Suasana di malam hari di kediaman Ryan khususnya di kamar di mana seorang wanita cantik yang sibuk dengan kertas dan laptop di hadapannya sekali-kali dia akan memainkan pensil, sibuk dengan kegiatan tiba-tiba pintu kamar di ketuk oleh seseorang.
Tok Tok
"Masuk, " mendengar intruksi dari pemilik kamar pintu kamar terbuka, Ara langsung masuk mendekati sang cucu yang sibuk dengan pekerjaan, Fiona langsung menghentikan pekerjaannya dan menutup laptop sebelum menghadapi grandma.
"Grandma perlu sesuatu? " tanya Fiona setelah selesai membereskan kertas dan laptop di tempat semula. Ara tersenyum saat sang cucu begitu peka dengan kedatangan dirinya jika kedatangan tidak hanya duduk dan bertemu dnegan nya melainkan sesuatu pasti akan ada yang ingin di bicarakan.
"Fio bagaimana keadaan mu? " tanya Ara membuat Fiona mengerut kening bingung? tidak mungkin hanya bertanya kabar bukan, dia sudah di sini di hadapan grandma tapi kenapa masih bertanya kabarnya? Tapi tunggu seperti bukan kabar keadaan tubuh tapi hatinya. Ia yang di tanya sekarang hati bukan fisiknya.
"Ini pasti mommy kan grandma, Fiona langsung menggenggam tangan Ara sebelum melanjutkan ucapan, " Grandma percayalah Fio baik-baik saja " ucap Fiona meyakinkan Ara yang hanya bisa menghembuskan nafas pasrah, seberapa keras pun dia bertanya maka Jawaban yang di berikan pasti baik-baik saja.
"Kembalilah seperti Fiona yang dulu sampai di sini, Ara menyentuh hati Fiona sebelum melanjutkan ucapan, " benar-benar sembuh dan terbuka untuk orang lain. " lanjut Ara yang di anggukkan kepala oleh Fiona.
Ara tersenyum dan yakin bahwa ada pelangi setelah hujan dan begitu pun cucunya pasti bahagia setelah luka yang dia dapat, hanya perlu sedikit waktu untuk menyembuhkan luka yang ada di hati nya saat ini.
"Baiklah jangan terlalu lelah, istirahat grandma keluar dulu. " ujar Ara yang di anggukkan kepala oleh Fiona.
Setelah kepergian Ara dari kamar nya, Fiona langsung menuju balkon kamar duduk seorang diri melihat bintang-bintang yang bertaburan menghiasi langit yang gelap.
"Bintang apa aku tidak layak bahagia, kenapa dia meninggalkan ku? " tanya Fiona pada bintang yang bertaburan, Fiona tersenyum miring saat hidupnya tidak seindah yang dia pikirkan, hidup dengan bergelimang harta dan kasih sayang tapi dia tidak bahagia dengan pria yang dia cintai. Miris, ia sangat miris nasib Fiona gagal dalam dunia percintaan larut dalam lamunan tiba-tiba ponsel Fiona berdering.
Drrrr Drrrr
"Hel- " belum selesai Fiona menyapa seseorang di sebrang sana sudah terdengar teriakan yang memekakkan telinga, Fiona dengan refleks menjauhkan ponsel dari telinganya.
"Hi janda kembang jika kau tidak turun dalam waktu 2 detik akan aku potong otong pria pengecut itu " teriak Naira di sebrang sana, mendengar itu Fiona langsung menuju pembatas balkon dan benar saja di bawah Naira melambaikan tangan membuat Fio tersenyum, tidak hanya bertingkah barbar Naira akan datang di waktu yang tepat membuat mood Fio kembali membaik dan melupakan semua yang ada di pikirannya, lebih tepatnya mengalihkan perkiraannya.
Fiona langsung turun dari lantai atas untuk menghampiri Naira yang menunggu di luar, Ara dan Devan uang berada di ruang keluarga langsung membalikan badan saat mendengar seseorang yang turun dari anak tangga.
"Mau kemana sayang? " tanya Ara saat Fiona buru-buru menuju pintu utama, dan kembali lagi setelah beberapa detik dengan seorang wanita cantik yang berada di belakangnya.
"Maaf grandma ini semua karna Naira. " jawab Fiona dan langsung duduk di samping Ara, Naira langsung mencium tangan Devan dan Ara sebelum duduk di kursi yang kosong. Tidak terima di salah kan Naira langsung angkat bicara.
"Tidak grandma Naira hanya bercanda dengan janda kembang yang selalu galau itu. " ujar Naira membuat Fiona mencibir, melihat kekesalan di wajah Fiona Naira langsung melitetkan lidah siapa suruh menyalahkan dirinya, perlu di ingat Naira tidak pernah salah jadi jangan coba-coba menyalahkan Naira yang cantik jelita sejagat raya ini.
"Sudah-sudah, kalian ingin pergi? " tanya Ara mengehentikan kedua cucu nya yang seperti kucing dan tikus selalu bertengkar tapi saling menyayangi satu sama lain.
"Tidak, Naira ingin nginap boleh? " tanya Naira meminta izin, Fiona merasa akan ada yang menganggu tidur kali ini alarm bahaya untuk Fiona.
"Tentu saja. " jawab Ara membuat Naira tersenyum cerah, dan setelah itu mereka saling berbincang menghabiskan waktu bersama sampai tidak terasa malam semakin larut membuat Ara pamit undur diri untuk masuk dalam kamar terlihat dahulu.
"Kalian lanjut bicara, grandma ingin istirahat. " ucap Ara langsung bangun dari duduknya menghentikan dua wanita yang sibuk menonton televisi.
"Baik grandma, selamat malam. " jawab mereka berdua, Ara hanya mengangguk merespon ucapan dua cucunya.
"Lebih baik kita lanjut di kamar saja. " saran Fiona yang di anggukkan kepala oleh Naira, toh ini sudah larut malam dan suasana di mansion juga sudah sepi Karna maid sudah istirahat di kamar masing-masing dan mereka akan menghabisi waktu bersama dengan bercerita satu sama lain di kamar Fiona di lantai 2.
Selagi menunggu up selanjutnya, jangan lupa untuk mampir di karya temen otor yang keren abis.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 62 Episodes
Comments
Ifti Nisa
thor kenapa naira selalu manggil fiona dengan sebutan janda kembang? kan klo janda kembang, artinya dia janda. tapi kan fiona belum nikah alias gagal, belum sempet nikah?
2023-04-11
0
Pipit Sopiah
makin penasaran
2023-01-02
0
Deriana Satali
Kayanya Turunan BENATA br Fio yg patah hati dan baru Fio yg melepaskan org yg menyakitinya bebas hidup damai
2022-11-20
3