Ingatan Jupiter

Kriing kriing kriing

"Halo?"suara di seberang sana mengangkat.

"Halo, apa benar ini nomor Rafael Bimasakti?"

"Ya, saya sendiri anda siapa ya?"

"Hai Raf, ini aku Jupiter."

"Hah!Piter!!ini bener abang Piter?abang baik-baik aja kan?abang dimana?kok ngak kerumah Rafa sih, abang dapet nomor Rafa dari mana?"

Jupiter langsung mendapat pertanyaan bertubi-tubi dari Rafael, namun hal itu bisa membuat seorang Jupiter terkekeh kecil.

Itu berarti Rafael sedang mengkhawatirkannya kan?dia benar-benar anak yang manis....

Entah kenapa dia jadi ingin melihat sahabatnya itu.

"Oke, aku bakal jawab pertanyaanmu itu semua tenang dulu Raf....."

"Oke!"Rafa menjawabnya dengan nada ceria.

Aduhh...Jupiter tambah kangen nih, tapi masih belum bisa ketemu gimana dong?

"Iya bener ini no Abang, kamu gak usah khawatir karna aku udah baikan, aku ada di rumah sekarang, kalo soal ke rumah Rafa abang emang dapet pesen dari Mars tapi keadaan aku masih ngak memungkinkan kesana, aku juga dapat nomor mu dari Mars."akhirnya Jupiter mampu menghela napas setelah berbicara panjang dengan Rafa melalui telpon.

"Ohh....gitu, bang Piter cepat sembuh ya supaya bisa main kerumah Rafa!kalo Piter bosen istirahat terus sama kayak Rafa tinggal telpon aja oke."

"Siip deh mbul."

"Kok Piter ngatain Rafa embul berarti Rafa gendut dong."

"Bukan badanmu yang gendut Raf, tapi pipi mu tu kayak bakpao."

"Ihhh Piter sekarang berani ngatain Rafa kayak Uranus."

Astaga suara anak menandakan kalau dia sedang kesal, pasti mukanya sangat mengemaskan saat ini.

"Iya-iya jangan marah deh Raf, bercanda aja kok pasti muka kamu merah kayak bayi."

"Ihhh kok Piter tau."rengek Rafa.

Jupiter akui mengoda Rafa rupanya adalah hal yang menyenangkan, pantes saja Uranus hobi menjahili anak Bimasakti itu jika bertemu.

Deg!

"Arghhh k-kenapa dengan kepala ku?sa-kit.."

"Piter?halo Piter?abang masih ada di sana kan?"

"I-iya Raf hahh..k-kenapa hahh.."

"Eh kirain Piter udah tutup telponnya tenyata masih nyambung, Piter ngak papa kan?kok perasaan Rafa ngak enak gini."

"Aku ngak papa kok...u-udah ya Raf abang tutup dulu telponnya."

"Lho Piter kok cepet banget sih?yaudah deh besok Rafa telpon karna nomor Piter udah Rafa save, Rafa mau makan dulu pai pai."

Tit!

Setelah memutuskan telpon itu, Piter lalu melempar ponselnya kelantai tanpa mempedulikan keadaan benda persegi itu yang telah hancur.

"Ughhh..."ditambah mendadak kepalanya berdenyut sakit membuat Piter terpaksa mencengkram surai rambutnya sendiri begitu kuat hingga beberapa helaian rambut di kepalanya rontok.

Kepalanya benar-benar serasa mau pecah...

Kedua tangannya masih berada diatas kepalanya hingga tak lama cengkraman itu melemah tidak kuat lagi.

Pusingnya tiba-tiba hilang.......ada apa dengan Jupiter?padahal tadi dia tengah kesakitan sekali kan?

"Sial ingatan itu....artinya dia kembali?"

...

Flashback on.

Galaksi.

Dia adalah pemuda yang kuat dan tegas, namun lembut disaat bersamaan.

Saat disekolah galaksi akan menjadi pemuda yang berbeda dan murid terpintar di kelasnya.

