Ketika Cinta Mulai Di Pertanyakan

Ketika Cinta Mulai Di Pertanyakan

Pengantin Pengganti

Suasana di rumah saat ini benar-benar sangatkah kacau balau! Bagaimana tidak? Tiba-tiba saja Fatimah menghilang dari rumahnya. Padahal acara pernikahan hanya tinggal setengah jam lagi.

Umy dan Abinya sudah panik, ketika melihat tamu-tamu beserta keluarga mempelai pria yang semuanya sudah datang dan siap untuk melaksanakan ijab kabul.

Akan tetapi, Fatimah sebagai mempelai perempuan, yang akan menikah, dicari sejak tadi tapi tidak juga nampak batang hidungnya.

"Bagaimana ini Abi? Fatimah tidak ada! Umi sudah mencarinya kemana-mana, tapi tidak ketemu! Bagaimana ini, Aby? Sementara pernikahan setengah jam lagi sudah mau dimulai." ucap Umy dengan panik.

Tiba-tiba saja Abi menatap Hilya dengan lekat. Matanya nampak berkaca-kaca. Pelan-pelan mata tuanya mulai berderai air mata di matanya yang teduh.

"Hilya, saat ini harapan Abi hanya ada padamu, Nduk! Tolong jangan kamu membuat keluarga kita malu dan mengecewakan keluarga Kyai Rasyid!" ucap Abi sambil menatap Hilya dengan tajam.

"Maksud Abi apa? Hilya tidak ngerti!" Tanya Hilya kepada Ayahnya yang saat ini menggengam tangannya dengan sangat kuat.

"Hilya, tolong gantikanlah kakakmu untuk menikah dengan Zaki! Saat ini, hanya kamu yang bisa menolong keluarga kita, Hilya. Selamatkan kami dari rasa malu dan juga aib besar yang tidak akan bisa terselamatkan kalau sampai pernikahan ini gagal!" ucap Ayah Hilya dengan berderai air mata.

"Bagaimana mungkin, Hilya bisa menikah dengan laki-laki yang bahkan Hilya tidak pernah tahu?" ucap Hilya seakan tidak percaya dengan apa yang saat ini dipinta oleh ayahnya, terkesan egois baginya.

"Zaki itu anaknya Kyai Rasyid tempat kamu mondok. Bagaimana kamu tidak pernah tahu dia?" tanya Ayahnya Hilya seakan tidak percaya dengan apa yang di katakan oleh anaknya saat ini.

"Hilya tidak bohong Abi! Hilya memang tidak tahu tentang Mas Zaki! Karena memang kami tidak pernah bertemu sebelumnya!" ucap Hilya sambil menatap tajam kepada ayahnya.

"Cepat Hilya! Kamu cepat ganti kebaya untuk ijab kabul. Sudah tidak ada waktu untuk berdebat, Nduk! Lihatlah, penghulu sudah datang!" ibunya Hilya kemudian langsung menarik tangan putrinya untuk masuk ke dalam kamar Fatimah.

Hilya benar-benar syok dan bingung saat ini. Hilya tidak mengerti harus melakukan apa.

Tetapi untuk menolak keinginan ayahnya pun, rasanya tidak mungkin.

Karena Hilya tahu, Ayahnya memiliki riwayat sakit jantung. Kesehatan ayahnya di sini menjadi taruhannya.

Akhirnya dengan berat hati, Hilya pun membiarkan dirinya untuk dirias oleh make up artis yang di panggil ibunya untuk merias pengantin perempuan.

Hilya menggunakan pakaian yang seharusnya digunakan oleh kakaknya, Fatimah.

Hilya yang masih berusia 20 tahun, harus siap menjadi seorang istri dari Zaki Al Bukhari. Seorang laki-laki yang bahkan tidak pernah dia temui. Bahkan sekalipun dalam hidupnya sebelum pernikahan ini.

Tampak Ayah Hilya sekarang mendekati keluarga Kyai Rasyid. Tampak ayahnya Hilya sedang merundingkan perihal pergantian mempelai perempuan.

