Someone To You

Someone To You

Awal Mula

"Waaahhh tinggi sekali."

Itulah hal pertama yang terlintas di benakku saat aku melihat gedung pencakar langit dihadapan ku ini. Karena disinilah aku akan mulai bekerja sebagai sekretaris CEO, ya sekretaris CEO, hebat bukan?

Perkenalkan namaku adalah Riana Lee, aku merupakan lulusan terbaik di salah satu universitas favorit di daerahku, meskipun aku tidak berkuliah di universitas terkenal di ibukota, tapi nilai ku terbilang sangat baik. Mungkin itu yang menjadi alasan aku bisa diterima di perusahaan besar ini dengan jabatan yang terbilang penting.

Dengan rasa gugup sekaligus bersemangat, aku melangkah menuju pintu masuk gedung. Saat aku hendak mendorong kaca super besar yang menjadi pintu masuknya, seorang petugas keamanan tampan dan terlihat masih cukup muda membukakan pintu untukku diiringi senyum nya yang manis.

"Selamat pagi selamat datang di Weist Corp."

"Terimakasih."

Jawabku sambil tersenyum membalas senyumannya. Karena ini hari pertama aku mulai bekerja, aku masih bingung dan canggung, haruskah aku langsung menuju ruangan CEO? tapi masalahnya aku tidak tahu ruang CEO ada dilantai berapa,dan terlebih lagi aku takut tersesat di gedung yang super luas ini. Jadi aku putuskan untuk bertanya saja pada Kakak petugas keamanan yang tampan dan ramah ini, yang di name tag nya tertulis nama Rama Wiguna.

"Permisi saya mau tanya, begini...nama saya Riana, saya sekretaris baru CEO di perusahaan ini, dan umm...ruangan CEO ada dilantai berapa ya?"

"Apa anda karyawan baru beliau?" Tanya Rama sambil memandangi ku naik turun dari ujung kaki sampai ujung kepala.

"Karyawan?? Ya,sekretaris juga merupakan karyawan bukan? Hanya berbeda istilahnya saja" Ucapku dalam hati.

"Ya, saya mendapat email bahwa saya diterima dan dapat mulai bekerja hari ini. Tapi saya bingung harus pergi kemana terlebih dahulu"

Aku tersenyum polos, ini sungguh hal yang memalukan sebenarnya, tapi apalah arti harga diri jika dibandingkan dengan apabila aku tersesat di gedung dan terlambat masuk dihari pertama, itu akan jauh lebih memalukan dan terlebih lagi bisa menyebakan aku kehilangan pekerjaan ini.

"Ah... ruang CEO ada di lantai 7, tapi sebaiknya anda ke tempat resepsionis terlebih dahulu, biar petugas resepsionis memberitahukan kedatangan anda terlebih dahulu, dan setelah itu silahkan ikuti instruksi dari mereka."

Jawab Rama sambil menunjuk ke arah meja resepsionis berada, pandanganku mengikuti kemana tangannya tertuju dan kakiku langsung melangkah menuju sebuah meja besar yang dibelakangnya sedang duduk dua orang perempuan cantik dan elegan.

Disela langkahku aku teringat kalau aku belum mengucapkan terimakasih pada Rama, jadi aku berbalik kebelakang sebentar untuk mengucapkan terimakasih dan kemudian melanjutkan langkahku tanpa menunggu balasan darinya.

"Selamat pagi ada yang bisa kami bantu?" Sapa salah satu resepsionis saat aku sampai di mejanya.

Aku mengulang apa yang tadi aku ucapkan kepada Rama terhadap petugas resepsionis cantik dihadapan ku ini. Dia mengangguk dan menyuruhku untuk duduk dan menunggu sebentar, dia kemudian memijit tombol nomor 1 pada telepon dan berbicara dengan seseorang mengenai kedatanganku. Setelah selang beberapa menit, dia menutup teleponnya dan mengeluarkan sebuah name tag dari dalam laci nya dan menyodorkannya kearah ku.

