Nasib Malang!

“Hai keluarlah….”

Bola mata Aretha mendelik ketika indar telinganya menangkap suara perempuan, tetapi sekalipun suara itu perempuan yang memintanya untuk keluar. Aretha nggak keluar dari tempat persembunyiannya. Dia takut di paksa keluar untuk melayani majikan Mang Udin.

“Astaga. Jangan seperti anak kecil mengumpat seperti itu. Ayolah, kerjasamanya,” ujarnya seraya mencari seseorang yang diceritakan oleh Bobby, asisten pribadi Mr Lukman.

Pria bertubuh besar itu memberitahukan kalau ada seorang wanita di dalam kamar ini. Seorang wanita yang akan ikut bergabung di party Mr Lukman.

“Terserah kamu deh kalau kaya gitu. Saya nggak akan tanggung jawab kalau nanti kamu dimarahi oleh si Bobby,” ujarnya seraya berjalan menghampiri meja rias. Wanita itu duduk dan mulai mempercantik diri.

Beberapa menit suasana memang terdengar hening tidak terdengar suara apapun. Tetapi di menit berikutnya, suara isakan tangis itu membuat wanita cantik yang telah berganti dengan pakaian kurang bahan itu berhenti memoles wajahnya.

Wanita itu bangun dari duduknya dan menghampiri wanita yang di maksud oleh Bobby.

“Apa kamu nggak lelah terus menangis kayak gini, hm? Tolong berhenti menangis telinga ku sakit mendengarkan suara tangisanmu itu.

“Apa kamu tidak lelah terus menangis hm? Tolonglah berhenti menangis karena telingaku sakit mendengarkan suara tangisanmu.”

Aretha pun mendengarkan. Dia berhenti menangis dengan perlahan mengangkat wajahnya. “Gantilah. Aku nggak mau kamu dimarahi oleh Bobby.”

Wanita cantik itu tersenyum lalu mendekatkan wajahnya seraya berbisik. “Si Bobby itu galak,” ujarnya dengan tawa.

Wanita cantik itu membantu Aretha untuk berdiri dan menghapus air mata gadis lugu di depannya itu. “Kamu pasti orang baru ya?”

Aretha paham dengan pembicaraan wanita cantik di depannya. Dia pun memberikan anggukan pelan. “Kalau kamu berpengalaman pastinya kamu nggak akan menangis seperti ini.”

Aretha di dudukan di kursi meja rias. Wanita cantik itu pun membantu merias wajahnya. “Kamu dari klub mana dan siapa yang membawamu ke sini?”

Kening Aretha mengernyit dengan mata pandangi wanita cantik di depannya itu. “Klub?”

Wanita berikan anggukan pelan. “Atau kamu anak barunya Madam Olivie? Tapi, kok aku nggak perlihat kamu ya sebelumnya di klub?” tanyanya seraya mengingat-ingat wanita di depannya itu.

“Hah, aku sampai lupa memperkenalkan diri. Namaku Bebby, kamu?”

 “Aretha.”

Bebby tersenyum lebar. “Madam Olive itu siapa?” tanya Aretha pandangi wanita yang telah merias wajahnya.

“Madam Olive itu pemilik klub terkenal di kota ini plus full service kayak gitu,” ujar Bebby dengan tawa.

“Kalau bukan Madam Olive, lalu kamu dibawa oleh siapa ke Penthouse Mr Lukman?”

Bola mata Bebby mendelik. “Jangan-jangan si Bobby?”

“Bukan,” sahut Aretha cepat. “Lalu siapa?”

Aretha menghela nafas sejenak sebelum menjawab. “Nggak mungkin kan kamu jatuh dari langit dan mendarat di ranjangnya Mr Lukman,” ujar Bebby dengan tawa.

Aretha tersenyum tipis. “Aku datang dari kampung ditawari bekerja di kota sebagai pembantu.” Aretha menundukan wajahnya. “Tetapi, aku malah ditipu oleh tetanggaku sendiri.”

Bebby menatap iba, wanita itu pun merangkul Aretha. Di jaman seperti ini memang banyak orang yang jahat. Tetapi, apa orang itu tidak malu menipu tetangganya sendiri. Bebby menggenggam tangan Aretha diiringi senyuman.

“Tolong aku, Bebby. Tolong bawa aku keluar dari rumah mewah ini. Aku nggak mau jadi wanita ****** di sini,” mohonnya.

“Bagaimana aku menolongmu, Aretha. Di depan pintu saja ada dua orang yang berjaga. Apa lagi kamu itu sudah dibayar mahal oleh Mr Lukman.”

Bebby menarik nafas sejenak sebelum melanjutkan perkataannya. “Sekalipun kamu berhasil keluar dari sini pun Mr Lukman pasti akan mengejarmu sekalipun kelubang semut.”

Bibir Aretha bergetar dengan kedua matanya yang mulai basah, yang ada diisi kepalanya cuma satu, nasib keluarganya di kampung.

