Keyla tiba di Rumah Sakit Pelita Jaya dengan Mamanya. Sedangkan Pak Ridwan sedang ada meeting tambahan di kantor sehingga belum bisa di hubungi. Saat hendak masuk ke rumah sakit Keyla dan mamanya berpapasan dengan Bu Isma mamanya Riky.
"Keyla ... Bu Anjani kalian disini juga. Memang siapa yang sakit ?" ucap Bu Isma.
"Kedua orang tua angkat saya mengalami kecelakaan tante. Baru saja di bawa ke ICU. Tante di sini juga memangnya siapa yang sakit, tan ?" ucap Keyla bertanya balik.
" Riky ..., Keyla dia mengalami kecelakaan baru saja di bawa ke rumah sakit ini."
Keyla yang mendengar nama Riky pun bertambah khawatir pasalnya semua orang yang di sayangi sekarang berada di rumah sakit. Mereka lalu pergi menuju ruang ICU dimana mereka berada. Para dokter sedang berjuang di dalam ruang ICU. berharap mereka bisa tertolong. Hingga salah satu dokter keluar untuk memberitahukan kabar duka kepada Keyla.
"Dengan keluarga Pak Andi." Keyla yang mendengar nama ayahnya disebut langsung menghampiri dokter.
"Iya dok, saya anaknya. Bagaimana dengan Orang tua saya dokter mereka baik - baik saja kan." ucap Keyla tidak sabar menunggu jawaban Dokter.
"Maafkan kami dengan sangat menyesal kami tidak dapat menyelamatkan nyawa bu Yuli dan Pak Andi. Mereka telah berpulang kerahmat Allah. Kami turut berduka cita."
Keyla yang mendengar kabar tersebut semakin terpuruk. Kehilangan kedua orang tua angkatnya membuatnya hilang keseimbangan hingga tak sadarkan diri.
"Keyla ..., Dokter tolong anak saya." ucap mamanya dengan khawatir dengan Keyla.
"Bawa keruangan saya periksa."
"Putri Ibu tidak apa-apa hanya syok dengan kabar meninggalnya Pak Andi dan Bu Yuli karena kecelakaan."
"Baik dok, Terimakasih."
"Ibu dan Ayah ..., jangan pergi, jangan tinggalkan Keyla. Keyla masih butuh Bapak dan Ibu." Keyla yang mengigau di bawah alam sadarnya. Kemudian terbangun dan menangis mengingat mereka telah pergi untuk selamanya.
"Mama kenapa Bu Yuli dan Pak Andi pergi tinggalin Keyla. Mereka orang baik ma, kenapa harus secepat ini mereka pergi tinggalin Keyla."
Sedangkan di ruangan lain Riky juga sedang berjuang melawan maut.Kecelakaan tersebut selain membuat pasangan suami istri itu tewas juga membuat Riky yang menabrak pun terluka parah. Seorang Dokter keluar dari ruangan Operasi dan memberitahu Bu isma bahwa anaknya sedang dalam keadaan kritis.
"Dengan Bu Isma, Pasien sedang membutuhkan donor darah segera. sedangkan di rumah sakit persediaan darah dengan golongan B tidak tersedia. harap mencari pendonor lain kami butuh segera Bu tolong di usahakan."
Mendengar itu Bu Isma kebingungan harus mencari donor darah kemana. seandainya darahnya sendiri cocok ia tak akan kebingungan. Darah Riky sendiri sama dengan papanya. Tapi sayangnya mereka telah bercerai itu membuat Bu Isma kebingungan.
Mencoba menelfon Teman - temannya untuk datang ke sini dan berharap darah mereka cocok. Tapi sayang yang di Telfon tidak mengangkat telfon tersebut.
"Bagaimana ini siapa yang akan menolong anakku Riky." berharap ada keajaiban.
Setelah sadar Keyla yang di bawa ke ruangan inap untuk beristirahat memaksa keluar menemui jasad kedua orang tua angkatnya.
"Ma ... Aku mau ke ruangan jenasah Ma, Aku mau menemui mereka untuk yang terakhir kalinya Mama mau mengantarku."
"Kuatkan lah hatimu Keyla mereka telah bahagia di alam surga." Mereka pergi menuju ruang jenazah. Salah satu perawat menghentikan mereka dan meminta mereka untuk segera mengurus administrasi nya. Sekalian Mama kasih kabar ke Papamu agar lekas kemari.
