Angin Selatan Bertiupkan Cinta
Kaylin sedang duduk menonton televisi. Dia sedang menonton film Korea. Kaylin tiba - tiba kaget saat mendengar mamanya berteriak histeris.
Kaylin menghampiri mamanya yang sedang menangis di dalam kamarnya.
" Kenapa ma?"kepada mamanya.
"Abang kamu Kay."
"Abang kenapa ma?"tanya Kaylin masih dengan bingung.
"Abang kamu kecelakaan dan kritis di rumah sakit." ucap mamanya sambil menangis sesenggukan.
Kaylin kaget mendengar jawaban sang mama. Dia tidak tau jika terjadi apa-apa dengan abangnya. Dia hanya punya Abang yang bisa di andalkan setelah meninggalnya papanya tiga tahun yang lalu.
"Mari kita liat ma." ucap Kaylin mencoba memberi semangat kepada mamanya walaupun dia juga rapuh.
Kaylin dan mamanya bersiap menuju rumah sakit. Mereka di antar oleh sopir pribadi Kaylin.
Saat sampai di rumah sakit, Kaylin sangat kaget melihat kondisi abangnya Ken Mahesa. Ken Mahesa sedang di rawat dalam kondisi kritis.
Kaylin dan mamanya juga penasaran apa yang membuat abangnya seperti ini. Namun ia kaget saat mendengar kecelakaan akibat abangnya menolong sang mantan istri.
Kaylin agak emosi ingin menghampiri Azzura. Walaupun rasa bencinya sudah tidak separah dulu, namun hal ini membuat dia mulai tidak menyukai mantan sang kakak ipar.
Namun belum sempat bertemu wanita itu dia di kagetkan satu perihal. Dia mendengar lansung hasil laporan yang di berikan oleh anak buah Azzam kembaran kakak ipar.
"Polisi sudah menangkap anak buah Ken Mahesa, menurut pengakuan mereka, mereka di suruh oleh Kaylin Mahesa.
Kaylin lansung gemetaran mendengar apa yang dia dengar. Dia bahkan tidak sanggup untuk berbicara.
Dia nampak ketakutan karena sebentar lagi polisi pasti akan menangkapnya.Dia tidak tau apa yang dilakukan saat ini karena Ken Mahesa dalam keadaan koma.
Dia tau bahwa dia tidak akan sanggup menghadapi dalang sebenarnya. Dia tau orang yang bermain di balik nyawa Azzura Adha adalah orang yang tidak main-main.
"Apakah aku bilang tidak aja sama keluarga Azzura, tapi mana mungkin mereka percaya sama aku." ucapnya lagi karena hubungan keluarga mereka memang tidak akur karena perceraian Ken dan Azzura.
Kaylin lansung berlari keluar dari rumah sakit. Dia bahkan tidak pamit kepada sang mama. Di pikirannya adalah bagaimana cara bersembunyi agar tidak bisa di tangkap oleh polisi.
"Awwww." Kaylin tidak sengaja menabrak seseorang.
"Jalan hati - hati dong, ini rumah sakit bukan arena tempat berlari." ucap seorang lelaki yang menggunakan baju kebanggaannya yaitu baju kedokteran.
"Maaf." ujar Kaylin.
Mata Kaylin terbelalak saat melihat siapa yang berdiri di depannya. Dia adalah lelaki yang Kaylin sukai di masa remaja. Lelaki yang menghabiskan waktunya kurang lebih satu dekade.
"Eh malah bengong, nggak jelas." ucap Zahran berjalan meninggalkan Kaylin yang masih bengong sendirian.
Kaylin melihat Zahran berjalan meninggalkannya. Sedangkan Kaylin kembali ingat bahwa dirinya dalam bahaya.
Kaylin segera berjalan kembali menuju luar pintu rumah sakit. Dia tidak tau harus pergi kemana dan naik apa. Dia yakin rumahnya akan di datangi polisi.
Saat ia nampak panik ke arah parkiran, tiba - tiba ada yang menyentuh bahunya. Dia sangat kaget saat mengetahui ada yang menyentuh bahunya.
"Bukan saya." ucap Kaylin hampir menangis karena ketakutan.
"Ini aku Kay." terdengar suara seorang wanita. Kaylin menoleh kearah belakang. Dia melihat Mezza Kusuma. Dia mengenal Mezza karena istri Daffin Arkarna dan kakak dari lelaki yang ia sukai.
"Kak Mezza."
"Kamu kenapa?" tanya Mezza kaget saat melihat Kaylin agak pucat.
"Tolong bantu saya kak untuk bertemu bang Daffin, bawa saya ke bang Daffin kak."
"Ada apa ini?"
"Tolong kak, hanya bang Daffin yang bisa menyelesaikan masalah saya, tolong kak jangan banyak bertanya dulu." Kaylin memohon.
"Baiklah ayo naik mobil."