Mereka tampak menggeleng-gelengkan kepala, tetapi kemudian mereka setuju dengan apa yang disampaikan oleh Ayahnya Hilya. Karena mereka pun tidak ingin menanggung rasa malu apabila pernikahan dibatalkan begitu saja.

"Maafkan saya Pak Kyai! Putri saya yang pertama, Fatimah. Yang harusnya menikah hari ini dia telah kabur dari rumah Pak Kyai." ucap Pak Toni dengan suara sedih.

"Apa? Bagaimana bisa?" tampak Kiai Rasyid terkejut dengan berita yang di bawa oleh calon besannya tersebut.

"Saya menyiapkan Putri kedua saya Hilya untuk menggantikan posisi Fatimah dalam pernikahan ini!" ucap Pak Toni memberikan solusi untuk masalah mereka saat ini.

"Tetapi bagaimana bisa? Calon istriku berganti begitu saja?" tampak Zaki protes.

Walaupun sebenarnya di dalam hatinya, dia merasa sangat bahagia sekali. Karena itu artinya pernikahannya dengan perempuan yang tidak dia kenal akan gagal secara otomatis. Hati Zaki sudah merasa sangat senang sekali.

"Baiklah Pak Toni! Saya setuju dengan usul anda untuk menikahkan Hilya bersama Putra kami Zaki!" kebetulan Kyai Rasyid memang mengenal sosok Hilya yang menjadi santri di pondoknya.

Dia sudah tahu bahwa Hilya adalah seorang gadis muslimah dan juga seorang Calon Hafizah yang taat akan agama.

Akhirnya dengan segala keterpaksaan yang ada. Baik dari mempelai wanita maupun mempelai pria.

Pernikahan itu pun terjadi begitu saja. Tanpa ada perasaan apapun diantara kedua calon pengantin tersebut.

"Saya terima nikah dan kawinnya Auriza Hilyatul Aulia binti Toni angkasa, dengan mas kawin seperangkat alat sholat dan juga emas seberat 50 gram dan uang sebesar Rp50.000.000 dibayar tunai!" ucap Zaki dengan satu tarikan nafas dan akhirnya pernikahan itu pun dinyatakan sah oleh penghulu yang menikahkan mereka berdua.

Sementara itu, Hilya yang kini berada di dalam kamar pengantin kakaknya. Hilya sedang menangis tersedu-sedu.

Dia sedih, ketika mendengarkan secara sayup-sayup ijab kabul yang diucapkan oleh Zaki, Putra dari Kyainya di tempat dia mondok saat ini, selama hampir tiga tahun lamanya.

Kebetulan, Hilya mondok sambil kuliah. Jadi dia bukan hanya pandai dalam ilmu agama, dia juga seorang Hafizah. Hilya juga adalah seorang calon dokter yang pintar.

Karena sampai sekarang, Hilya masih aktif sebagai seorang mahasiswa di Fakultas kedokteran di sebuah universitas ternama di Indramayu.

Akan tetapi, sekarang semua impiannya telah hilang musnah seketika. Hanya gara-gara Fatimah, kakaknya yang melarikan diri di hari pernikahannya.

Sekarang Hilyalah yang menjadi pengganti sang kakak. Untuk menikah dengan seorang laki-laki yang asing di matanya.

Zaki Al Buchori adalah putra ketiga dari Kyai Rasyid yang memiliki pondok pesantren di Indramayu. Beliau adalah sahabat ayahnya ketika mondok dahulu di Jawa Timur.

Reader sayang bisa membaca kisah hidup Kiai Rasyid dan qonita istrinya sewaktu muda di novel saya yang berjudul:

..."Assalamualaikum ustadz ku"...

Karena novel ini adalah lanjutan dari novel itu. Akan tetapi khusus membicarakan tentang Zaki dan Hilya, istrinya.

Zaki baru saja pulang dari Mesir. Setelah dia menyelesaikan kuliahnya di sana, selama hampir 6 tahun meninggalkan Indonesia.

Karena ayahnya yang sudah tua. Oleh karena itu, Zaki dijodohkan oleh ayahnya dengan Fatimah. Putri dari sahabatnya.

