Reni sedang berkunjung ke rumah bosnya mengantarkan file yang di minta. Azzam sudah seminggu tidak masuk ke kantor.
Sampai di sana dia melihat Zahran juga berada di sana. Walaupun tidak begitu akrab, akan tetapi mereka cukup mengenal dengan baik.
"Hai Ren, apa kabar?" tanya Zahran sambil tersenyum.
"Baik, kamu sendiri?" tanya Reni kepada Zahran.
"Baik sih, tapi hati yang kurang baik." jawab Zahran menunjuk hatinya.
"Wah bahaya tu ran, harus cepat - cepat cari penawarnya." jawab Tante Bella tiba-tiba juga ada di sana.
"Iya Tan, ini juga lagi berusaha."
"Semoga bisa dapetin wanita itu, siapa ran?" tanya Tante Bella antusias.
"Masa mama nggak tau?" tanya Azzam yang dari tadi hanya sebagai pendengar.
"Siapa zam?"
"Coba mama pikir, kira - kira siapa yang di kejar Zahran sejak dulu."
"Dia mah playboy." jawab Reni dengan cepat.
"Iya, kamu suka benar Ren, dia memang Playboy." jawab Tante Bella.
"Tapi biasa yang playboy itu aja. setia sama istrinya." jawab Zahran.
"Mana ada seperti itu, yang ada makin makan hati istrinya gara - gara si laki selingkuh." jawab Reni.
"Nggak, cowok itu playboy sama cewek tertentu, tapi jika dia suka seseorang maka dia aka. setia." jawab Zahran mencoba menjelaskan.
"Nggak percaya, Azzam yang setia sama satu wanita aja dari dulu, bisa bermasalah juga rumah tangganya."
"Tapi setiap orang punya kesempatan tersendiri untuk berubah menjadi lebih baik."
"Lalu apakah dokter Zahran sudah berubah?"tanya Reni tersenyum mengejek.
"Jika aku berubah memang kamu mau bersama aku?" tanya Zahran membuat Azzam dan mamanya tertawa.
"Lucu juga jika Zahran melawak ya." ucap Reni.
"Tapi Tante sangat setuju jika Reni sama Zahran,kalian sangat cocok."
"Cocok darimana coba." ucap Reni.
"Tapi dulu Reni pernah suka Zahran loh." ucap Azzam mengejek Reni.
"Itu dulu sebelum dia playboy."
"Sudah kalian dulu padahal sempet deket dan TTM, tapi sayang aja tiba-tiba jauh." jawab Azzam.
"Itu karena mereka kuliah terpisah, dan Reni menjauh karena Zahran punya pacar di sana." terdengar suara wanita dari arah pintu.
Mereka menoleh ke arah suara tersebut. Nampak Azzura bersama Ken dan Kaylin berkunjung ke keluarga Adha.
"Kalian datang?" tanya mamanya.
"Iya ma, kangen aja." jawab Azzura.
Kaylin hanya diam mendengar pembicaraan mereka sambil menundukkan wajahnya.
"Duduk sini Kay." ajak Azzura menepuk kursi di sebelahnya.
Kaylin duduk diantara Azzura dan Reni. Dia melihat betapa cantik dan matangnya wanita yang duduk di sebelahnya.
"Ren, ini Kaylin adik iparku, udah kenalkan?" tanya Azzura.
"Reni." ucap Reni mengulurkan tangannya.
"Kaylin." jawab Kaylin sambil menyambut uluran tangan dari Reni.
"Jadi ini bahas masa lalu kayaknya." ucap Azzura tersenyum memandang Zahran dan Reni.
"Ini Zahran lagi PDKT lagi sama Reni, katanya dia mau insyaf." jawab Azzam tersenyum.
"Ah yakin dia berubah? di rumah sakit aja banyak dokter wanita yang tergila-gila sama dia."
"Kan di rumah sakit ada kamu sebagai tameng aku." jawab Zahran tersenyum.
"Sejak sekolah dulu aku selalu jadi tameng kamu dari wanita - wanita yang nggak jelas itu, aneh aja itu para wanita, mau - maunya cari perhatian Zahran." ucap Azzura membuat Kaylin menjadi kikuk.
"Aku salah satu wanita bodoh itu." jawab Kaylin dalam hati.
"Kaylin ini umurnya udah berapa tahun?" tanya Reni.
"25 kak."
"Wah mumpung masih muda ayo nikmati hidup sepuas-puasnya, sudah ada jodoh belum?" tanya Reni.
"Belum kak."
"Yang nanya aja belum ada jodohnya." jawab Azzam mengejek.
"Dia itu jodoh aku zam, hanya menunggu waktu." jawab Zahran membuat hati Kaylin semakin sakit.
