"Jangan menatapku seperti itu!" sindir Darendra tanpa membuka matanya, karena dia tau pergerakan Aneuly saat dia masuk. Darendra pun membuka matanya dan menatap tajam gadis yang ada di hadapan nya. "Aku tau wajahku sangat tampan, apa kau bekerja berniat untuk menggodaku?" ketus nya kesal karena terus di tatap oleh Aneuly.
"Ah, maaf tuan Daren saya hanya kaget karena anda tiba - tiba bangun. "Saya akan membawa Nona Bee ke kamar nya," ijin nya pada sang majikan. Aneuly meraih tubuh Brisea sangat pelan lalu menggendong nya, namun saat hendak melangkah Brisea menggeliat hingga membuat tubuhnya nyaris jatuh ke belakang, dengan cepat Aneuly menahan punggung Brisea dengan telapak tangan nya. Namun...
𝐁𝐫𝐮𝐠𝐡...
Aneuly terjatuh sambil memeluk Brisea di atas dada Darendra yang masih memperhatikan gerak gerik nya, "Aw.. maaf tuan" ucap Aneuly ketika belum sadar posisi nya saat ini. Punggung Aneuly terjatuh tepat di dada Darendra, sementara Darendra yang berniat menahan tubuh gadis itu dengan kedua tangan nya malah ikut terjatuh, dan kedua lengan nya tidak sengaja terpeleset ke depan tepat di kedua Dada Aneuly.
Gadis itu langsung melotot saat sadar jika lengan Darendra menyentuh bagian Dada nya, dia dengan cepat berdiri lalu berjalan keluar tanpa menoleh ke arah majikan nya itu, wajah Aneuly mulai berubah menjadi merah merona, dengan jantung yang berdebar akibat sentuhan yang tidak di sengaja itu.
Sementara Darendra sedang menatap kedua lengan nya yang dia angkat tepat di depan wajahnya. "Tubuh nya kecil, ternyata isi nya besar juga," gumam Daren sedikit menyunggingkan senyum tipisnya. Lalu Darendra menatap ke bawah, bukan Cyi yang sedang memeluk kaki nya yang dia lihat, tapi Daren melihat ada sesuatu yang membengkak di bawah sana. "Sial, malah baperan sama anak kecil," pekik Daren lalu melepaskan lengan Cyi dari kaki nya dan beranjak melangkah menunju kamar mandi.
Aneuly bernapas lega karena saat dia kembali untuk mengambil Cyi Darendra sudah tidak ada di dalam kamar nya, Aneuly tidak bisa menyalahkan Daren karena dirinya lah yang salah. Dia berusaha menghilangkan pikiran itu dari otaknya dan pokus pada si kembar.
Aneuly mengusap - usap wajah Bee pelan, hingga gadis itu membuka matanya. "Kak Aneu, Bee masih ngantuk," Ucap Bee lalu memiringkan tubuh nya membelakangi Aneu yang duduk di tepi ranjang. "Bee, Cyi cepat bangun! waktunya untuk mandi dan belajar" ujur Aneu, sambil bergantian mengusap - usap punggung kedua anak kembar itu.
"Sayang sekali, padahal Kakak punya buku Dongeng untuk kalian. Kalau begitu kakak berikan saja buku ini untuk Adik - adik di panti asuhan." kata Aneuly berusaha menggoda Cyi dan Bee agar bangun.
"Jangan," tiba - tiba kedua anak itu bangun dari tidur nya. Aneu pun tertawa.
"Kalau begitu ayo kita mandi, nanti malam kakak akan tunjukan buku nya pada kalian," ajak Aneu.
"Tapi kak Aneu yang bacain yah," pinta Cyi pada Aneu.
"Iya nanti kakak bacain untuk kalian bertiga," ucap Aneu lalu berpikir dimana satu anak lagi yang bernama Axio itu, karena Aneu sibuk menghilangkan pikiran nya tentang Daren dia sampai lupa ada satu anak lagi. "Dimana Axio?" tanya nya pada kedua anak itu.
"kak Ay pasti sudah bangun dan mandi, dia selalu mandi sendiri kak." jawab Cyi sambil menguap. Sementara Bee dia sudah menjatuhkan kepalanya lagi di atas bantal empuk.
"Baiklah kakak akan memandikan kalian berdua, ayo," ajak Aneu lalu membawa kedua anak itu ke dalam kamar mandi dan melakukan rutinitas mandi did alam sana.