Dia agak cuek dan pendiam namun semua justru membuat orang ingin mendekatinya karna penasaran.

Saat di rumah sikap galaksi akan berubah 90% jika dekat adiknya bernama Rafael Bimasakti, adiknya itu memiliki semua sikap kebalikan dari sang kakak namun mata hanzel milik kakaknya itu menurun padanya.

Galaksi mempunyai sahabat yang cukup dekat hingga mereka sering di sebut geng kumpulan mostwanted karna ketampanan mereka.

Galaksi selalu bersama dengan sahabatnya itu, terutama dengan pemuda super dingin karna dia hanya akan berbicara singkat selain sahabatnya bernama Jupiter.

Satu pemuda yang sering mendapat julukan misterius namanya Astro.

Dan seniornya bernama bang Komet yang ekspresi wajahnya mirip dengan robot jepang bernama Hikun.

Keempat pemuda itu selalu bersama, mengadu kekuatan dan kompak menyelesaikan masalah di antara pertikaian mereka.

Mereka tidak akan membalas sebelum ada yang mengusik mereka.

Intinya jika orang lain berani mencari masalah dengan mereka maka mereka akan cepat bertindak bersama.

Saat ini keempat pemuda itu tengah bersantai di atas rooftop sekolah untuk membolos pelajaran kedua.

Toh mereka dikata murid terpintar jadi guru tidak akan berani mengeluarkan mereka walau mereka pasti akan terkena hukuman jika bertemu dengan guru BK.

"Galaksi, kayaknya sepulang sekolah ini aku mau pergi kerumah mu?aku jadi penasaran sama muka adikmu yang kau bilang waktu itu."ucap Astro tiba-tiba.

"Terserah kau mau berkunjung kerumah ku kapan."jawab Galaksi yang masih menikmati semilir angin sejuk di atas rooftop.

"Tumben kau As, kenapa kau penasaran ama adiknya Galaksi?"tanya Komet yang sedari tadi mendengar omongan kedua juniornya itu.

"Emang kau kira hidup ku monoton terus tanpa ada rasa?apa kau ngak ngaca bang, wajah mu itu yang selalu kayak papan triplek, dasar muka robot!"celutuk Astro tapi Komet berusaha tak menanggapinya.

Dia hanya berpikir Astro itu terlalu misterius orangnya, juniornya itu jarang menunjukan rasa keingintahuannya dan tak bersikap seperti orang biasa lakukan, berbeda dengan rasa perhatian manusia pada umumnya Astro hanya peduli terhadap satu orang lain di hidupnya.

Kadang Komet pikir Astro itu bukan makhluk yang berasal dari palnet ini, astaga pemikiran rasionalis itu membuat Komet pusing tujuh keliling kalau mempunyai satu junior yang sifatnya unik begini.

Dia sabar atuh karna dia yang paling tua di sana.

Eitss.....tapi mukanya paling ganteng bro!bisa bikin author deg-degan terus ngeliat fotonya!huwaa.😁💓

"Eh Galaksi kau kenapa?wajahmu terlihat pucat!"tanya Komet yang kebiasaannya memperhatikan wajah teman-temannya.

"Aku cuma kurang tidur..."jawab Galaksi lesu.

Hampir 2 hari tidurnya memang sedang bermasalah entah karna hal apa dia sendiri juga belum mengetahuinya.

"Kalo ada masalah, kau bisa cerita pada kami."ucap Jupiter sambil menepuk bahu temannya itu.

"Sebenernya aku....mulai merasa aneh dengan diri ku sendiri, hampir setiap malam aku sering mendengar suara-suara aneh di kepala ku, suara itu seperti bisikan suara orang tapi berat dan dingin.

Suara itu menyuruhku ke perbatasan entah kenapa aku juga makin penasaran ingin kesana."

"Jangan-jangan kau di ganggu makhluk halus ...eh tunggu perbatasan?lubang hitam itu! kau serius Galaksi!itu bahaya bro!"ucap Astro.

"Jangan bilang makhluk itu ngincar Galaksi?"ucap Jupiter membuat ketiga sahabatnya bungkam seketika.