"Maunya kamu, jangan ya Allah." jawab Reni.
"Ya Allah jadikan Reni jodohku, jika dia jauh dekatkanlah, jika dia tetap jauh tetap dekatkanlah ya Allah, jika dia sudah punya calon maka biarkanlah ya Allah." doa Zahran.
"Ih seram doa kamu ran." ucap Reni tapi membuat yang lain tertawa kecuali Kaylin.
Setelah selesai bercengkrama, akhirnya Reni pamit kembali ke kantor. Bukan Zahran namanya jika dia mudah menyerah.
Zahran juga ikut pergi mengikuti mobil Reni. Namun sebelum pergi, Azzura meminta tolong Zahran untuk mengantarkan Kaylin ke pusat pembelanjaan karena ada pesanan Azzura yang mau di ambil.
Azzura memang tidak sempat karena sedang bersiap ingin berangkat pergi bulan madu bersama Azzam dan Shena.
Walaupun mereka pergi bareng tidak membuat suasana memanas. Mereka memang merencanakan ini sejak lama. Sedangkan Kaylin niat awal ikut adalah hanya ingin mengantar abang dan kakak iparnya.
Di sinilah Kaylin berada, di dalam mobil Zahran. Zahran sebelum ke pusat pembelanjaan, mengikuti Reni sampai ke kantor Azzam.
Kaylin hanya diam mencoba memainkan tangannya. Sebenarnya Zahran tidak begitu mengurai seorang Kaylin. Wanita yang terkenal manja. Apalagi ketika melihat mata wanita itu di penuhi tatapan cinta untuk dirinya.
Zahran sudah mulai bisa beradaptasi menjadi lelaki yang baik. Belakangan ini dia memang selalu menjadikan Azzura tameng dari wanita yang mengejarnya.
"Apa yang mau di ambil?" tanya Zahran bertanya sambil melirik Kaylin.
"Kayaknya pesanan kak Azzura." jawab Kaylin
"Tau tapi apa?" tanya Azzam kepada Kaylin lagi.
"Kalung yang di pesan oleh Ken sebenarnya, tapi mereka belum sempat ke sana." jawab Kaylin.
Mereka telah sampai di parkiran yang ada di pusat pembelanjaan itu. Mereka berjalan dengan agak kaku. Satu berjalan di depan, dan satu berjalan di belakangnya.
Mereka sudah sampai di tempat yang mereka tuju. Zahran nampak begitu tertarik dengan banyaknya kalung yang terpajang cantik - cantik di etalase.
"Ini di jual lansung mbak?" tanya Zahran.
"Harus di pesan dulu mas, setelah selesai baru kita kabarkan." jawab sang penjaga.
"Gitu ya, berapa lama kira kira?"
"Paling lambat seminggu, paling cepat 3 hari pak "
"Pacarnya cantik pak, nggak sekalian deh belikan cincin pak?" tanya mbak penjaga sambil tersenyum.
"Tolong di buatkan ya mbak, desainnya seperti ini, dan untuk cincin juga boleh pakai jari wanita ini, tapi wanita ini bukan pacar saya." ucap Zahran.
"Eh bukannya iya, tapi wajahnya mirip banget loh, iyakan Mon." ucap mbak itu mengajak temannya untuk mencari pembenaran ucapannya.
"Iya, saya ngiranya tadi ini malah istri bapak, karena sangat cocok dan Mirip banget." jawab karyawan satu lagi.
"Bukan, udah kalian fokus kepada pesanan saya, ini saya kasih DP dulu, nanti kabarin saya ya." ucap Zahran.
Mereka akhirnya keluar dari toko berlian itu. Tiba-tiba Kaylin kaget saat Zahran menarik tangannya masuk ke toko baju.
Kaylin hanya menatap tangannya saat di tarik Zahran.
"Ayo pilihkan baju untuk Reni, aku mau belikan dia hadiah yang banyak, nanti kamu boleh ambil satu karena telah membantu."
Kaylin hanya diam merasakan sakitnya hatinya. Dia tidak mengira akan seperti ini.
"Kenapa diam? ada yang salah?" tanya Zahran kepada Kaylin.
"Tidak ada bang." jawab Kaylin mencoba berpindah mencari baju satu persatu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 30 Episodes
Comments
merry yuliana
sakit cinta dalam diam ntu..udh kay cari lelaki lain...zahran ga akan pernah liat kamu dan anggap kamu ada.....ambil kesempatan dan menjauh sejauh jauhnya dari zahran ..jagalah hatimu...kamu berhak bahagia....ditunggu crazy upnya kak
2022-11-18
0