Revisi : Axelo dan Adelia 2

Tidak terasa waktu berjalan dengan cepatnya dan sejak kejadian itu Adelia dan Belia putus persahabatan atas permintaan Belia sendiri.

Adelia tidak perduli apalagi hidupnya sekarang lebih nyaman karena sudah seminggu lebih Belia tidak perlu pusing lagi menasehati sahabatnya yang kerasa kepala.

"Lebih baik aku seperti ini karena aku paling malas bersahabat dengan orang yang dinasehati tidak mau mendengarkan padahal itu untuk kebaikan dirinya sendiri." Ucap Adelia.

"Aku sangat bosan, apa lebih baik aku jalan-jalan ke mall?" Tanya Adelia pada dirinya sendiri.

"Mendingan aku ke mall saja." Ucap Adelia.

Adelia berjalan ke arah lemari untuk mengganti pakaiannya setelah selesai memakai pakaian santai dan merias wajahnya yang hanya menggunakan bedak dan lipstik namun terlihat sangat cantik.

Adelia memesan taksi online setelah selesai Adelia berjalan meninggalkan kamarnya dan berjalan ke arah pintu utama.

Rumah minimalis peninggalan ke dua orang tuanya yang sudah lama ditempatinya sedangkan ke dua orang tuanya sudah lebih dulu meninggalkan dirinya.

Tidak menunggu waktu lama taksi pesanan datang, Adelia masuk ke dalam mobil taksi tersebut tanpa curiga sedikitpun.

Ketika Adelia melewati jalan berbeda barulah Adelia tersadar dan bertanya ke sopir taksi tersebut.

"Paman, kok lewat sini? Saya kan mintanya di antar ke mall?" Tanya Adelia.

"Maaf Nona ini jalan pintas menuju ke mall." Ucap sopir taksi tersebut.

Adelia terdiam hingga di jalan yang mulai sepi sopir taksi tersebut menghentikan mobilnya.

"Kok berhenti Paman?" Tanya Adelia.

Sopir tersebut tidak menjawab hanya keluar dari mobil sambil menarik kunci mobil. Hal itu membuat Adelia ikut turun hingga dirinya melihat enam orang bertampang sangar muncul dari balik semak-semak membuat Adelia membulatkan matanya dengan sempurna.

"Siapa kalian sebenarnya? Apa salahku?" Tanya Adelia.

"Nona tidak perlu tahu siapa aku sebenarnya karena yang penting kami ingin menikmati tubuhmu yang sangat seksi." Ucap salah satu pria bertampang sangar sambil tersenyum mesum.

Adelia yang melihat mereka jahat membuat Adelia memasang kuda-kuda karena kebetulan Adelia bisa menguasai bela diri.

"Dia bisa bela diri jadi lebih baik kita serang bersama-sama.'' Ucap pria tersebut yang ternyata pimpinannya.

""Baik Tuan." Jawab ke lima pria bertampang sangar secara bersamaan.

Ke enam pria tersebut bergantian saling menyerang Adelia hingga Adelia berusaha melawan mereka. Perkelahian yang tidak seimbang satu lawan enam hingga tidak berapa lama Adelia mulai terdesak.

Di saat genting dua pemuda tampan datang dan menolong Adelia hingga tidak membutuhkan waktu lama ke enam pria tersebut babak belur bersamaan kedatangan anak buah mereka.

"Terima kasih banyak telah membantuku." Ucap Adelia sambil menundukkan kepalanya kemudian menatap ke arah dua pemuda tampan tersebut.

"Adelia." panggil Axelo dengan wajah terkejut.

"Kak Axelo." panggil Adelia.

"Kak Axelo maaf, aku akan membawa mereka ke markas." Ucap Ardian adik sepupunya Axelo.

"Ok." Jawab Axelo singkat.

Ardian bersama anak buahnya pergi meninggalkan tempat kejadian sedangkan Axelo dan Adelia hanya saling menatap sambil tersenyum.

"Aku sangat berhutang budi sama Kak Axelo dan jika suatu saat nanti Kak Axelo membutuhkan pertolongan maka aku bersedia menolong Kak Axelo dan bersedia melakukan apapun." Ucap Adelia setelah beberapa saat kemudian.

"Kakak tidak akan pernah meminta bantuan seorang gadis karena Kakak seorang laki-laki. Siapa mereka?" tanya Axelo penasaran.

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

Sambil menunggu up silahkan mampir ke karya temanku dengan judul:

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***