Akan tetapi Fatimah tidak berturus terang pada kedua orang tuanya, bahwa dia menolak rencana perjodohan tersebut.

Sehingga tanpa rasa curiga, kedua orang tuanya kemudian mempersiapkan pernikahan mereka berdua.

Siapa yang mengira, kalau ternyata Fatimah malahan melarikan diri, ketika hari pernikahan sudah di depan mata.

Sekarang, di sinilah Hilya dan Zaki berakhir. Mereka berdua kini terjebak di kamar pengantin yang sudah dipersiapkan oleh kedua orang tua Hilya.

"Kau jangan berharap akan aku sentuh!" tiba-tiba saja Zaki memecah Kesunyian di antara mereka berdua.

"Walaupun aku, istrimu yang sah secara hukum negara maupun hukum agama. Akan tetapi, aku pun tidak sudi untuk kau sentuh! Kau tidak usah khawatir!" ucap Hilya sambil meninggalkan suaminya seorang diri.

Zaki tampak terkesiap mendengarkan apa yang dikatakan oleh Hilya.

Zaki mengerutkan keningnya. Harga dirinya merasa terinjak. Ketika dirinya bahkan tidak diinginkan oleh perempuan yang dia tolak mentah-mentah.

"Kau pikir kau itu siapa, huh? Sungguh berani sekali kau menolak seorang Zaki Al Buchori?!" Kemudian dengan ganas Zaki langsung mendekati Hilya yang sudah bersiap meninggalkan kamar pengantin.

Tiba-tiba saja, Zaki menarik tangan Hilya untuk kembali masuk ke dalam kamar mereka berdua. Zaki lalu mencium bibir Hilya yang saat itu tidak siap dengan serangan sang suami yang tiba-tiba dan ganas.

Jangan lupa tinggalkan jejak kalian ya, dukung terus author dengan like, komentar positif, favorite, vote dan gift semampu kalian, Biar Author bisa menang di lomba "You are writer Season 8" . Terimakasih reader sayang. Banyak love buat kalian 😘 😘.

Terpopuler

Comments

💗vanilla💗🎶

💗vanilla💗🎶

mampir thor

2023-01-26

0

Erni Fitriana

Erni Fitriana

mampir yah🙏🙏🙏

2023-01-02

1

Keyboard Harapan

Keyboard Harapan

assalamualikum...💪💪💪

2022-11-27

1

lihat semua
Episodes
1 Pengantin Pengganti
2 Malam Pertama
3 Istri?
4 Perasaan Macam Apa Ini?
5 Siapkah?
6 Diskusi Kuliah Hilya
7 Sudah siapkah?
8 Masa sih?
9 Memproklamirkan Diri Sendiri
10 Perpisahan
11 Sampai Yogyakarta
12 Pertemuan Pertama
13 Fatimah Penasaran
14 Usaha Fatimah
15 Aneh Banget
16 Kabar Hilya
17 Kegilaan Fatimah
18 Menolak Fatimah Berkunjung
19 Menemukan Zaki
20 Sadarlah!
21 Ada apa dengan kamu?
22 Kegilaan Fatimah
23 Meresahkan Sekali
24 Peringatan Zaki
25 Pengunduran Diri Zaki
26 Farel Abimana Sang Dekan Muda
27 Kesadaran Zaki
28 Ketika Cinta Mulai Di Pertanyakan
29 Fatimah oh Fatimah
30 Penyesalan Yang Tiada Berguna
31 Fatimah dan Kebodohannya
32 Kenekatan Fatimah
33 Sabar Umi
34 Menemui Fatimah
35 Perjuangan Hilya
36 Kesabaran Zaki
37 Mengenang masa lalu
38 Kedua Orang Tua Hilya Bertindak
39 Kepanikan
40 Kuatlah Sayang
41 Merasa Bersalah?
42 Bertemu Lagi
43 Dilema Antara Cinta Dan Persahabatan
44 Duo Tampan
45 Kisah Kami
46 Pertemuan Kembali
47 Gugup Luar Biasa
48 Masa Lalu, Lupakan!
49 Pertemuan dan Perpisahan
50 Prahara Cinta Segi Empat
51 Salah Paham Bagaskoro
52 Fatimah Mulai Lagi
53 Hilang Akal Sudah
54 Amarah Fabian
55 Hilya Di Penjara
56 Menjenguk Hilya
57 Penolakan Zaki
58 Sholat Istiharah
59 Keterlaluan Kau Fatimah!!!
60 Perundingan
61 Perundingan 2
62 Kedatangan Cakra dan Keluarganya
63 Berduka
64 Bebas
65 Memajukan Kepulangan
66 Tekat Ilham mendekati Fatimah
67 Bertemu Wulan
68 Awal Kedekatan
69 Farel Suka Wulan?
70 Kepusingan Baru Farel
71 Suara Sumbang Para Mahasiswanya Zaki
72 Dokter Bagas
73 Kecemburuan Zaki
74 Hamil??
75 Positif
76 Syukuran Kehamilan
77 Akhirnya
78 Senang
79 Kehidupan Fatimah
80 Happy Ending
81 Pengumuman Novel Baru Author
82 Promo dan pengumuman novel terbaru author
83 83. Pengumuman novel baru author
Episodes

