13. Terjebak Di Pikiran Simon

Simon menyibukkan diri di perusahaannya. Pikirannya kalut setelah mencekik Laura 5 hari yang lau .

Pria ini kembali ke kebiasaan buruknya, bertemankan alkohol dan rokok dia menyibukkan diri dengan semua urusan kantor serta organisasi Aryn yang dia bangun.

Kegiatannya sangat banyak, lebih tepatnya dia mengambil semua pekerjaan bawahannya sampai membuat mereka kebingungan dan berpikir kalau tuan mereka akan membuat mereka mengalami yang dinamakan pensiun muda.

Bukannya senang bosnya ikut campur tangan pekerjaan, tim Aryn bahkan seluruh karyawan di Kent Corporation sibuk mencari tahu apa yang membuat hati dan pikiran tuan mereka terganggu sampai memilih bekerja matian matian di dua tempat sekaligus.

Tugas Hendry asistennya pun selesai dalam hitungan hari padahal semuanya itu harus dilakukan dalam analisis berminggu minggu.

Simon memang hebat tapi bagi mereka itu adalah kekurangan terbesar Simon .

Sama seperti ketika sang kakek meninggal dunia, dia menyibukkan dirinya selama seminggu penuh tanpa tidur yang jelas, makan tidak makan bahkan minum air pun hanya satu gelas per hari.

Akhirnya dia bertemu lagi dengan kasur kesukaannya di rumah sakit untuk di rawat kembali oleh Zayn karena insomnia, Depresi berlebihan, penyakit lambung akut dan kolesterol serta hipertensi.

Hendry berjalan dengan cepat menuju ruangan pribadi Simon di gadung tim Aryn yang letaknya berhadapan dengan kent Corporation.

Sudah semalaman Simon berada di dalam ruangan itu, bekerja tanpa henti seperti orang kesurupan tanpa makan, minum bahkan ke toilet pun tidak.

Hendry khawatir, dia memanggil Sadrakh, Diego dan Zayn untuk memeriksa kondisi Simon yang tiba tiba aneh setelah dia mencekik Laura di hari itu.

“ Sudah berapa lama dia di sana? Apa dia tidak menyentuh makanannya lagi?” tanya Zayn .

“ Sudah semalaman, jika di hitung 18 jam hingga sekarang dia belum keluar, belum makan atau minum , dia ini sangat keras kepala..” jelas Hendry," Persis seperti hari sebelumnya," ucapnya lagi.

“ Dasar orang ini, membuat gaduh seluruh dunia saja,” ketus Sadrakh.

Mereka berempat berjalan dengan cepat menuju ruangan Simon.

Semua anggota tim sudah tahu, kalau sampai keempat pria itu berjalan bersama dengan cepat dan memasang wajah panik, maka itu berarti tuan mereka over working lagi.

“ Ck... ck... ck... tuan Simon selalu membuat susah keempat pria tampanku, kenapa tuan Simon tiba-tiba begini sih? Siapa lagi yang mengganggu pikirannya,” ketus Dani yang berdiri sambil bersandar pada bahu Lanang di ujung lorong seraya menatap Hendry dan yang lainnya sambil geleng-geleng kepala.

“ Masalah dengan tuan Raymond, apa kau tidak tahu hah? Tuan Simon tidak akan tenang sebelum dia berhasil menghancurkan pria sialan itu, kita mungkin akan segera mendapat panggilan baru,” ujar Lanang seraya mengemut permen lollipop pemberian anak kecil yang dia selamatkan dari kucing garong di tengah jalan saat dia berkunjung ke rumahnya siang tadi .

“ Wahh kalau begitu kita akan punya pekerjaan lagi,” ujar Dani sambil tersenyum licik, mereka berdua sangat suka aksi laga bahkan menghabisi nyawa orang adalah kesenangan mereka, terutama orang seperti keluarga tuan Raymond.

Sementara itu, di ruangan Simon, berjejer puluhan botol minuman beralkohol yang telah diseruput habis oleh pira gila itu.

“ Tuan Simon kenapa ruangan Anda berantakan begini dan semuanya hanya botol alkohol?” Hendry terbelalak dengan kedua bola matanya yang hampir keluar melihat betapa berantakannya ruangan sang bos.

Mereka menatap ruangan itu, tak ada satu manusia pun di sana hanya ada onggokan sampah botol alkohol dan dokumen yang berserakan di sana sini.

“ Simon kau di mana?” panggil Sadrakh.

