Vivi dengan rencana jahatnya menyalahkan semua orang tanpa tahu kalau tuan mereka mengetahui semua yang mereka lakukan di rumah itu.
Simon baru tiba dari perusahaan bersama Hendry, dan betapa terkejutnya dia saat melihat ketiga pelayan teman Vivi menyiram tubuh Laura dengan air es bahkan sampai membuat gadis itu menggigil dan bergetar di atas lantai dengan wajah pucat nya.
Simon sangat terkejut dengan betapa kasarnya pelayan yang bekerja di rumahnya. Ternyata selama ini dia mempekerjakan monster monster liar tak punya hati.
Vivi meringkuk di depan Simon sambil menangis sesenggukan seolah dia adalah korban padahal dia adalah otak dari semua kejadian yang menimpa Laura.
Simon mengeraskan rahangnya, seluruh pelayan yang ada di sana berlutut di depan Simon dengan wajah ketakutan. Tidak ada yang berani menatap wajah sang bos yang sudah marah seperti saat ini.
Semua orang tahu, Simon bukan hanya kejam pada pria, dia juga akan menghajar wanita dengan cara yang sangat keji, bahkan Laura saja di cekiknya tak peduli gadis itu menangis ide bawah kungkungannya.
Tetapi dia tidak akan menghabisi nyawa perempuan dengan tangannya, dia hanya menghajar mereka tetapi menyerahkan kematian mereka pada Dani si perempuan imut tapi kejam dan seram.
Bughhhh...
“ Arrkkhhhh tu.. tuan.. hiks hiks hiks... bukan saya.. bukan saya tuan, tapi mereka,” teriak Vivi kala tendangan keras mendarat dari kaki simon di perutnya yang diisi dengan semua makanan yang harusnya dikonsumsi oleh Laura.
“ Tu.... tuan maafkan kami, kami hanya di hasut oleh Vivi... dia mengatakan kalau perempuan itu adalah pelayan baru dan akan membuat tuan marah hingga berimbas pada kami, kami hanya mengikuti perintahnya, dia mengatakan kalau tuan sendiri yang meminta dia mengatur Laura, kami tidak salah apa -apa tuan,” ucap ketiga pelayan yang juga langsung turun ke lantai satu dan memohon maaf pada Simon sebelum terkena murka pria itu.
“ hah? Pelayan? Di.. dia? Kalian bilang dia pelayan?” Hendry bahkan sangat terkejut saat mendengar penjelasan singkat dari mereka bertiga.
“ Bagaimana bisa istriku jadi pelayan di rumahnya sendiri bangsat!!" teriak Simon murka.
Deggghhhh...
Wajah Vivi dan ketiga pelayan itu langsung pucat pasi sama halnya dengan Obelia dan Irvan sedangkan Gretta yang terkesan pembangkang itu tak peduli dengan amukan tuannya, dia membawa Laura ke dalam kamar dan langsung mengurus gadis itu .
Gretta adalah seorang mantan perawat yang pernah masuk penjara karena dituduh melakukan malpraktek, padahal setelah dua tahun keluar dia dinyatakan tak bersalah atas kasus itu tetapi karirnya sudah hancur terlebih dahulu dan dia memilih bersembunyi dan menjadi pelayan di rumah keluaraga Kent.
“ Is.. istri....?” mereka semua bergetar ketakutan saat mendengar kalau Laura adalah istri tuan mereka.
Perempuan yang telah mereka kerjai dan sakiti itu adalah istri dari sang tuan Simon yang menyeramkan, pemilik Mansion yang jarang pulang ke rumah itu.
“Ma.. maafkan saya tuan...maafkan sya, ampuni saya!!!" Vivi langsung memeluk kaki Simon dan memohon pengampunan dari pria itu.
“ dia istri tuan? Ahhhhkkk sialan, bagaimana ini, aku tidak boleh di hukum karena ini!!" Vivi benar benar ketakutan sama halnya dengan ketiga pelayan itu.
“ Lanang, Dani dan Diego seret mereka dan berikan hukuman yang setimpal menurut kalian pada keempat manusia yang berani menyentuh istriku!" titah Simon sambil menendang mereka satu persatu sebelum dia naik ke lantai dua.
“ Tidak!! tuan ini salah Vivi ampuni kami, dia yang salah, dia menghasut semua pelayan ,bukan hanya kami!! banyak lagi yang mengganggu perempuan, itu tolong jangan lakukan ini pada kami tuan!!" teriak mereka memohon pengampunan.
Tetapi nasi sudah menjadi bubur, karena ulah semena mena mereka, dan hasutan Vivi karir dan hidup mereka akan tamat di tangan Lanang, Dani dan Diego si tukang kayu psiko.
