Kesadaran Riky setelah Operasi

Pagi ini Para pelayat hampir memenuhi halaman rumah Pak Andi dan Bu Yuli karena memang mereka terkenal Baik kepada tetangga sekitar, dan banyak memiliki kenalan meskipun Pak Andi tergolong orang susah tapi memiliki hati yang baik. Pemakaman berjalan lancar, para pelayat pun sudah pulang kerumahnya masing - masing. Tinggal teman dekat dan keluarga yang masih berada di rumah duka.

"Tenanglah Keyla, Pak Andi Dan Bu Yuli sudah tenang di sana jangan kamu larut dalam kesedihan mereka pasti tidak akan suka jika melihatnya." ucap Bu Anjani memberi dukungan untuk putrinya.

"Benar kata Mamamu Keyla, mereka tak akan suka jika melihatmu seperti ini." sambung Pak Ridwan.

"Kenapa mereka pergi secepat ini Ma ..., Aku bahkan belum bisa membahagiakan mereka belum bisa membalas semua jasa mereka yang telah membesarkan Keyla sampai seperti ini hingga akhirnya Keyla bertemu dengan Mama dan Papa." isakan kecil masih terdengar dari Keyla.

Di Rumah sakit Bu Isma Masih menunggu Riky yang masih belum sadarkan diri akibat obat bius dengan dosis yang cukup tinggi.

"Sadarlah sayang Mama ada di sini. Jangan tidur terlalu lama nak, bangun dan bergurau lah dengan Mama. Mama merindukan canda tawamu Riky."

Bu Isma masih setia menemani putranya yang belum sadarkan diri.

Dokter datang untuk memeriksa keadaan Riky.

"Selamat pagi Bu, Saya akan memeriksa keadaan pasien." ucap dokter sambil melaksanakan tugasnya.

"Baik Dokter. Bagaimana keadaan anak saya. Tidak ada yang serius kan dok."

"Ibu tenang saja keadaan anak ibu sudah lebih baik. Tinggal menunggu anak ibu sadar jika dalam 3 hari perkembangannya baik anak ibu boleh pulang. Saya permisi dulu hendak memeriksa pasien yang lain."

"Baik dok, terimakasih mari saya antar. Sekalian saya mau ke luar membeli makan."

Tak mau meninggalkan anaknya terlalu lama Bu Isma memilih membeli makanan dekat dengan rumah sakit sehingga tak butuh waktu lama ia sudah membawa makanan untuknya."

Menikmati makanan sendiri tanpa di barengi oleh anaknya karena anaknya belum sadar Bu Isma tak terasa menitipkan air mata.

pintu ruangan pun di ketuk. Ternyata teman - teman Riky yang datang menjenguk.

"Bagaimana keadaan Riky tante, kami turut sedih tan melihat teman kami Riky masuk rumah sakit." ucap Dev.

"Jangan sedih tante Riky akan baik - baik saja." ucap Tio memberi semangat Bu Isma.

"Terimakasih kalian sudah datang menjenguk anak tante. Oh ya ... apa boleh tante titip Riky sebentar, Tante ada meeting mewakili Riky yang tidak bisa di undur karena ini proyek pertamanya. Apa kalian bisa ?"

"Siap tante kebetulan kami juga nggak ada pekerjaan, Rencananya kami akan kembali bekerja besok. Untuk itu kami menyempatkan datang menjenguk Riky sebelum kami kembali pada kesibukan masing - masing." ucap Rizal.

"Baiklah, tante tinggal dulu ya. Kabari tante jika Riky sudah sadar."

Keyla teringat dengan Riky ingin menjenguknya tapi keadaan di rumahnya juga masih ramai yang datang untuk berbelasungkawa atas meninggalnya Pak Andi dan Bu Yuli.

"Kuatkan hatimu nak mereka orang baik pasti sudah damai di sana jangan bersedih terlalu lama." ucap Bu Tika teman dekat Bu Yuli.

"Terimakasih sudah menyempatkan waktu datang ke mari Bu Tika."

"Sesama teman memang harus saling mendukung nak Keyla."

"Hey ... Riky bangun. lo nggak capek apa tidur terus dari kemarin. Kita sudah kumpul di sini bangunlah. Ayo kita habiskan waktu berharga kita untuk bersenang - senang bukan tidur di sini. bangunlah jagoan." ucap Dev memberi semangat Riky agar merespon gurauannya.