“ Wahh Simon kau di mana jangan bikin khawatir!!” teriak Diego yang langsung kocar kacir mencari di mana Simon berada.

Mereka mencari di mana pria itu berada, tiba tiba...

Brakkkk...

Suara pintu kamar mandi di buka dengan kasar, empat pasang mata menatap bersamaan ke arah kamar mandi.

Kepulan uap air panas menyembur keluar, bersamaan dengan itu aroma semerbak nan wangi dari sabun aromaterapi tercium di hidung mereka.

Simon keluar dari dalam kamar mandi hanya dnegan bathrobe, kantong matanya menghitam dan dia keluar dengan wajah merah karena mengurung diri dalam spa pribadinya menahan panas luar biasa di sana untuk menghilangkan sesuatu yang terus menerus mengganjal di kepalanya.

“ Simon kau sedang apa? Kau mabuk di kamar mandi? Dasar si bodoh ini?” tanya Diego sambil menghampiri Simon.

“ Ada apa denganmu bodoh, kau pikir dengan begini semua maslaah dalam kepalamu itu menghilang berpikir yang waras, kau juga harus menjaga kesehatanmu, berapa kali ku katakan untuk tidak mengonsumsi alkohol, “ omel Zayn sambil mengumpulkan semua botol alkohol itu.

Sadrakh dan Hendry sudah jengah dengan kelakuan Simon yang selalu di luar nalar.

“ Katakan padaku, katakan padaku bagaimana menghilangkan rasa sakit di sini, kenapa jantungku berdebar dan kenapa wajah perempuan itu terus terbayang di kepalaku? Wajahnya yang menangis itu membuatku merasa bersalah...” teriak Simon .

“ Pe.. perempuan? Kau sedang memikirkan seorang perempuan?” tanya Sadrakh terbelalak.

“Tuan Anda waras kan? Tumben Anda memikirkan perempuan? Yang benar saja?” ucap Hendry tak percaya dengan apa yang baru saja dia dengar.

“ Ck... arrkhhh ini benar benar menyiksaku!!!" Simon menarik Zayn dan menatap pria itu,” Zayn cepat periksa kondisiku, lakukan CT scan, lakukan MRI, cek kardio dan semuanya , aku pasti sudah tidak sehat, aku mau ke rumah sakit, ini benar benar menyiksaku, “

Simon protes, teman temannya tak tahu masalah apa yang sedang dihadapi Simon, dikira Simon marah marah karena ulah tuan Raymond tahu taunya dia selama lima hari ini memikirkan terus apa yang dia perbuat pada Laura.

Wajah sedih Laura, suara tangisannya, darah gadis itu dan ketika tubuh Laura ambruk, gadis yang tidak di terima oleh siapa pun itu berhasil membuat pikiran Simon kacau.

Dia menenggelamkan dirinya dalam pekerjaan hanya untuk menghilangkan wajah penuh kesedihan itu, tapi nyatanya semakin dia berusaha semakin dia merasa terikat dan merasakan kesakitan yang di alami Laura sebagai seorang yang tidak di terima oleh dunia.

“ sialan.. aku benci ini, kita ke rumah sakit, aku ingin melakukan cek kesehatan menyeluruh,” ucap Simon sambil beranjak ke dalam kamar ganti.

Teman temannya hanya bisa saling bertatapan,heran dengan apa yang dilakukan bos sekaligus sahabat mereka.

“ Simon, apa dia jatuh cinta pada istrinya itu? Wahh ini benar benar di luar dugaanku,” ujar diego.

“ tidak mungkin, rasa iba, kurasa ini hanya rasa iba dari tuan pada perempuan itu, jelas Laura jauh dari tipe idea bosa,” bantah Hendry yang mengenal jelas tuannya.

“ ahhh terserahlah, apa pun itu, sekarang aku akan bawa si bodoh ini ke rumah sakit, kalian kembalilah bekerja,” ucap Zayn sambil menghela nafas dan membersihkan ruangan Simon, dia seseorang yang membenci hal kotor,bahkan terkesan berlebihan untuk orang normal.

Sementara itu,

Mansion mignolet sedang dihebohkan dnegan kejadian mengejutkan saat Laura yang berjalan membawa ember berisi air untuk mengepel Lantai hampir saja terkena vas bunga yang terjatuh dari lantai dua.

“ Ups... hahahah hampir kena, seharusnya tepat di atas kepalamu hahahhaa.....” seorang pelayan yang mengadu domba semua orang untuk melukai Laura.