"Rob...cari tahu tentang pria yang bernama Alvian ini!",ucap Feri datar.
"Ini Tuan...saya sudah menyiapkan semua informasinya",jawab Roby memberikan satu lagi map yang sedang ia pegang.Ia tahu kalau Tuannya pasti juga memintanya menyelidiki tentang pria yang dekat dengan gadis yang Tuannya cari informasinya.
"Kenapa kau tidak langsung memberikannya tadi padaku Rob?",tanya Feri dengan tatapan tajam.
"Maaf Tuan saya pikir anda hanya membutuhkan informasi dari gadis itu saja",jawab Roby yang bergidik ngeri melihat tatapan tajam Fero.
"Kenapa kau menyelidiki pria ini juga padahal aku belum menyuruhmu",tanya Fero dengan tatapan tajam miliknya.
"Saya hanya jaga jaga jika Tuan memerlukan informasinya",jawab Roby di angguki oleh Fero.Tidak taukah Fero jika menyelidiki orang itu memakan waktu cukup banyak bahkan Roby tidak tidur semalaman demi sang Tuannya.Ditambah lagi pekerjaan kantor yang menumpuk hari ini akan membuatnya keteteran jika harus menyelidiki pria yang tak penting menurut Roby.
"Kerja yang bagus Rob,aku akan memberikan bonus tambahan untukmu karena ini diluar bidang pekerjaannya.Oh ya apakah kau tidak tidur semalaman Rob?kantung matamu kelihatan sekali",tanya Fero tanpa merasa bersalah padahal ia tak tidur itu demi siapa kalau bukan demi dirinya yang sedang jatuh cinta.
"Tidak Tuan",jawab Roby.
"Sama aku juga tidak",jawab Fero cuek dan seketika Roby melongo apakah Tuannya ini sengaja membuatnya tak bisa tidur karena Tuannya juga tidak tidur.Kalau ia dasar bos tak berperikemanusiaan.
"Kau mengumpati ku Rob?",tanya Fero saat melihat wajah kesal Roby.
"Ah tidak Tuan,mana saya berani",jawab Roby berusaha tenang karena Fero menebak dengan tepat sekali kalau ia sedang mengumpati Tuannya itu.
"Baiklah apakah jadwalku hari ini Rob?",tanya Fero datar.
"Jam 08:00 ada rapat dengan dewan Direksi dan siangnya ada meeting dengan Wijaya Gruop Tuan",jawab Roby.
"Oh ya...tunda meeting dengan Wijaya Group aku ingin siang ini free",ucap Fero santai tak tahukah ia akan berkonfrontasi dengan Ray asisten sementara Devan membahas tentang penundaan meeting ini?.Sungguh bos yang sangat kejam.Roby sangat maksimal berhadapan dengan Ray karena pria itu sangat datar untukku ukuran seorang asisten.
"Baiklah Tuan,saya permisi dulu",jawab Roby ia harus menjadwalkan ulang pertemuan dua perusahaan besar itu.
Setelah Roby hilang dibalik pintu Fero kembali membuka map berisi informasi tentang gadisnya.
"Fani Anindita...",gumam From tersenyum smirk.
Sementara itu ditempat lain seorang gadis baru saja tersedak dari minumannya.Dia tampak sedikit kesakitan akibat air yang masuk kedalam rongga hidungnya.
"Apakah ada yang sedang menyebut namaku?",batin Fani menahan perih di kerongkongan nya.
Fani segera meraih tasnya dan berangkat menuju toko.Hari ini adalah hari tersibuk ya karena harus menghandle semua kerjaan karena Kayla yang tak bisa datang hari ini karena adik kekasihnya akan menikah besok.Dan Fani juga yang akan mengantarkan gaun milik pengantin itu nanti sore.
Sesampainya di toko gadis itu langsung menuju ruang produksi untuk memeriksa semua pesanan sudah selesai tepat waktu.
Fani tak mau pelanggan mereka kecewa hanya karena pesanan mereka belum jadi.
"Sus...gaun untuk Mbak Lyra udah oke kan?",tanya Fani saat ia teringat dengan gaun yang akan ia antar nanti sore.
"Kata Mbak Kayla udah sih Mbak Fani,coba cek aja dulu itu diruangan Mbak Kayla ya",jawab salah satu karyawan yang bernama Susi.
Fani menuju ruangan Kayla memastikan gaun pesanan dari salah satu orang terpandang di kota mereka.