"Selamat bergabung di Weist Corporation, dan ini name tag anda, anda bisa langsung ke lantai 7, disana adalah ruang khusus tim utama yang bekerja langsung dibawah CEO perusahaan ini. Untuk selanjutnya ketua tim anda yang akan memberikan pengarahan kepada anda."

"Baik kalau begitu, terimakasih atas bantuannya." Ucapku sambil mengambil name tag dan berjalan ke arah lift.

"Hah!! Tim utama?? Aku pikir aku akan menjadi sekretaris dan akan bekerja di satu ruangan dengan CEO seperti dalam drama, sepertinya aku sudah salah paham dengan pekerjaan ini. Tapi setidaknya, bekerja sebagai tim utama terdengar tidak kalah keren." Aku mengoceh dalam hati sambil menunggu lift yang aku masuki berhenti di lantai 7.

TING... Pintu lift ku terbuka, dengan dada berdegup kencang aku melangkahkan kaki ku keluar dan disambut dengan pemandangan yang tidak biasa, tentu saja karena ini semua adalah pertama kalinya bagiku.

Diruangan ini terdapat beberapa meja yang serupa tapi tak sama, bentuknya memang sama, tapi isinya berbeda, setiap meja memiliki ciri khas masing-masing, sepertinya merupakan ciri khas dari para pemiliknya. Dari sekitar sepuluh meja, baru 3 meja yang berpenghuni, rupanya belum semuanya datang. Apa aku datang terlalu pagi? Aku rasa tidak jika mengingat para resepsionis sudah berada di meja mereka.

Seorang pegawai wanita yang terlihat lebih senior diantara mereka bertiga yang ada di ruangan ini melihatku dan kemudian berdiri dari mejanya dan berjalan ke arahku.

"Nona Riana Lee?" Tanyanya.

"Iya benar, nama saya Riana Lee, pegawai baru disini, mohon bantuannya senior." Ucapku sambil mengangkat tangan kananku untuk berjabat tangan dengannya.

"Namaku Sandra, dan.. kau bisa memanggilku ketua tim."

Dia balas menjabat tanganku dan tersenyum sedikit kaku, "Oh jadi dia ini ketua tim, wajahnya menunjukkan bahwa dia orang yang tegas, tapi mudah mudahan saja dia juga baik" Batinku

"Mohon bantuannya ketua tim." Koreksiku yang sebelumnya memanggil dia senior.

"Oke, mejamu yang itu" Tunjuknya kesalah satu meja kosong yang berada paling pojok, "Karena ini hari pertamamu jadi tugas mu hanyalah menyalin dan merapikan laporan dari hasil rapat yang sudah aku siapkan di atas mejamu kedalam komputer, setelah itu kirim lewat email kepadaku."

Dengan kata lain dia ingin melihat seberapa jauh kemampuanku untuk membuat sebuah ringkasan materi hasil rapat. Sepertinya ini akan menjadi hari pertama yang melelahkan, tapi tentu saja aku tidak akan mengeluh, sebaliknya aku merasa sangat bersemangat. Yang disayangkan hanyalah bayanganku untuk bekerja satu ruangan bersama CEO dari perusahaan ternama ini sirnalah sudah.

Andrew Weist, CEO sekaligus anak pertama dari pemilik perusahaan ini. Sang Casanova yang lebih terkenal daripada selebritis. Jangankan bekerja satu ruangan dengannya, melihatnya pun tidak, apakah aku akan bertemu dengannya? Bukankah aku ini merupakan tim utama yang bekerja langsung dibawahnya? tentu kami akan sering bertemu bukan?

Terpopuler

Comments

S. M yanie

S. M yanie

seperti mau bertemu pacar yakkk🤣🤣🤣

2024-08-05

0

S. M yanie

S. M yanie

malu bertanya sezaaad di jalan wkwkwkkw

2024-08-05

0

S. M yanie

S. M yanie

syukuurlahhhh

2024-08-05

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!