"Keyla tidak apa - apa Ma, Ini hanya kemasukan debu saja di jalan." Keyla menyembunyikan apa yang membuatnya menangis.
"Ya sudah kamu istirahat saja di kamar. Oh ya ampun, Mama lupa memberitahumu, Papamu sudah menemukan informasi tentang siapa yang menyebabkan kecelakaan itu. Dan sekarang Papamu sedang mengurus perkara itu di kantor polisi."
Deg, jantung Kayla seakan berhenti berdetak. Dia sendiri sudah tahu siapa yang telah menyebabkan kecelakaan itu terjadi, dan sekarang semua itu akan di ketahui oleh semua orang. Sebenarnya Orang tua Keyla tak mau jika anak yang mereka asuh memiliki dendam atau pun sampai membenci orang lain meskipun mereka telah menyakiti hati atau fisiknya asalkan itu tidak berlebihan.
"Apa Papa sudah menangkap orang itu Ma ?" Keyla takut jika Riky yang baru saja siuman akan di bawa ke kantor polisi.
"Mama kurang tahu Keyla, Papamu masih belum memberi kabar. kemungkinan Papa sudah menangkapnya. soalnya Papa sudah berangkat dari 1 jam yang lalu. Ini Mama lagi nunggu kamu pulang biar kita sama - sama bisa lihat di kantor polisi siapa orangnya."
"Ayo Ma." Keyla harus melihat keadaan Riky Apakah Dia benar di bawa ke kantor polisi atau tidak.
Di Rumah Sakit Riky yang sedang tertidur, terbangun akibat suara kaki yang terdengar mendekat.
"Permisi apa ini dengan Pak Riky, Kami dari kepolisian membawa surat perintah penangkapan untuk saudara Riky atas kecelakaan yang menimpa Pak Andi dan juga Istrinya. Ini suratnya."
Pak polisi menyerahkan surat itu pada Riky untuk di baca. sedangkan Pak polisi berbicara dulu terhadap dokter untuk meminta Izin membawa Riky ke tahanan.
"Dok, apa bisa tahanan Riky dibawa ke dalam penjara. Bagaiman keadaan nya apa sudah lebih baik. jika sudah kami akan membawanya sekarang." ucap Pak polisi.
"Sebelumnya maaf, Kami tahu jika seorang tahanan memang harus berada di dalam penjara Tetapi untuk kondisi Pasien saya Pak Riky ini baru saja melakukan Operasi dan dalam masa pemulihan jadi saya sarankan untuk di biarkan satu atau dua hari lagi untuk masa pemulihan."
"Baiklah jika seperti itu saya akan kembali lagi jika keadaan Pak Riky sudah membaik. kedua bawahan saya akan berada di sini untuk menjaga tahanan."
"Itu tidak masalah asal tidak mengganggu kenyamanan pasien saya."
"Kalau begitu saya permisi." polisi meninggalkan ruangan Riky.
"Riky, Mama nggak mau kamu ditangkap, Mama nggak rela Riky." Bu Isma yang takut Riky di penjara.
"Mama, Riky memang bersalah Ma. Biarkan Riky mempertanggung jawabkan nya Ma. Mama mengajarkan Riky yang berbuat Riky pula yang harus bertanggung jawab, jangan menangis Ma. Semua akan baik - baik saja."
Saat sampai di kantor polisi Keyla dan Bu Anjani bertemu dengan Papanya.
"Pa, bagaimana orangnya sudah di tangkap, siapa dia Pa." tanya Bu Anjani pada suaminya.
"Pa, apa boleh Keyla minta agar pelakunya di bebaskan saja Pa ?" ucap Keyla berharap mereka mau memaafkan Riky.
"Kenapa kamu berbicara seperti itu Keyla, ? kamu tidak senang pelakunya di tangkap ?" tanya Pak Ridwan ingin tahu alasan Keyla.
"Sebenarnya Keyla sudah tahu kalau yang menyebabkan kecelakaan itu terjadi adalah Riky anaknya Bu Isma sekaligus teman Keyla. Hari ini Keyla menjenguk Riky dan Riky sendiri yang mengakui kesalahannya. Tapi Pa, itu semua tidak di sengaja Pa. Kedua orang tua angkat Keyla meninggal itu semua memang sudah takdir. Keyla sendiri sudah mengikhlaskan kepergian mereka. Lagi pula Bapak dan Ibu tak akan suka jika kita menyalahkan seseorang karena keadaan yang kita alami Pa. Jadi Keyla mohon berikanlah Maaf pada Riky dan bebaskan Riky Pa."
"Kamu yakin Keyla ingin melakukan itu. Tapi jika itu memang mau kamu Papa akan menarik tuntutan Papa pada teman kamu Riky.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 46 Episodes
Comments
•ND¥•
aku udah mampir kak🙋♀️
2022-11-27
0