Sedangkan di tempat lain......
Seseorang sedang menerima telpon dari dokter dan tingkahnya sedang menyembunyikan sesuatu dari keluarga nya.
"Apakah saya bisa sembuh total dok? " Tanya Bunda Ana.
"Kemungkinan kecil ibu bisa sembuh, tapi tidak di kota ini, karena alat yang nyonya perlukan belum ada di kota ini" jawab seorang dokter di balik telpon.
"Saya harus berobat di kota mana lagi dok? " tanya Bunda Anaa.
"Nyonya Harus melakukan terapi serta pengobatan di Kota Madinah, dan jika ibu bersediah saya akan mengubungi Kak saya yang kebetulan bekerja di sana, sekaligus mengurus surat-surat yang nyonya butuhkan" ucap seorang dokter.
Apakah Anak-anak nyonya sudah tau tentang penyakit nyonya? tanya sang dokter.
Saya dan suami saya masih merahasiakannya, karena saya khawatir mengganggu pelajaran putri-putri saya, Lirih bunda Anaa sambil menangis
(Maa syaa Allah sungguh besar sekali pengorbanan seorang ibu untuk anaknya, bahkan rasa sakit yang dia alami tidak mau membuat putri-putrinya khawatir)
"Baik dok saya akan coba membicarakan ini dengan suaminya saya".
"Assalamu'alaikum " ucapan bunda Anaa di iringi dengan balasan salam dari sang Dokter dan menutup percakapan mereka.
...🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻...
"Ya Allah bagaimana ini, berikanlah saya umur yang panjang untuk bisa mendidik putri-putriku di jalan mu. Hamba bahkan belum melihat putri hamba menikah" batin Bunda Anaa
Tok
Tok
Tok
"Assalamu'alaikum bunda, Apa boleh Zahra masuk?" ucap Zahra yang sudah di balik pintu
Bunda Anaa langsung menghapus Air mantannya lalu bangkit membukakan pintu untuk Zahra, Bunda Anaa tidak mau Zahra melihat kesedihannya dan membuat Zahra bersedih.
"Wa'alaikumussalam" ucap Bunda Anaa sambil tersenyum kepada putrinya, dan menunjukkan bahwa dia sedang baik-baik saja. Bunda Anaa juga berusaha untuk tidak terlihat sebagai orang sakit.
"Bund, tapi aku ketemu sama cowok ongol itu di lapangan tempat Sekolah aku lomba, sudah ongol sombong lagi, pokoknya aku benci banget sama dia". ucapan Zahra sambil duduk disopa kamar ibunya.
"Nak kamu ngk boleh kek begitu sama lawan jenis mu, nanti bisa jadi Cinta sama dia," ucap Bunda anaa sambil duduk di sampai putri bungsunya.
Zahra langsung mengubah posisinya dengan memeluk Bundanya. "Bunda? apakah bunda baik-baik saja?". tanya Zahra dan tak melepaskan pelukan dari tubuh bundanya.
"Alhamdulillah bunda akan baik-baik saja sayang" ucap bunda Anaa sambil membalas pelukan putrinya itu.
"Kenapa akhir-akhir ini Zahra merasa bunda akan pergi jauh dari Zahra" ucap Zahra sambil menatap mata bunda Anaa.
(*Insan seorang anak dan ibu memang saling terikat sehingga Zahra merasakan sedikit ke anehan dalam hatinya)
"Semua yang bernyawa pasti akan pergi, jdi Zahra harus siap kehilangan bunda. Tempat ini hanya persinggahan dan Ujian bagi setiap hamba."
(Ya Allah kuatkanlah Hati anak dan suami hamba jika nantinya Hamba di panggil olehmu) Batin Bunda Anaa*.
"Bunda kok bengong sih, Apa ada yang aneh dengan Zahra" tanya Zahra
"Tidak Kok, Bunda hanya liat-liat Zahra kok makin hari makin Cantik saja" ucap bunda untuk mengalihkan pembicaraan Zahra.
"Ahh Bunda bisa saja, Kan Bunda Juga Cantik. jadi Zahra juga.Zahra kan Copyan dari bunda hehheh".Zahra langsung memeluk erat tubuh Bunda Anaa.
" Kamu bisa Aja Nak"
"Bunda Malam ini ayahkan blum balik dari luar kota, jadi malam ini Zahra ingin tidur bersama bunda? " tanya Zahra
"iyah apapun untuk Zahra pasti bunda turutin" ucap Bunda Anaa.
"Yeyyeyey yeee, tidur sama bunda" ucap Zahra sambil loncat-loncat di depan ibunya.
(Ya Allah terimakasih engkau telah menjadikan keluarga ini hangat dan ceria dengan kehadiran putri-putriku yang banyak tingkah lucunya" batin Bunda Anaa sambil tersenyum)
"Aku juga mau tidur sama bunda, ucap Fitri sambil berjalan memeluk bunda.
"Iyah sayang nanti kita tidur bareng."
"Tpi kak sering ngorokkk Bund," Ucap Zahra sambil ikut duduk di sampai bunda Anaa.
"Itu klw kakak kecapean, pasti ngorok hehhe" ucap fitri sambil tersenyum.
"Tapi hari ini kak ngk capek kan, Awas aja nanti malam ngorok bakalan Zahra tendang nanti, atau klw bisa Zahra pindahin tidur di toilet, Hahhaha " Ketawa Zahra.
"Punya adek kok kejam dan jail banget sama kakaknya" ucap fitri.
"Biarin Bleee" Jawab jail Zahra.
Bunda Anaa hanya dia dan tersenyum melihat pertengkaran kecil dari kedua putrinya terlebih lagi Zahra yang tidak mau kalah dari Sang Kak,
(sama Saudara kandung aja ngk mau kalah apalagi sama orang lain heheh)
...****************...
Terimakasih yang sudah baca, jangan lupa like , Vote dan Sarannya yah, Teman-teman. Karena like dari kalian sangat berharga bagi karya saya🙏💙
Maaf bilang ada salah kata atau alur cerita yang tidak sesuai🙏🖤
...****************...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 36 Episodes
Comments