“ Hehehee... saatnya anjing anjing peliharaanku makan malam...” celetuk Dani sambil menarik kasar kepala Vivi dan menyeretnya di atas lantai sampai perempuan itu meronta ronta kesaktian.
Mereka semua di bawa menuju ruang paling belakang mansion sebagai tempat hukuman .
“ Diego, pastikan seluruh pelayan yang terlibat dalam hal ini terkena imbasnya, juga hubungi Zayn untuk segera datang ke sini,” titah pria itu yang dianggukkan oleh Diego.
Simon dan Hendry berlari kencang menuju lantai dua.
Obelia dan Irvan bersimpuh ketakutan saat melihat Simon mendekat. Mereka juga sama syoknya dengan pelayan lain saat tahu Laura adalah istri tuan mereka.
“ Tu... tuan ma.. maafkan kami ti... tidak tahu...” ucap Irvan dan Obelia.
Simon menatap datar ke arah mereka berdua,” tetap di sana!" ucap pria itu lalu masuk ke dalam kamar Laura.
“ Tuan mohon beri privasi saya sedang mengganti pakaian Laura,” ucap Gretta yang menghalangi pandangan Simon dan hendry karena Laura sedang tidak pakai baju saat ini.
“ Hendry kau keluar!" ucap Simon dnegan nada datar.
“ baik tuan,” ucapnya lalu keluar dan menutup pintu.
“ Apa yang kau lakukan pada istriku? “ Simon menarik kerah Gretta dan mencekik leher perempuan itu, menatapnya penuh curiga.
Yang benar saja, beberapa hari yang lalu dia juga melakukannya pada perempuan yang dia sebut sebagai istrinya. Laura hampir mati di tangan Simon hari itu.
“ uhuk.. is...istri!?? maafkan sya tidak tahu tu.. tuan.. maafkan saya!!” Gretta terkejut bukan main saat tahu perempuan yang dia gendong tadi adalah istri dari bosnya, gadis itu langsung duduk bersimpuh di atas lantai dan memohon maaf pada Simon.
Simon menatap Laura yang menggigil kedinginan, Gretta akan memasang pakaiannya tetapi dihentikan olehnya.
“ Apa yang mau kau lakukan pada Laura?” tanya Simon memalingkan perhatiannya dari Laura yang hanya dibungkus dengan pakaian bagian dalam di atas kasur.
“ Saya hanya ingin mengganti pakaiannya dan memeriksa kondisinya, saya seorang mantan perawat tuan, ma... maaf kalau sayablancang,” ucap Gretta sambil membungkuk dan bergetar ketakutan.
Simon melihat situasi yang tidak memungkinkan, Laura juga mengeluh kesakitan,” cepat lakukan yang benar, jangan membiarkannya kesakitan seperti itu , jika sampai dia semakin terluka maka aku akan memenggal kepalamu! " ucap Simon.
Gretta jelas tahu sifat tuan mudanya yang memang banyak berubah sejak sang kakek meninggal dunia.
“ ba.. bak tuan,” ucapnya.
Simon menatap Laura, wajah gadis itu begitu pucat dan dia gemetar kedinginan.
Deghhh...
Lagi-lagi hati pria itu bagai diremukkan karena melihat wajah menyedihkan Laura.
“ Ada yang salah denganku, wajahnya terus terbayang di kepalaku dan dadaku sakit saat melihatnya seperti itu, apa yang sebenarnya terjadi padaku?” batin Simon .
Sama sekai tidak tahu dengan apa yang dia rasakan saat ini, tetapi ini pertama kalinya dia merasa harus berada di dekat Laura dan mendampingi perempuan itu bahkan memperhatikan semua yang dilakukan Gretta dengan seksama.
“Wajahmu selau terbayang di kepalaku, apa kau dukun? apa aku terkena guna guna!?“ batin Simon, pria tampan yang hebat dan cerdas dalam segala hal tetapi bodoh dalam hal cinta.
.
.
.
Like, vote dan komen
Simon POV:
"***Berani sentuh istriku, lehermu taruhannya!!!😈😈😈"
"Hei readers, jangan lupa dukung Author gila ini!!! Simon akan hadir di episode selanjutnya!👺👺***"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 232 Episodes
Comments
Dyah Oktina
baca part ini banyak bawangnya... 😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭
2023-09-02
0
Nurr Amirr🥰💞
Ya ampunnnnn Simon... Minta si Zayn katok kepalamu dengan palu biar otak dengkelmu tergeser dn tidak tersasar terlalu jauh dehhhh... Kesian Laura lepas dr mulut buaya masuk kandang harimau...
2023-06-05
0
Arin
syukurin loh Vivi...iya dukun yg bkln bkin kamu nanti jdi bucin🤭
2023-03-20
3