Fani mengecek ulang gaun itu dan tersenyum lebar karena gaun itu benar benar sangat cantik dan siap untuk dipakaikan pada pengantin nantinya.
"Cantik banget gaunnya.Harusnya tiga bulan lagi aku udah pakai gaun pengantin juga namun apa lah daya aku yang baru saja patah hati ini",lirih Fani mengingat kisah cintanya yang baru saja kandas.
Fani membuang nafas kasar dan kembali fokus pada pekerjaannya yang menumpuk apalagi Kayla sedang tidak ada.
***
Setelah seharian berkutat dengan pekerjaan Fani segera mengakhiri pekerjaannya lalu merapikan gaun milik Lyra yang akan ia antar.
Fani segera membungkus gaun itu dan langsung menuju taksi online yang sudah ia pesan lebih dahulu.
Setelah menempuh perjalanan selama tiga puluh menit akhirnya taksi yang ia tumpangi sampai juga di kediaman keluarga Wijaya.Fani turun dengan membawa gaun yang terbungkus rapi.
Fani memandangi halaman rumah mewah itu yang telah dihiasi sedemikan rupa.Dia segera memasuki rumah mewah itu yang tampak ramai oleh pihak EO yang sedang mendekorasi ruangan.Fani melirik sekilas mencari orang yang ia kenali paling tidak maid rumah mewah itu.
"Maaf Mbak...Mbak Lyra nya ada saya mau mengantarkan gaun pengantinnya",tanya Fani pada salah satu maid yang kebetulan melintas didepannya.
"Oh ada Mbak lagi ada di kamar.Mari saya antar!",tawar maid itu dengan ramah.
"Makasih Mbak...ayo!",ucap Fani melangkah mengikuti maid itu menuju kamar Lyra.
Saat sampai didepan kamar maid itu mempersilahkan Fani untuk masuk karena Lyra sedang melakukan heana."Masuk aja Mbak Nona Lyra telah menunggu ia sedang melakukan heana",ucap maid itu tersenyum tipis.
"Terima kasih ya Mbak",jawab Fani.
Fani memasuki kamar mewah yang sudah dihiasi dengan sedemikian indahnya.Fani langsung tersenyum kecil saat seorang gadis yang tangannya tengah dilukis tersenyum lebar padanya.
"Mbak Fani...sini!.Ngantar gaun aku ya?",tanya Lyra melambaikan salah satu tangannya kearah Fani.
Fani segera menghampiri Lyra dan meletakkan gaun itu diatas tempat tidur."Mbak Lyra gaunnya saya letakkan diatas tempat tidur ya",ucap Fani.
"Makasih ya Mbak...maaf kalau merepotkan",jawab Lyra.
"Gak apa apa kok Mbak sudah tugas kami",ucap Fani tulus.
"Duduk dulu Mbak,Mbak Kayla lagi keluar sama Kak Devan sebentar",ujar Lyra ramah.
"Oh gak usah Mbak Lyra,saya harus balik sekarang besok pagi pagi saya juga harus ke sini bukan buat bantu pasangin gaunnya",jawab Fani sopan.
"Yah...tapi besok kesini kan?tunggu sebentar!",ucap Lyra beranjak duduk lalu memanggil salah satu orang yang ada disana.
Lyra meminta orang itu membuka lemari miliknya dan menyuruh orang itu untuk mengambilkan gaun yang ia tunjuk.
"Mbak Fani sini!',ucap Lyra.
Fani melangkah kearah Lyra."Ada apa Mbak",tanya Fani.
"Ambil gaun itu buat Mbak pakai besok jadi Bridesmaids aku besok ya",ucap Lyra meminta Fani mengambil gaun ya v dipegangi oleh orang tadi.
"Tapi...
"Mau ya Mbak!",mohon Lyra.
"Ya...",jawab Fani lalu dengan ragu ia mengambil gaun itu.
"Makasih Mbak",jawab Fani tersenyum bahagia.
Fani akhirnya pulang membawa gaun yang diberikan oleh Lyra untuknya.Dia sudah berencana setelah membantu Lyra berpakaian ia akan pulang dan tidur seharian untuk mengistirahatkan jiwa dan raganya.Tapi menolak pernyataan Lyra tadi ia jadi tidak tega.Jadilah besok dia akan menjadi Bridesmaids dadakan untuk Lyra.
...****************...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 64 Episodes
Comments
Lee Mba Young
seru ceritane kayak ceritane kayla..
2022-11-20
2