Updated 83 Episodes

1
Pengantin Pengganti
2
Malam Pertama
3
Istri?
4
Perasaan Macam Apa Ini?
5
Siapkah?
6
Diskusi Kuliah Hilya
7
Sudah siapkah?
8
Masa sih?
9
Memproklamirkan Diri Sendiri
10
Perpisahan
11
Sampai Yogyakarta
12
Pertemuan Pertama
13
Fatimah Penasaran
14
Usaha Fatimah
15
Aneh Banget
16
Kabar Hilya
17
Kegilaan Fatimah
18
Menolak Fatimah Berkunjung
19
Menemukan Zaki
20
Sadarlah!
21
Ada apa dengan kamu?
22
Kegilaan Fatimah
23
Meresahkan Sekali
24
Peringatan Zaki
25
Pengunduran Diri Zaki
26
Farel Abimana Sang Dekan Muda
27
Kesadaran Zaki
28
Ketika Cinta Mulai Di Pertanyakan
29
Fatimah oh Fatimah
30
Penyesalan Yang Tiada Berguna
31
Fatimah dan Kebodohannya
32
Kenekatan Fatimah
33
Sabar Umi
34
Menemui Fatimah
35
Perjuangan Hilya
36
Kesabaran Zaki
37
Mengenang masa lalu
38
Kedua Orang Tua Hilya Bertindak
39
Kepanikan
40
Kuatlah Sayang
41
Merasa Bersalah?
42
Bertemu Lagi
43
Dilema Antara Cinta Dan Persahabatan
44
Duo Tampan
45
Kisah Kami
46
Pertemuan Kembali
47
Gugup Luar Biasa
48
Masa Lalu, Lupakan!
49
Pertemuan dan Perpisahan
50
Prahara Cinta Segi Empat
51
Salah Paham Bagaskoro
52
Fatimah Mulai Lagi
53
Hilang Akal Sudah
54
Amarah Fabian
55
Hilya Di Penjara
56
Menjenguk Hilya
57
Penolakan Zaki
58
Sholat Istiharah
59
Keterlaluan Kau Fatimah!!!
60
Perundingan
61
Perundingan 2
62
Kedatangan Cakra dan Keluarganya
63
Berduka
64
Bebas
65
Memajukan Kepulangan
66
Tekat Ilham mendekati Fatimah
67
Bertemu Wulan
68
Awal Kedekatan
69
Farel Suka Wulan?
70
Kepusingan Baru Farel
71
Suara Sumbang Para Mahasiswanya Zaki
72
Dokter Bagas
73
Kecemburuan Zaki
74
Hamil??
75
Positif
76
Syukuran Kehamilan
77
Akhirnya
78
Senang
79
Kehidupan Fatimah
80
Happy Ending
81
Pengumuman Novel Baru Author
82
Promo dan pengumuman novel terbaru author
83
83. Pengumuman novel baru author

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!