Kecelakaan

...Selamat datang di novel karya...

...𝑆𝑞𝑢𝑎𝑑 𝑃𝑒𝑛𝑦𝑖ℎ𝑖𝑟/PIMOYᶠᵃⁿⁿʸ 🌼...

...semoga kalian suka ya ☺️....

...Like, Vote, Koment, & klik ♥️ nya, favoritin novel ini. Agar aku semangat menulisnya ✌️...

...𝐻𝑎𝑝𝑝𝑦 𝑅𝑒𝑎𝑑𝑖𝑛𝑔...

.....................

"Olive kenapa wajahmu ditekuk begitu. Memang kamu habis ngapain dari kantor ibu kepala divisi kebersihan?" cerocos Alana yang melihat teman baiknya tampak sedih, lesu, kesal dan matanya juga berkaca-kaca.

"Kamu nggak dipecat kan?" tanya Alana sekali lagi penasaran dengan apa yang terjadi dengan temannya tersebut.

Huaaaaa

Olive mendadak menelungkupkan wajahnya di meja yang ada di ruangan ganti untuk pegawai cleaning servis. Olive menumpahkan kekesalannya karena dia mendadak mendapatkan surat peringatan. Padahal dia merasa jika dia tidak melakukan kesalahan apapun. Kenapa atasannya justru mengatakan bahwa dia telah membuat pimpinan merasa tidak nyaman.

Bahkan yang lebih konyol adalah dia harus menjaga jarak dengan pimpinan sejauh 1 meter kalau sampai berpapasan. Dia dilarang keras menemui pimpinan tertinggi. Bagaimana ini bisa dia dapatkan padahal dia tadi hanya menyuguhkan minuman. Itupun juga karena temannya yang biasanya melakukan sedang sakit perut. Sehingga dia berniat membantu temannya saja.

"Kenapa bisa seperti itu olive? Apa yang kamu lakukan emangnya?" tanya Alana ikutan bingung dengan aturan baru yang diberikan kepada olive tersebut.

"Aku mana tau na, aku saja tadi hanya menyajikan minuman untuknya dan juga kekasihnya. Padahal aku juga sudah bersikap sesopan mungkin. Kenapa malah aku kena surat peringatan begini. Apalagi ancamannya adalah gajiku na. Pimpinan tertinggi kali ini orangnya aneh menurutku. Masak dia bisa semena-mena begitu sama karyawan. Sroooot!" bunyi terakhir yang dikeluarkan olive dari hidungnya membuat Alana menghela napas panjang.

Untung teman kenal sejak lama, kalau enggak mungkin sudah Alana toyor itu si olive. Kelakuannya emang cukup jorok kalau buang ingus nggak inget momen. Lagi sedih juga hawanya pengen marah sekarang.

"Kamu nggak tanya kenapa bisa sampai diberikan surat peringatan itu? Aku baru dengar lho Liv yang model begituan. Emang apa yang sudah terjadi dengan CEO baru itu? Apa kamu menggodanya? Jadi kekasihnya marah terus bikin omongan macem-macem ke kepala divisi kebersihan?" tebak Alana.

"Godain apa sih na? Aku ini sadar diri na siapa aku dan siapa dia. Lagian mana mau dia dengan seorang pekerja rendahan kayak aku begini. Lagipula ceweknya adalah seorang model terkenal. Selain itu juga siapa yang nggak tahu keluarga Natanegara. Keluarga ningrat, keturunan darah biru. Mana bisa dibandingkan dengan aku yang darahnya merah biasa begini na. Sudah gitu aku hanyalah anak yatim piatu. Apa yang harus aku pamerkan di keluarga mereka yang begitu sempurna na," cerocos Olive dan Alana pun membenarkan ucapan olive.

Temannya itu sudah sadar diri penuh dengan posisinya. Lalu apa yang membuat olive sampai diberi surat peringatan begitu.

"Sudahlah mungkin ini hari apesku Na. Aku nggak akan lagi menampakkan diri di depan bos aneh itu. Aku bahkan malas sudah melihat wajahnya," ucap olive dengan sangat kesal.

Alana mengelus bahu sahabatnya dan memberikan kata-kata penenang.

"Sudahlah, mungkin dia emang lagi terpengaruh sama pacarnya itu. Sudah waktunya pulang ini. Ayo kita bersiap-siap pulang," ajak Alana.

Dengan langkah gontai Olive pun menuju ke lokernya untuk berganti baju dan bersiap pulang. Hari ini cukup membuatnya lelah. Dia ingin segera beristirahat di tempat tidurnya yang nyaman.

"Hah! selalu saja macet kalau jam segini," keluh Olive saat motor bututnya itu berhenti di lampu merah.

"Hooooaaammm," berkali-kali olive menguap. Rupanya dia sudah mengantuk dan ingin segera sampai di rumah.

"Ngantuk banget..."

Tiiiiinnn

Ciiiiiittttt

Braaaaaaaaaaaakkkk

"Aaarrrrkkkhhh!"

Braaaaaaaaaakkk

Braaaaaaaaaaaakkkk

'Apa yang terjadi denganku? kenapa tubuhku sesaat merasakan sakit yang luar biasa. Dan sekarang rasanya justru seperti melayang?'

...----------------...

Bersambung 🌼