.
.
.
.
.
Darendra dan Axio sudah duduk dengan setelan rapi nya di ruang makan, mereka lebih dulu sarapan tanpa menunggu Cyi dan Bee turun dari kamar nya. Axio sama sercis seperti duplikat nya Darendra, karena sikap nya yang santai dan jarang bicara, kedua nya pun hanya diam saja tanpa mengalihkan pandangan dari makanan yang ia makan saat Aneu, Cyi dan Bee datang dan duduk di ruang makan.
"Biar kakak yang ambilkan lauk untuk Bee," ucap Aneu saat Bee sudah duduk di meja makan, sesekali Aneu melirik sekilas ke arah Axio dan Daren yang duduk berdampingan saat mengambilkan nasi untuk Bee dan Cyi.
"Apa Axio mau ini juga?" tanya nya saat melihat Axio tidak memakan brokoli.
"Tidak," jawab nya singkat tanpa melirik sedikitpun, Daren pun tersenyum senang di dalam hati, "tidak semudah itu membuat anak pertamaku dekat dengan mu Aneu!" batin Daren. Dia sangat kesal dengan kedua anak nya yang vepat akrab dengan orang baru, namun dirinya pun di buat senang oleh Axio anak pertamanya, karna dia sangat pendiam seperti dirinya, dan tidak mudah di dekati.
"Aku mau.. aku mau kak Bee suka makan brokoli," teriak Bee seolah takut tidak kebagian jatah brokoli nya. Aneu pun tersenyum lalu menyimpan brokoli itu di dalam piring Bee.
"Daddy pernah bilang ketika makan kamu tidak boleh berisik Bee!" tegur Darendra karena dia tipe orang yang risih mendengar suara anak kecil.
"Aku kan cuma mau brokoli Daddy! kenapa Daddy marah!," jawab nya seolah tidak takut dengan tatapan sinis dari Daddy nya. Aneu menghela napas nya berusaha menyabarkan diri, yang sedari tadi berdiri di samping meja makan mengurus makanan kedua anak itu.
"Diam Bee," tegur Daren lagi.
"Daddy menyebalkan Bee tidak mau makan!!" teriaknya melempar sendok nya di atas meja. Bee memang suka melawan saat di marahi Daren, sementara Cyi dia hanya diam dan memperhatikan Kakak nya yang marah, dan Axio yang biasa di panggil Ay itu dia tidak memperdulikan sekitar nya dan hanya pokus dengan makanan nya.
Aneuly segera menenangkan Bee saat tau ayah dari ketiga anak kembar ini sudah mulai emosi. "Bee Daddy kalian tidak salah, tidak bersuara saat makan itu memang tatakrama ketika sedang makan. Jadi jangan berteriak saat semua orang sedang makan di meja makan," tegas Aneu pada anak umur 5 tahun ini. "Bee mengerti?" tanya Aneu untuk memastikan.
"Oh Bee baru tau, Bee mengerti kak Aneu," jawabnya polos.
"Bagus sekarang kalian makan yang banyak, nanti kakak kembali setelah kalian selesai sarapan," ucap nya.
"Jangan kakak di sini saja makan bareng kita," pinta Bee sambil menarik kelingking Aneu, Aneu terdiam dia takut jika Daren akan melarang nya.
Namun Daren berkata "Turuti saja apa mau nya Aneu!" ujur nya membolehkan namun sedikit terlihat kesal. Daren lagi - lagi kesal, Bee sesalalu menurut pada Aneu, ya walaupun Daren sedikit senang karsna Bee tidak lagi berisik.
Aneu pun duduk di samping Bee dan berhadapan dengan Daren, dia mengambil nasi dan menaruh nya di atas piring. Sementara Daren menatap setiap pergerakan Aneu, Daren masih tidak menyangka jika di dalam Kaos longgar yang Aneu kenakan itu terdapat dua buah Benda kenyal dan besar tersembunyi di dalam nya.
Hingga akhirnya kedua netra mereka tidak sengaja saling bertemu.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 56 Episodes
Comments
Cikaadja
iyalah yg uda tua 🤣🤣
2025-01-19
0
Zerazat
Dasar belum belum sudah mesyum
2024-02-09
0
Ani Ani
muailai terpikat
2024-02-03
0