[Bos, I Love You Episode : 05] Nanti akan hidup dengan baik lagi.

Alrescha Nero di depak oleh perasaan aneh yang sulit dipahami, ada rasa tidak terima hingga merasakan ke gelisahan dibatin paling terdalam, membuat Alrescha cukup terusik akan khawatir, saat menunggu kereta yang melaju dari arah pertambangan hingga ke bawah lorong khusus di dekat Tol jalan.

Pria itu telah siaga dengan Ambulance yang akan mengantar gadis aneh itu ke rumah sakit, tentu saja ia sudah menyiapkan semua keperluan untuk menangani Alissa, bahkan anak buah yang ia kerahkan dalam jumlah besar, mampu membuat penjagaan paling siaga agar tidak ada kendala.

Hingga mempermudahkan Alissa menuju rumah sakit terdekat dengan fasilatas lengkap, sebab yang bisa dilakukan oleh Alrescha adalah pertolongan berupa finansial untuk menunjang keselamatan gadis yang membuat dirinya penasaran, bagaimanapun wanita gila itu tidak boleh lenyap begitu saja, sebelum Alrescha menemukan jawaban atas kecelakaan yang menimpa Arabella.

Semua Algojo yang tadinya ingin menghancurkan kehidupan Alissa, sekarang memanjatkan rasa terimaksih besar, kepada gadis yang sedang hilang kesadaran akibat menyelamatkan mereka, semua pria yang memiliki postur garang dengan sikap dingin itu, menunggu di depan ruang operasi seolah mereka amat gelisah hingga sulit disembunyikan.

Mungkin bentuk fisik kejam, dengan tampilan ganas mampu menipu siapapun, namun jika menyelisik ke jiwa pria yang menjadi ajudan Alrescha Nero, mereka sebenarnya memiliki hati rapuh seperti manusia pada umumnya, sekilas lihat semuanya adalah pria kaku yang tidak berpasaan seperti membabi buta tanpa pandang bulu, tapi di keadaan seperti ini, gurat khawatir bercampur cemas tertampil secara alami tanpa di sadari, sehingga menghidupi naluri sebagai seorang manusia.

Rasa bersalah yang teramat dalam dari seluruhnya, membuat mereka menghormati gadis kurang ajar yang tadinya sangat menyebalkan. Sebagai wanita yang memiliki nilai tersendiri dimata Algojo Alrescha Nero, tidak ada kekhawatiran lain, selain menunggu keselamatan Alissa.

Bagaimana tidak, sikap bodoh yang Alissa tampilkan sudah melampaui batas gila, mempuat para ajudan Alrescha Nero merasa berhutang budi hingga sulit untuk membalasnya, sekalipun Alissa dapat menyelamatkan diri sendiri dengan pergi begitu saja, tapi ia sama sekali tidak melakukanya, wanita gila itu bertahan untuk memastikan semuanya selamat dari pada menghkhawatirkan dirinya.

Alih-alih mencurigai alasan atas tindakan implusif yang di lakukan wanita gila itu, mereka lebih cemas dengan keberanian amatir yang dilakukanya, bagaimana bisa ia bertahan dengan sikap normal ditegah neraka yang akan mmenanti hidupnya, membuat semua orang cukup penasaran dengan siapa wanita itu sebenarnya.

Hingga sulit menebak seperti apa kehidupan gadis yang terbaring di ranjang operasi itu, sampai ia berdiri kokoh untuk bertahan diatas rasa gemetar dan ketakutan. Sebenarnya dari mana wanita bernama Alissa itu berasal, hingga berurusan dengan Alrescha Nero yang sangat kejam.

“Darkson, ikut aku!” titah Alrescha dengan ultimatum tegas kepada ajudan yang dilanda khawatir didepan ruang operasi.

Membuat Darkson memalingkan wajah dengan segera untuk berlalu kearah Alrescha, Darkson berperan sebagai pemimpin di dalam kelompok inti, jika ada laporan yang Alrescha butuhkan, Darkson yang harus menjelaskanya secara langsung, membuat pria itu tertegun akan suara Bos-nya.

“Baik Bos.... ” sesegera mungkin pria itu mengikuti langkah kaki Alrescha tanpa ada pertanyaan atau sangahan apapun, Darkson sudah menebak apa yang akan di tanyakan oleh Alrescha Nero padanya.

“Kenapa kondisi gadis itu bisa memburuk dengan cepat?” terus Alrescha dengan nada dingin, seolah ia menampilkan gurat tidak peduli namun menyimpan ingin tahu tinggi.

Mendengar pertanyaan yang di lontarkan Alrescha Nero, membuat Darkson sedikit tertegun tanpa mampu berkomentar, baginya seorang Alrescha Nero sangat sulit peduli kepada orang asing selain Nona Arabella yang begitu ia cintai, tapi untuk pertama kalinya Darkson bisa menilai ada sedikit kegelisahan yang susah payah ia sembunyikan.