“Mr Lukman itu terkenal pria berbahaya di kota ini, Aretha. Jadi, siapapun yang berurusan dengannya. Maka bersiaplah, bila kamu tidak dibunuh.

"Maka Mr Lukman akan menjualmu ke rumah border bahkan kalau pria itu mau bisa jadi akan menjadikan kamu budaknya seumur hidup,” kata Bebby menceritakan sedikit tentang Mr Lukman.

Mendengarkan dirinya yang akan menjadi budak seumur hidup di ranjang Mr Lukman, air mata Aretha berderai. Lagi, lagi pikiran Akira pada Nenek dan juga adiknya itu. Bagaimana nasibnya bila dia terpenjara di sini dan tidak bisa membayar hutang pamannya.

Aretha menghapus air matanya. “Aku harus bagaimana Bebby? Aku nggak mau jadi budak Mr Lukman seumur hidup. Lalu bagaimana nasib nenek dan juga adik aku di kampung bila aku terpenjara di sini?” kata Aretha pilu.

Semua ini karena tetangganya itu. Entah salah dan dosa apa Aretha pada Mang Udin dan juga keluarganya Mang Udin di kampung sampai pria tua itu dengan tega menjerumuskannya di lingkaran sesat ini.

Jujur, Aretha belum siap melihat adiknya menikah dengan Juragan Karto dan menjadi istri kelima belas karena tidak bisa membayar hutang pamannya.

“Nggak ada cara lain, selain kamu mengikhlaskannya.”

Bebby mengusap bahu Aretha agar wanita itu bisa tegar menerima takdir yang kejam ini. “Kamu nggak usah takut seperti itu. Menjadi wanita ****** kayak aku ini memang banyak dihujat sana sini. Tapi, jujur. Aku juga nggak mau kalau aku nggak kepepet dan butuh duit gede.”

Bebby ikut duduk di samping Aretha dengan helaan napas berat.

“Tetapi yang aku dengar. Sekalipun Mr Lukman itu pria berbahaya di sini. Asal kita menurut, dia tidak akan melukai kita,” kata Bebby menenangkan gadis polos yang masih diam dengan pikirannya.

Bebby berikan senyuman lebar lalu mengangkat wajah Aretha yang masih terus ditekuk.

“Yang aku dengar lagi dari beberapa teman aku yang sudah bisa datang ke sini. Mr Lukman itu orangnya tampan dan bukan pria tua berperut buncit dengan wajah yang menjijikan. Tidak seperti itu!”

Mau itu pria tua, mau itu jelek apa lagi tampan. Aretha tidak peduli, yang dia pikirkan saat ini hanya ingin keluar dari penthouse ini. “Aku di sini mungkin hanya dua hari tiga malam kalau kamu aku nggak tau.”

Jantung Aretha kembali berdetak cepat, kedua matanya pandangi Bebby. “Madam yang memberitahuku kalau Mr Lukman menyewaku untuk melayani keenam pria kaya raya para teman-temannya Mr Lukman,” sambung Bebby membuat kedua mata Aretha mendelik.

“Hah? Serius?” seru Aretha keras, Bebby mengangguk membenarkan.

“Tadinya aku pikir hanya aku saja yang akan melayani keenam pria itu. Ternyata, ada kamu,” ujar Bebby dengan tawa.

Bebby bangun dari duduknya, lagi lagi wanita itu masih memberikan senyuman semangat untuk Aretha ya walau pekerjaanya dia seperti ini.

“Siapkan fisik dan mental, Aretha. Apalagi ini pertama bagimu.”

Bebby memberikan dua butir obat berwarna hijau langsung ke telapak tangan Aretha. “Setelah kamu melayani pria kaya itu, pastinya tubuhmu akan remuk dihajar habis-habisan dan bisanya sesudah itu aku meminum obat itu agar tubuhku tidak terlalu sakit,” kata Bebby menyarankan.

Aretha tak bergeming, pikirannya masih melayang-layang jauh. Ini adalah pengalaman pertama dia akan melepaskan kesuciannya dan sialnya dia harus melayani keenam pria yang entah akan sampai kapan.

“Aku bersumpah, bila aku punya kesempatan untuk keluar dan bebas. Orang yang pertama kali aku cari adalah Mang Udin. Pria yang sudah merusak hidupku,” gumam Aretha di dalam hati.

Ceklek…

Aretha langsung menoleh ke arah pintu yang terdengar terbuka. Degupan jantung Aretha semakin berdegup kencang ketika siapa yang kini masuk ke dalam kamar.

Pria bertubuh besar yang tak lain Bobby berdiri di depannya.

“Ada apa Bob?”

“Tuan memanggilmu untuk keluar,” kata Bobby.

Aretha meremas erat tangan sebelah tangan Bebby yang di genggam. “Beb….”