Kaylin hanya. mengikuti langkah kaki Mezza. Mereka menaiki mobil hitam milik Mezza. Namun Mereka masih belum bergerak karena menunggu seseorang.
"Kak kita menunggu siapa?" tanya Kaylin.
"Tunggu bentar, itu orangnya udah sampai." jawab Mezza melihat orang yang di tunggu sudah nampak dari kaca spion.
"Maaf kak agak lama." ucap lelaki yang sendang membuka pintu mobil.
"Loh kamu? ngapain di sini?" tanya Zahran kaget saat melihat wanita yang menabraknya tadi.
"Aku yang bawa karena dia kenalan aku." jawab Mezza.
Akhirnya mereka sama - sama diam. Mobil yang di kendarai Zahran memasuki halaman rumah Daffin Arkarna. Mereka lansung turun sedangkan Zahran lansung pulang.
Daffin yang memang berada di rumah sangat kaget melihat kedatangan Kaylin sambil menangis.
Kaylin menceritakan semuanya kepada Daffin. Daffin juga kaget dengan masalah yang menimpah Azzura anak om Alan.
Entah kenapa Daffin percaya apa yang di ucapkan oleh Kaylin. Dia berjanji akan menyelesaikan masalah ini dengan catatan keluarga Adha tidak boleh tau keberadaan Kaylin.
...****************...
Beberapa hari kemudian, Daffin nampak sedang membaca laporannya bersama dengan anak buahnya. Di sana juga ada Kaylin.
Selama ini Daffin sengaja menyembunyikan Kaylin. Dia kaget saat di tuduh sebagai wanita yang merencanakan pembunuhan.
Kaylin mendatangi Daffin saat di rumahnya. Wanita itu datang tengah malam sambil menangis minta tolong perlindungan. Wanita itu juga menjelaskan semuanya kepada Daffin.
"Jadi ini ulah Claudia?" tanya Daffin kepada anak buahnya.
"Apakah bukti - bukti sudah lengkap?" tanya Daffin.
"Sudah bos." jawab lelaki itu sambil memberikan Map kelas bosnya.
Daffin membaca semua laporan dengan teliti. Dia membaca dengan tidak terburu-buru.
Kaylin agak kaget ketika tau siapa dalang di balik semua ini. Dia tidak terima dengan fitnah yang di kirim kan oleh wanita Claudia.
"Kalian serahkan kepada Hendri, sisanya biar dia yang menyelesaikannya."perintah Daffin anak buahnya.
"Baik tuan."
Mereka pergi menjalankan tugas berikutnya. Sedangkan Daffin nampak menelpon seseorang untuk mencari keberadaan Claudia. Daffin juga menginginkan untuk membawa wanita itu dalam keadaan hidup ke kantor polisi.
"Terima kasih bang Daffin, aku nggak tau tanpa Abang." ucap Kaylin kepada Daffin.
"Sama - sama, setelah polisi menetapkan dia, maka kamu akan bisa hidup bebas lagi." ucap Daffin.
"Iya bang, aku Janji akan membalas amal kebaikan Abang." ucap Kaylin.
"Cukup kamu menjadi anak yang baik aja, jangan resek dengan Azzura nanti."
"Baik bang."
"Mas, liat siapa yang datang." terdengar suara Mezza memanggil suaminya di ruang kerja.
Daffin lansung keluar dari ruang kerja. Dia melihat istrinya dan anaknya yang kedua sedang bermain bersama pamannya Zahran.
"Mama, papa." ucap Daffin mencium papa dan mama mertuanya bergantian.
"Kami kangen sama yang kecil." ucap mama Siska.
"Jadi sama aku nggak kangen ma?" tanya Mezza kepada sang mama.
"Kamu biar di kangen sama suami aja." jawab mamanya sambil tersenyum.
Tidak lama setelah mereka duduk, Siska melihat seorang wanita yang keluar dari ruang kerja menantunya.
"Siapa itu? itu bukannya Kaylin yang sedang jadi buronan polisi.?" tanya mama Siska.
"Bukan dia pelaku utamanya, aku sudah ketemu dalang sebenarnya ma." ucap Daffin.
"Kaylin sini." panggil Mezza.
Sebelum sampai di kursi ruang
tamu, dia melihat sosok Zahran yang sangat gagah di matanya. Lelaki yang sedang sibuk bermain bersama dengan keponakannya itu.
"Ma ini Kaylin Mahesa, anaknya baik kok ma." ucap Mezza memperkenalkan Kaylin.
"Ohw, semoga nama kamu cepat bersih kembali ." ucap mama Mezza.
Sesekali mama Siska melihat arah pandangan Kaylin yang menatap anak bujang kembarnya, yaitu Zahran.
"Kamu suka Zahran?" tanya Mama Siska lansung aja membuat Kaylin lansung terbatuk-batuk, sedangkan Zahran hanya diam tanpa peduli apa yang mamanya bicarakan
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 30 Episodes
Comments