“Wanita itu terlalu memaksakan diri untuk sadar, hingga ia kehilangan banyak darah akibat peluru yang hampir saja merusak paru-parunya, bahkan kondisi kritis yang dialami wanita itu memiliki kemungkinan untuk memburuk lagi, jika tidak ditangani dengan cepat. Tapi saya merasa penanganan yang di berikan dokter akan menunjang hasil yang baik untuk kesembuhanya nanti Bos” jelas Darkson dengan wajah ditekuk penuh hormat, membuat kening Alrescha Nero berkerut dengan kebingungan.

Kenapa sedari tadi dirinya sangat khawatir, hingga sulit berkonsentrasi, padahal saat ini Arabella yang harusnya di fikirkan, namun bayagan tentang wanita gila itu terus menarik perhatian Alrescha, hingga merusak akal sehatnya untuk berfikir.

“Saya tidak tahu apa masalahnya hingga sebegitu kuat dalam menahan kesadaran, tapi saya rasa ia tidak ingin memberitahukan sandi kereta bawah tanah kepada kami. Hal ini dapat di simpulkan dari sikap keras kepalanya dalam bertahan menanggung kesakitan. Tapi Bos, yang membuat saya terusik, kenapa kata sandi itu begitu penting, hingga ia ingin sekali menjaga privasi seseorang” lanjut Darkson dengan pandangan tajam, seolah tengah mengulang kembali bagaimana memori dengan Alissa saat berada dibawah tanah, tentu saja dengan cermat ia memperhatikan raut wajah Bos-nya yang berbeda dari biasaya, meskipun ada ingin tahu besar tentang bangunan itu, tapi Darkson menyadari jika itu sesuatu yang penting bagi Alrescha Nero, sehingga ia tidak bisa melewati batasan sebagai kepala ajudan.

“Menurutmu kenapa?” kali ini pertanyaan menyelisik dari Alrescha menarik perhatian Darkson, ia mengangkat sedikit wajah, sambil menatap penuh tundukan hormat, tentu saja Darkson mengetahui jika Alrescha Nero membaca akalnya yang tadi telah menalar dengan kurang ajar.

“Saya tidak tahu Bos” balasnya dengan sikap tegas. “Tapi saya dapat merasakan ada sesuatu yang aneh dari wanita itu, ia seperti mengetahui apapun tanpa ada kekurangan, bahkan ia bisa menebak kehidupan musuh yang sebelumnya tidak pernah ia jumpai, membuat saya menaruh ingin tahu besar pada wnaita itu” lirihnya dengan gugup, membuat Alrescha Nero mendudukan diri dikabin penumpang sambil berpangku tangan memikirkan soal Alissa.

Sebab ia sangat setuju dengaan argumen yang di sampaikan oleh kepala ajudanya. “Bagaimana cara kalian mengendarai kereta bawah tanah? Bukankah ia tengah hilang kesadaran” tanya Alrescha dengan kalimat retorika, seolah ingin mengalihkan pertanyaan untuk mengetahui lebih jauh lagi, bagaimanapun pria yang sebagai anak buahnya tidak boleh mengetahui apapun, dan harus berhenti berfikir tentang gedung itu.

Jalan satu-satunya untuk mengalihkan perhatian pria itu, tentu saja Alrescha Nero harus mengubah pembahasan mereka, dan juga ia sangat penasaran dengan satu hal, gadis itu telah terluka dari lantai atas, jika di kalkulasikan waktu menuju ruang bawah tanah akan memakan waktu selama 5 menit hingga tujuh menit, bahkan untuk mengoperasikan kereta itu secara otomatis akan memakan 10 menit, lalu bagaimana semuanya bisa selancar itu.

“Oh itu…” sontak Darkson berfikir sedikit panjang guna memberi jeda untuk dirinya berfikir “Ia merangkak dengan susah payah kearah depan, seolah darah yang bercucuran tidak berarti baginya, selain memasukan sandi-sandi yang hanya di pahaminya sendiri, wanita itu bertahan hingga batas kelemahan. Saat kami menawarkan bantuan, namun wanita itu bilang, akan memakan waktu untuk kami harus menghafalnya, lebih baik dirinya yang melakukan sendiri, agar tidak menghabiskan waktu kesadaranya, ia takut kata kunci itu tidak selesai di aplikasikan, sampai kesadaranya menghilang. Jika itu terjadi, wanita itu mengatakan kami semua akan mati sia-sia, sebab jika kereta itu tidak berfungsi untuk 15 menit kedepan, semua udara yang ada disana akan lenyap, dan kami semua akan kehabisan nafas, sebab kereta itu secara otomatis menghasilkan oksigen dengan jangka waktu yang ditentukan” sambung Darkson saat memabayangkan bagaimana Alissa menjelaskan dengan susah payah di penghujung kesadaranya, tentu saja ia dapat mengigat dengan jelas, karna kemampuan mengigat Darkson sangat baik sekali.