Episodes
1 5 Milliar
2 Ditipu
3 Ditolak!
4 Go Party
5 Nasib Malang!
6 Keraguan!
7 Ada Apa Dengannya?
8 Lembah Terlarang
9 Luluh!
10 Gembel!
11 Tolong Aku, Beb!
12 Penolakan!
13 Putus Asa!
14 Pengaman!
15 12 Digit!
16 Cinderella Semalam!
17 Saya Tidak Pantas!
18 Curiga!
19 Terulang Lagi!
20 Tak Sadar Diri
21 Wanita Bayaran!
22 Tidak Setuju!
23 Sekretaris Baru!
24 Rencana Apa?
25 Tuduhan Anshell!
26 Tolong Jangan Sakiti!
27 Rencana Andita!
28 Penghianatan Lalisa!
29 Persekongkolan!
30 Tolong Aku, Aretha!
31 Menjauhlah!
32 Kabar Duka!
33 Dugaan!
34 Satu Syarat!
35 Konsekuensi
36 Tikus dan Kucing
37 Maukah Jadi Kekasihku?
38 Gossip
39 Omelan Aretha!
40 Hanya Pelampiasaan!
41 Settingan
42 Sudah Seharusnya!
43 Aku Baik-Baik Saja!
44 Menikah Yuk!
45 Tetap Sama!
46 Hal Penting!
47 Kita Berakhir!
48 Maaf!
49 Rencana Berhasil
50 Lima Kandidat
51 Pendonor
52 Serangan Jantung!
53 Ditagih Hutang!
54 Pasrah
55 Harga Yang Pantas!
56 Ancaman Anshell!
57 Balas Dendam!
58 Maukah Berjanji Padaku?
59 Istri Kontrak!
60 Nggak Punya Harga Diri!
61 Hak!
62 Honeymoon!
63 Apa Kamu Hamil?
64 Jangan Permainkanku!
65 Istri Selembar Kertas!
66 Penolakan!
67 Pelampiasaan!
68 Nasehat Ken!
69 Menawarkan Kebaikan!
70 Bukan Manusia!
71 Motivasi!
72 Aku Terpaksa!
73 Ancaman!
74 Kegusaran Aaron!
75 Berkatmu!
76 Kekecewaan Anditha
77 Enyahlah Dari Hidupku!
78 Arogansi!
79 Secuil Rahasia!
80 Pelaku!
81 Hamil?
82 Hanya Memangfaatkan!
83 Kepingan Puzzel
Episodes

Updated 83 Episodes

1
5 Milliar
2
Ditipu
3
Ditolak!
4
Go Party
5
Nasib Malang!
6
Keraguan!
7
Ada Apa Dengannya?
8
Lembah Terlarang
9
Luluh!
10
Gembel!
11
Tolong Aku, Beb!
12
Penolakan!
13
Putus Asa!
14
Pengaman!
15
12 Digit!
16
Cinderella Semalam!
17
Saya Tidak Pantas!
18
Curiga!
19
Terulang Lagi!
20
Tak Sadar Diri
21
Wanita Bayaran!
22
Tidak Setuju!
23
Sekretaris Baru!
24
Rencana Apa?
25
Tuduhan Anshell!
26
Tolong Jangan Sakiti!
27
Rencana Andita!
28
Penghianatan Lalisa!
29
Persekongkolan!
30
Tolong Aku, Aretha!
31
Menjauhlah!
32
Kabar Duka!
33
Dugaan!
34
Satu Syarat!
35
Konsekuensi
36
Tikus dan Kucing
37
Maukah Jadi Kekasihku?
38
Gossip
39
Omelan Aretha!
40
Hanya Pelampiasaan!
41
Settingan
42
Sudah Seharusnya!
43
Aku Baik-Baik Saja!
44
Menikah Yuk!
45
Tetap Sama!
46
Hal Penting!
47
Kita Berakhir!
48
Maaf!
49
Rencana Berhasil
50
Lima Kandidat
51
Pendonor
52
Serangan Jantung!
53
Ditagih Hutang!
54
Pasrah
55
Harga Yang Pantas!
56
Ancaman Anshell!
57
Balas Dendam!
58
Maukah Berjanji Padaku?
59
Istri Kontrak!
60
Nggak Punya Harga Diri!
61
Hak!
62
Honeymoon!
63
Apa Kamu Hamil?
64
Jangan Permainkanku!
65
Istri Selembar Kertas!
66
Penolakan!
67
Pelampiasaan!
68
Nasehat Ken!
69
Menawarkan Kebaikan!
70
Bukan Manusia!
71
Motivasi!
72
Aku Terpaksa!
73
Ancaman!
74
Kegusaran Aaron!
75
Berkatmu!
76
Kekecewaan Anditha
77
Enyahlah Dari Hidupku!
78
Arogansi!
79
Secuil Rahasia!
80
Pelaku!
81
Hamil?
82
Hanya Memangfaatkan!
83
Kepingan Puzzel

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!