"Buat apa dia ngincar Galaksi?ngak mungkin kan."ucapan Komet terhenti karna dia memikirkan sesuatu sementara teman-temannya juga sibuk dengan pemikirannya.

"Rasanya aku tau apa yang di incar makhluk itu selama ini."ucap Astro membuat yang lain menatap kearahnya.

"Apa itu?"tanya Galaksi.

"Seorang yang mempunyai kekuatan Bimasakti mungkin?"jawab Astro.

"Kalian ngak lupa kan, sesuatu yang membuat bencana alam kembali?"ucap Jupiter.

"Apa karna perbatasan dibuka?"

"Kalau perbatasan itu tidak segera ditutup bencana alam pasti akan datang itulah penyebabnya.

Tapi ada sesuatu yang janggal, kenapa perbatasan bisa terbuka sedangkan Guide Star pernah menutupnya?apa ada makhluk gelap di sana yang mengincar salah satu Bimasakti spesial di antara kita hingga perbatasan di sana terbuka dengan kekuatan gelap itu?"tanya Astro menatap satu persatu teman-temannya tsb.

"Bang Komet punya kekuatan sihir kan?kenapa bang Komet ngak gunain kekuatan sihir buat ngelihat sekilas masa depan disana?"tanya Galaksi.

"Aku sempat melihatnya, apa yang terjadi di dalam sana memang ada kekuatan gelap yang paling kuat berhasil membuka perbatasan lubang hitam.

Tapi Aku tak bisa melihat apa makhluk itu sebenarnya?sepertinya apa yang di bilang Astro itu kayaknya ada benernya deh..."

"Maksud kau bang?"tanya Jupiter kali ini.

"Galaski kau punya kekuatan dari kakek mu kan?terus selain mu siapa yang jadi penerus Guide Star marga Bimasakti?"

Tiba-tiba pertanyaan dari Komet membuat anak itu terdiam cukup lama.

Dia nampak gelisah sesekali mengepalkan tangan begitu tak luput dari para sahabatnya.

"Galaksi kau harus jujur ke kita, apa itu ada hubungannya dengan orang terdekat mu?mungkin kekuatan gelap itu tau siapa orang itu dan dia berusaha mengincar orang itu melalui perantara mu."ucap Jupiter masuk akal.

"Iya Galaksi, sebaiknya kau jangan dengerin omongan mereka itu bahaya karna kau mungkin bisa nyelakain orang-orang di sekitar mu"ucap Komet.

"Jadi siapa orangnya?"tanya Astro.

"Ngak! ini ngak mungkin bang, ngak mungkin makhluk itu ngincar Rafa, aku ngak akan biarin makhluk itu dapetin apa yang dia mau, aku akan mengalahkan makhluk itu sendiri."

"Ssstt.....kau tenang dulu kita-kita bakal membantumu, kita bakal selalu ada di sisimu Galaksi, jadi jangan pernah ngerasa sendiri oke.

Aku tau kalo Bimasakti itu penghubung semua bintang antar planet, jadi ada kemungkinan kalo kegelapan berhasil dapetin Bimasakti dia juga bakal berkuasa di semua planet.Dia bisa berbuat sesuka hati sama para bintang dan aku juga ngak akan biarin hal itu terjadi, jadi kau tau kan seberapa penting nanti kita jaga pemilik Bimasakti itu?dia itu makhluk yang spesial...kita harus jaga dia tapi di sisi lain cuma dia yang bisa tutup perbatasan kita kembali."

"Kita harus temuin dia buat ngelatih kekuatannya juga, sejak lahir dia punya misi dan tanggung jawab yang besar Galaksi, meskipun kau berusaha untuk melindungi dia tapi dia tak akan lepas dari tanggung jawabnya karna itu sudah menjadi takdirnya."

"Tapi dia masih kecil bang...satu-satunya pemilik Bimasakti spesial itu adalah adik ku sendiri, Rafael Bimasakti."

...

(Ini Astro sama Galaksi.)

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***