kalau dari cewek pasti cepat bukanya!" kata Sarifah, ia meletakkan ponselnya di meja.

Setelah beberapa hari, Vio sudah mengurus perceraiannya dengan Surya.

Sesuai janjinya, Vio mengiyakan ajakan Adiba yang mengajaknya berlibur.

Di bandara, Vio merasa takut karena ini adalah pengalaman pertamanya naik pesawat.

"Ba, aku takut!" kata Vio yang sedang menyeret kopernya.

Adiba menggandeng tangan Vio dan tangan itu terasa dingin.

"Enggak papa, tenang aja, ada aku, kok!" kata Adiba.

"Apa ngaruhnya ada kamu atau enggak. Kalau jatuh ya tetap jatuh aja!"

"Ngomongnya jelek banget!" protes Adiba.

"Kan itu yang bikin aku takut, Ba!"

"Udah, baca doa banyak-banyak! Kita pasti sampai dengan selamat!"

Viona pun menganggukkan kepala.

****

Surya yang mendapatkan uang dengan cara menipu itu tanpa sadar telah menghamburkan uangnya, Surya menggunakan uang itu untuk berfoya-foya.

Kesukaannya adalah berjudi, ia berpikir dengan berjudi akan menambah uangnya dengan cepat.

Dan benar saja, Sore ini, Surya menang judi dan tentu saja pria keriting itu tak akan lolos dari lawannya.

Surya berniat menyudahi bermainnya saat dirinya menang.

"Mau kemana lo?" tanya lawannya.

"Lo kan udah kalah, mau apa lagi? Ya gue mau balik, lah!" jawab Surya seraya bangun dari duduknya.

"Enak aja! Setelah menang lo kabur gitu!" Si lawan itu ikut berdiri dari duduknya, ia menggebrak meja judi itu, tidak terima uangnya pindah tangan.

pria itu pun memberikan kode pada anak buahnya untuk menahan Surya.

Surya yang tak mau kalah itu melemparkan kopernya pada Luky dan Luky menangkapnya, lalu aksi kejar-kejaran pun terjadi.

Anak buah si lawan itu berhasil menarik rambut keriting Surya dan aksi adu jotos pun terjadi, beruntung Surya memang pandai bela diri sehingga dirinya tidak babak belur.

Berhasilkah Surya dan Luky melarikan diri?

Bersambung

Like dan komen ya, all.

Jangan berhenti mendukung karya ini 😁😁

Terpopuler

Comments

Qaisaa Nazarudin

Qaisaa Nazarudin

Karena kamu suka cela celup,Mana ada isteri yg mau suaminya dari barang bekas.

2024-05-13

0

ᶥⁱᵒⁿ⚔️⃠Hana Nurul Azizah🍩ᴬ∙ᴴ࿐

ᶥⁱᵒⁿ⚔️⃠Hana Nurul Azizah🍩ᴬ∙ᴴ࿐

udh mulai kan hukum tabur tuai 🤣🤣

2023-04-02

0

@⍣⃝𝑴𝒊𝒔𝒔Tika✰͜͡w⃠🦊⃫🥀⃞🦈

@⍣⃝𝑴𝒊𝒔𝒔Tika✰͜͡w⃠🦊⃫🥀⃞🦈

Surya" jd orang kok ngk ada sadar" nya 🤭

2022-11-25

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!