"Maafkan kami Teman, seharusnya kami tak memaksamu untuk minum terlalu banyak waktu itu. Ini semua tidak akan terjadi." ucap Rizal.

30 menit mereka bergurau di ruangan Riky berharap yang di ajak bergurau akan segera bangun. Tetapi sayangnya Riky masih setia menutup matanya rapat - rapat.

Hari ke dua Riky mulai menunjukkan pergerakan pada tangannya menandakan ia akan segera tersadar dari pengaruh obat bius. Bu Isma yang melihat itu langsung memencet bel guna memanggil dokter untuk datang ke ruangannya.

"Tangan anak saya tadi bergerak Dok."

"Saya periksa dulu ya Bu ... semoga ada kabar baik. "Dokter memeriksa dengan teliti dan tersenyum kepada Bu Isma.

"Anak ibu Baik - baik saja tidak ada yang perlu di khawatirkan pergerakan tangan itu merupakan pertanda baik. Pak Riky telah tersadar."

Perlahan Riky membuka matanya pandangannya tertuju pada Mamanya.

Dokter dan Bu Isma tersenyum melihat perkembangan kondisi Riky.

"Ma ... Mama ... Riky haus Ma, Riky mau minum."Bu Isma yang mendengar itu mengambilkan segelas Air putih untuk Riky.

"Rupanya keadaan Pak Riky sudah sangat baik. Besok Bapak bisa pulang. Ya sudah kalau begitu saya tinggal dulu."Dokter meninggalkan ruangan Riky.

"Kamu sudah sadar nak, Apa ada yang sakit Riky katakan sama Mama. Mama ada disini bersamamu. cepatlah sembuh, kamu dengarkan apa kata dokter jika kamu besok sudah bisa pulang."

"Iya Mamaku yang cantik. Riky juga sudah nggak betah di sini.mama tau sendiri Riky phobia dengan Rumah sakit."

"tok ... tok ... tok ..., assalamu'alaikum. tante apa boleh Keyla masuk."

"wa'alaikumsalam, oh ... ada ,nak Keyla sini masuk. Kebetulan Riky juga baru siuman. Terimakasih ya sudah datang kemari. Ini juga berkat kamu, Riky bisa selamat."

"Itu memang sudah tugas Keyla membantu sesama manusi apalagi Riky ...."Memandang Riky, ingin menjelaskan sesuatu kepada Bu Isma.

"Kamu datang sendiri Keyla."

"Iya Tante, Sekalian mencari informasi siapa yang telah menyebabkan orang tua angkat Keyla meninggal tan."

"Memang kamu sudah ada petunjuk tentang itu."

"Katanya orang itu juga di bawa Ke rumah sakit ini Tan. Tapi aku belum tahu siapa orangnya."

"Semoga lekas ketemu ya siapa orangnya."

"gimana keadaan Riky tante. Dia baik - baik saja, kan ? "

"Syukurlah besok sudah boleh pulang. lagi pula Riky minta rawat jalan saja katanya bosan di rumah sakit. Memang Riky dari kecil tak pernah menyukai rumah sakit katanya bau obat apalagi sampai di rawat seperti ini. Ini saja dia sudah minta pulang terus."

Riky yang mendengar obrolan Mamanya dan Keyla hanya terdiam sambil berpikir jika Keyla sampai tahu mengenai Kecelakaan itu bagaimana. Apakah dia akan membawa persoalan ini pada polisi. lalu bagaimana juga dengan cintanya untuk Keyla dia pasti tidak mau memiliki hubungan dengan penyebab kecelakaan orang tua angkatnya.

Aku harus jujur, apapun keputusan Keyla Aku harus menerimanya.

"Hey ... kamu kenapa hanya diam, ini ada Keyla di ajak ngobrol kek bukan tambah diam saja kan kasihan. Keyla ini Sudah luangkan waktu untuk kamu Riky." bu Isma membuyarkan lamunan Riky.

"i_iya Ma, Keyla terimakasih sudah datang. emm ... Aku mau ngomong hal penting sama kamu. Tapi aku minta kamu jangan salah faham sama Aku.

"A_aakuu ... _." Riky menggantung ucapannya.

Apakah Riky akan mengungkapkan kebenarannya pada Keyla?

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!