"Keyla apa kamu bisa sendiri ke sana mama harus mengurus ini dulu. Agar mereka bisa segera di bawa pulang nak."
"Pergilah Ma, Keyla bisa sendiri."
Dalam perjalanan ke ruang Jenazah Keyla sempat melihat Bu Isma sedang duduk di kursi tunggu sambil menangis.
"Tante, bagaimana keadaan Riky. Apa dia Baik - baik saja tan."
Tante sedang bingung harus mencari donor darah kemana semua teman teman Riky tante telfon tapi tak ada satupun dari mereka yang mengangkat panggilan tante. Dokter memberikan waktu 30 menit untuk mencari pendonor nya tante harus bagaimana Keyla."
"Memang apa golongan darahnya Riky tante ?"
"B Keyla tante bingung harus bagaimana."
"Keyla juga darahnya B tante, Keyla akan membantu mendonorkan darah untuk Riky tante."
"Sungguh Keyla, kamu mau menolong tante."
"Sudah tante tenang saja, Riky akan baik-baik saja."
Bu Isma memberitahu dokter bahwa ia sudah menemukan pendonor untuk anaknya. Keyla di bawa suster ke ruangan untuk diambil darahnya. Setelah semua proses selesai operasi Riky berlanjut hingga selesai.
"Terimakasih Keyla kamu mau menolong tante."
"Oh ya keyla ... Bagaimana dengan orang tuamu mereka baik - baik ?"
Ucap Bu Isma.
"Tak terasa air mata Keyla kembali membasahi pipi, Mereka tak bisa di selamatkan tante. Mereka sudah pergi meninggalkan aku tante." ucap Keyla yang mulai menangis mengingat mereka berdua.
"Inalillahi Wainal Illahi tante turut berduka atas kepergian mereka Keyla." Bu Isma memeluk Keyla berusaha menenangkan hatinya.
"Ya sudah kalau begitu, semoga Riky cepat sembuh tante. Aku mau melihat mereka untuk yang terakhir kalinya tante. Aku permisi tante."
ucap Keyla berlalu pergi meninggalkan Bu Isma di depan ruangan Operasi Riky.
Pak Ridwan setelah mendapat kabar langsung saja pergi ke rumah sakit untuk menemui putrinya dan istrinya.
"Mama, Dimana Keyla ma."ucap Pak Ridwan yang cemas dengan putrinya.
"Keyla sedang di ruang jenazah pa, tadi Mama harus selesaikan administrasinya agar jenazah bisa di bawa pulang dan di makamkan Pa ...."
Setelah semua formalitasnya selesai akhirnya jenazah bisa di bawa pulang dan akan di kebumikan besok pagi karena hari sudah malam.
Di rumah sakit Operasi Riky berjalan dengan lancar. Riky telah keluar dari masa kritisnya dan akan di pindahkan ke ruang perawatan.
"Selamat operasinya berhasil. Pasien akan segera di pindahkan ke rawat inap. Saya tinggal dulu Bu Isma semoga pasien lekas sembuh." Dokter berlalu pergi meninggalkan Bu Isma.
Keesokan paginya di rumah Bu Yuli dan Pak Andi sudah banyak yang datang untuk melayat."
"Kami turut berduka cita Keyla, Bu Yuli dan Pak Andi orang yang baik mereka pasti sudah tenang di sana." ucap wati tetangga Pak Andi dan Bu Yuli yang datang melayat.
"Memang bagaimana kecelakaan itu bisa terjadi dan bagaimana dengan orang yang menabrak, Apa sudah di tangkap. Beberapa pertanyaan di lontarkan para pelayat ke Keluarga Pak Ridwan dan Bu Anjani terutama kepada Keyla selaku anak angkatnya."
Pertanyaan tersebut membuat Keyla mempertanyakan tentang siapa yang menyebabkan kecelakaan itu.
"Kamu tenang saja Keyla siapa pun yang menyebabkan kecelakaan itu terjadi dia harus bertanggung jawab atas apa yang di perbuat." ucap Pak Ridwan turut geram terhadap penabrak pak Andi dan bu Yuli.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 46 Episodes
Comments
Marchel
Lanjutkan kak...
2022-11-26
0