Membuat Alrescha Nero terduduk dengan diam, bagaimana bisa dia mengetahui sistem kereta yang dibuat oleh Alrescha Nero dengan sistematid, bukankah ini sangat aneh. Selain dirinya tidak ada yang mengetahui hal itu, termasuk anak buah kepercayaan Alrescha sekalipun, tapi wanita yang baru saja ia kenali kemarin sore sudah mengetahui semuanya, tanpa ada kesalahan apapun, benar-benar situasi yang membuat siapa saja frustasi.

“Menurutmu, apa yang harus aku lakukan padanya?” tanya Alrescha kepada ajudan yang ia percayai, membuat pria itu terdiam tanpa bicara seolah sangat ragu menyampaikan pendapat, ada segelintir takut atas pertanyaan itu, seolah Alrescha ingin menawarkan sebuah eksekusi, padahal pria yang menjadi orang kepercayaan Alrescha Nero menyimpan rasa utang budi besar pada Alissa, apakah ia harus membiarkan wanita itu lenyap begitu saja “Aku tidak akan membunuhnya” terus Alrescha untuk. menegur nada diam dari ajudanya, tentu saja ia bisa membaca apa yang saat ini dipikirkan pria itu, mendengar seutai kalimat penenang, membuat dada Darkson terasa banjir atas kelegaan.

“Katakan saja” paksa Alrescha sambil menajamkan mata sekali lagi.

“Aku rasa anda perlu menahannya untuk waktu yang lama, agar mengetahui kebenaran. Karna saat ini kita tidak bisa menyimpulkan apapun, bagaimanapun ia juga menjadi tersangka atas kecelakaan Nona Arabella” balasnya dengan nada dingin, membuat Alrescha menganggukan kepala penuh perhitugan.

“Apa dia akan selamat?” tanya Alrescha sekali lagi.

“Kemingkinan besar dia akan selamat, karna peluru itu tidak sampai merusak paru-paru” ucap Darksok dengan yakin.

“Baiklah, kau boleh pergi” baru saja pria itu membalikan badan, Alrescha sudah meluncur dengan mobil mewahnya.

Sungguh, Dakson sedikit penasaran akan tempat yang dianggapnya terbang kalai, tapi ada keraguan besar dalam mempertanyakan hal ini kepada Alrescha Nero, membuat dirinya meredam keinginan itu, sebab tugasnya adalah menjawab tanpa ada bantahan, jadi tidak pantas sebagai ajudan dirinya harus melewati batasan.

***

“Alrescha! Aku sudah mendapatkan data tentang wanita itu” teriak Carlos dari luar ruangan, membuat Alrescha menatap tidak senang kepada pria periang dari balik pintu kantor.

Bahkah langkahnya terhenti saat menyadari jika dirinya telah membuat keributan di jam kerja Alrescha Nero, tentu saja Carlos mengerti jika pria itu tidak menyukai sikap sembrono, namun Carlos sulit sekali menyesuaikan diri hingga sekarang, membuat dirinya sering mendapatkan hukuman dari Bos kejam itu.

“Apakah kau perlu berteriak!” bentak Alrescha dengan tidak senang. "Kemarikan data itu" ucapnya dengan nada perintah.

“Maafkan aku Bos, aku terlalu bersemangat memberitahumu tentang ini” balas Carlos sambil menyodorkan data tentang wanita yang di inginkan Alrescha.

“Alissa Moon.....” lirih Alrescha ketika membaca biodata gadis itu, bahkan sepengal namanya sudah terekam jelas diotak tajamnya.

“Tepat sekali, namanya adalah Alissa Moon” jelas Carlos dengan cepat.

“Tapi apa ini, apa kau hanya memberiku informasi biasa saja?” tanya Alrescha dengan penuh hinaan kearah sekretaris pribadinya itu.

“Apa maksudmu, lihatlah lembar selanjutnya” terus Carlos ketika menaikan alis dengan tatapan jengkel.

“Dia sering disebut sebagai wanita pembawa kutukan, karna apa yang ia ucapkan akan terjadi, dan kebanyakan dari kejadian itu adalah nasib buruk yang menimpa mereka” tutur Alrescha ketika membaca laporan yang tertera disana, bahkan senyum sunging yang nyaris tak terlihat itu membuat Alrescha ingin sekali naik pitam.

“Tepat sekali! Bukankah ini aneh. Aku baru kali ini mendengar hal seperti itu tentang seseorang, apakah ia benar-benar seorang pengutuk atau gadia pembawa sial?” timpal Carlos penuh provokasi, sembaru mengusap dagunya untuk berfikir.

