Yang benar saja, kenapa aku harus mencobanya baru tahu aku di nodai atau tidak, enak sekali dia yang untung aku yang rugi.
Khenzo berpikir keras tentang keadaannya sekarang, apakah dia dinodai Kiara atau tidak.
tapi mengenai dia sudah bosan melihat anuku, apa dia benar-benar sudah menodai ku.
“Tidak bisa, aku harus bicara langsung padanya. enak saja dia yang untung aku yang rugi.”
Khenzo memencet bel menuju ruangan Sekertaris Nan, tidak terlalu lama pria itu masuk,
“Batalkan saja semua agenda hari ini, aku ingin pulang.”
“baik tuan.”
******
“Membosankan.”
Kiara menggonta-ganti siaran televisi tapi tidak selera menonton, ia tidak tahu apa yang harus ia lakukan, ia masih pengantin baru tapi hidupnya sudah semembosankan ini.
Di ruang makan, sepasang pasutri pelayan yang biasa di panggil pak Min dan buk Mel tampak memperhatikan Kiara.
“Sayang, pergilah berikan cemilan yang kubuatkan ini kepada nona muda.”
“Tidak ah suamiku, aku tidak berani sepertinya nona itu galak.”
Keduanya tidak berani mendekat Kiara, sampai akhirnya cemilan itu di habisi sendiri oleh mereka.
Kiara memejamkan matanya, matanya terasa mengantuk.
ia mendengus kesal,
kenapa ini terjadi padaku, kehidupan yang seperti ini, aku sangat bosan.
Tiba-tiba sova yang di dudukinya terasa berdenyut, Kiara menatap di sebelahnya.
“Kau.”
“Kau! kau! kenapa kau selalu bicara seperti orang asing kepadaku, aku ini suami mu.”
“Kenapa cepat sekali sih pulang, aku yang bosan berubah mager.”
”Ada yang ingin aku tanyakan padamu, cepat ikut dengan ku.”
Khenzo menarik tangan Kiara.
“Apasih kasar bangat jadi laki-laki.”
bamm
Khenzo melempar tubuh Kiara di atas kasur.
Lalu ia menindihnya lagi.
“Hei apa yang kau lakukan mesum, menyingkir dari atasku.”
“Heh, kau! apa yang sudah kau lakukan padaku.”
“Apa maksudmu, memangnya apa yang ku lakukan padamu. hahaha kau sangat aneh”
”Kau menodai ku kan, kau keterlaluan menjadikan orang sebagai pemuas nafsu mu.”
“Kau bicara apa, lucu sekali. kita hanya bertemu sekali sebelum menikah di hari pertunangan paman mu, memangnya aku kurang kerjaan apa menodai kamu, dasar mesum plus aneh.”
“Lalu, dimana kau melihat ini kalau bukan menodai ku.”
”Oh, jadi kau sepenasaran itu ya.”
“Tentu saja, aku harus menjaga kualitas diriku untuk gadis yang kucintai, oh ya kamu jangan pernah berhalusinasi aku bakal menyentuhmu Akau tidak akan melakukannya.”
“Syukur Alhamdulillah kau tidak melakukannya Khenzo karena aku juga tidak Sudi.”
“ihhhh aku yang tidak Sudi kiara.”
“terserah.”
Kiara Berlalu dari hadapan Khenzo.
“Tunggu sebentar, aku masih penasaran.”
“Apalagi.”
“Beritahu aku, dimana kau melihat ini.” Khenzo menunju sesuatu itu dengan ekor matanya.
“Tidak penting, aku ingin jalan-jalan, bosan di kurung di kandang serigala.”
“Hei, kau mau kemana? kau belum menjawab pertanyaan ku.”
Kiara tidak menggubrisnya.
Khenzo hanya terdiam, ia merutuki diri.
kenapa ada perempuan secuek itu, lebih tidak enaknya, dia lebih galak dari pada aku.
*****
Malam hari Khenzo dan Kiara rebutan kamar tidur, tidak ada yang mau mengalah satu sama lain.
“Ini adalah kamar ku.”
“Enak saja, walaupun ini rumah mu, aku memilih kamar ini sebagai tempat tidur ku.”
“Tidak bisa, pergi ambil kamar yang lainnya.”
“Tidak mau
”, Kiara langsung membaringkan tubuhnya, membuat Khenzo berdecak kesal.
Khenzo juga ikut berbaring di samping Kiara sambil memberi pembatas guling.
“Jangan coba-coba menggerayangi tubuhku saat tidur ya.” ujar Khenzo khawatir.
“Tenangkah wahai pria, aku tidak semesum itu.”
baguslah, aku bisa tidur dengan tenang hari ini
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 72 Episodes
Comments
Nana
😆😆😆 pasutri koplak
2020-12-04
1
@nakbawang
seru kk
2020-11-10
2
Nona gangster
si tuan konyol
2020-11-07
3