Bab 4

"Wow, lebih cepat lagi bestie " teriak Fiona semangat sambil melihat ke arah belakang di mana mobil polisi yang mengejar mereka , Naira langsung melakukan yang di perintahkan oleh sang bestie, Naira tidak kalah hebat dengan Fiona dalam keadaaan jalan yang ramai Naira dengan lihai menyelip di antara mobil lain.

Seakan mendapat hiburan, Fiona berteriak girang dan terus menyemangati Naira yang semakin jauh meninggalkan mobil posisi yang pasti tidak bisa menemukan mereka.

"Apa kita menang? " tanya Naira sambil melihat kaca spion melihat ke arah belakang untuk memastikan jika mereka berhasil kabur dari kejaran polisi yang tidak terduga oleh mereka.

"Tentu saja, kau hebat juga, " ujar Fio membuat Naira mencibir enak saja dia kira hanya Fio saja yang hebat dalam mengemudi, tentu saja dia juga hebat Karna di Jerman dia harus bolak balik untuk foto shoot di mana-mana. Memiliki jadwal yang padat dan kadang Naira hanya memerlukan waktu 1 jam saja di beri waktu untuk lanjut foto shoot selanjutnya membuat dia punya bakat seperti pembalap saja.

"Sudah sampai, " ucap Naira.

Naira memilih pergi ke puncak yang jauh dari keramaian pemandangan yang sangat indah, jauh dari polusi dan hingar-bingar yang memekakkan telinga jadi Naira memutus untuk ke puncak untuk menghibur wanita yang sudah turun lebih dulu dari mobil padahal Naira baru saja mengatakan jika mereka sampai, dasar Fiona memang tidak sabaran.

"What dia meninggalkan ku, " ucap Naira tidak percaya sambil menganggak melihat Fiona yang sudah lebih dulu keluar mobil. Naira langsung menyusul bestie yang tersenyum melihat keindahan dari ketinggian.

"Dasar wanita tidak sabaran " sindir Naira saat sudah berada di samping Fiona, tapi yang di sindir malah asik menikmati keindahan alam seakan dia tidak mendengar orang yang bicara, dia lebih fokus pada keindahan di hadapannya berjalan membuat Naira bertanya.

"Mau kemana? " tanya Naira, lagi dan lagi Naira seperti mahluk tak kasat mata, Fio tidak menjawab dan langsung naik di atap mobil melihat itu Naira langsung ikut dan duduk di atas mobil sambil melihat pemandangan.

"Sepertinya aku harus sering ke sini, " ucap Fio membuat Naira langsung menatap ke arah Fiona yang terlihat tidak baik-baik saja, Naira sampai penasaran seberapa hebat pria itu sampai membuat bestie seperti ini, awas saja jika dia bertemu akan dia gebukin emang dia pikir dia siapa berani sekali membuat bestie seperti ini.

"Ayolah Fiona, kau sudah seperti bukan Fiona yang dulu, come on banyak pria lain yang lebih hot dari pada pria itu, atau " Naira menjeda ucapan yang membuat Fiona menatap dirinya penasaran.

"Atau? " ulang Fiona, yang membuat Naira tersenyum misterius membuat Fio merasa ide yang di berikan tidak baik kali ini.

"Aku akan kenalkan pria yang jauh lebih tampan dan kaya, bagaimana? " tanya Naira membuat Fiona mencibir, ide yang di berikan sangat buruk bukan itu yang dia inginkan. Fio akan seperti ini katakan saja dia bodoh masih setia dengan pria yang sudah bahagia tanpa diri di seberang sana, tapi bukan kah menyembuhkan lupa tidak semudah membalikkan telapak tangan, semua butuh proses yang tidak sebentar.

Seakan paham dengan jawaban yang di berikan oleh Fiona, Naira langsung menggenggam tangan Fiona sebagai memberikan kekuatan, apa pun yang menjadi keputusan bestie dia hanya bisa support hanya itu yang bisa di lakukan sekarang, kita tidak pernah tahu bagaimana perasaan seseorang jika tidak pernah merasa di posisi.

"Jangan terlalu larut dari kesedihan tunjukkan kau juga layak bahagia tanpa dia, jangan sampai dia tertawa melihat mu seperti ini. " ucap Naira yang di anggukkan kepala, dia hanya perlu sedikit waktu untuk seperti sedia kala.

Selagi menunggu up selanjutnya, jangan lupa untuk mampir di karya temen otor yang keren abis.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***