Membuat Alresca menautkan alis dengan tajam ketika mengingat kembali tentang semua kejadian, bahkan ia mencoba mengabungkan seluruh tragedi, hingga kejadian digedung itu, tentu dengan semua yang terjadi Alrescha sulit sekali membenarkan pernyataan ini, jika benar seperti itu, apakah Arabella terluka akibat kutukan wanita gila itu.

Tapi tidak mungkin!

“Bawalah laporan ini, dan laporkan sesuatu yang masuk akal padaku” ucapnya dengan kalimat dingin, sambil menghempaskan laporan tidak masuk akal yang diterimanya.

Tentu Carlos sedikit terhina karna ini kali pertama pekerjaannya ditolak oleh Alrescha. “Apa aku melakukan kesalahan? Aku sungguh-sungguh dalam mengambil data ini, bahkan informasi ini aku dapatkan dari orang-orang yang ada disekitarnya, selama Nona Alissa Moon hidup” desak pria itu dengan tidak terima.

“Keluar!!!” pinta Alrescha dengan mada rendah yang ia pancarkan dengan nada mengancam.

Membuat Carlos bergindik ngeri seraya mengambil laporanya dengan gugup “B-Baiklah Bos, aku keluar”

Carlos keluar dengan rasa kecewa, entah kenapa ia tidak percaya jika penelitian dan pelacakanya sia-sia, padahal data ini diperoleh dari sumber terperca, yaitu orang yang ada di lingkungan wanita bernama Clarantina Alissa Moon, namun gadis itu mengubah namanya menjadi Alissa Moon saja, tapi dibagian mana ia melakukan kesalahan, hingga laporan Carlos ditolak mentah-mentah oleh Alrescha.

Dan juga, gadis macam apa Alissa itu sebenarnya, hingga Carlos cukup terpaku atas kenyataan tentang dirinya, bahkan baru kali ini Carlos mendengar hal seaneh ini. "Yang jelas semuanya aneh, gadis ini aneh, Alrescha Nero juga Aneh. Hanya aku yang tidak aneh" gerutunya sambil berlalu meningalkan ruangan itu menuju kearah kantornya yang ada di sebelah.

***

Dua minggu kemudian, pria itu mengunjungi Rumah Sakit untuk menjenguk calon istrinya, tentu saja Arabella terbaring di ruang ICU karna mengalami koma, bahkan Dokter saja tidak dapat memprediksi kapan wanita itu akan kembali sadar, membuat Alrescha mengepalkan tangan dengan emosi yang harus ia tahan, ia percaya ini semua sudah terencanakan, bahkan kecelakaan yang menimpa Arabella adalah suatu kesengajaan yang sudah direncanakan secara matang.

Di situasi kacau seperti ini, Alrescha tidak bisa larut dalam kesedihan karna ia harus mencari tahu kebenaran agar mempertahankan posisinya, selain itu banyak yang perlu dilakukan oleh Alrescha, yaitu melindungi Arabella, karna ia percaya keluarga kekasihnya terlibat semua ini, atau jangan-jangan keluarganya juga.

Seseorang pasti sudah merencanakan pembunuh ini untuk menghancurkan Arabella dan Alrescha secara bersamaan, untuk itulah Alrescha perlu teliti dan waspada lagi, sebab salah prediksi akan membuatnya salah langkah.

Di sepanjang lorong yang sepi, terdapat beberapa kaca yang melapisi, membuat langkah Alrescha terhenti di sebuah kamar yang bertulisan "Alissa Moon” perlahan pria itu membuka handle pintu sembari memeriksa keadaan, entah kenapa gadis itu selalu membuatnya penasaran.

Alrescha tidak percaya gadis itu adalah pembawa kutukan, karna apa yang ia ucapkan terkesan seperti peringatan , dari pada Alrescha berpikir terlalu jauh hingga keluar dari akal sehatnya, ia memilih untuk melihat gadis bernama Alissa dari sisi berbeda, jika kelebihan yang ia miliki adalah sebuah keunggulan yang tidak disadari oleh orang lain, mungkin saja ini menjadi petunjuk atas apa yang terjadi sebenarnya.

Perlahan Alrescha berdiri disamping ranjang Alissa, ia menatap wajah pucat terbaring di sana, bukankah ini aneh, sudah beberapa minggu ia terbaring di Rumah sakit namun tidak ada yang mencari drinya, apakah gadis ini tidak memiliki keluarga atau sanak saudara? Bahkan jika ia tidak memiliki mereka, setidaknya memiliki teman atau orang kepercayaan, namun hingga detik ini tidak ada yang mencari dirinya, membuat Alrescha Nero semakin penasaran atas kehidupan pribadi Alissa.

Pria itu berbalik badan untuk pergi dari sana, langkahnya menghampiri pintu untuk meraih handle bagian dakan, namun sebuah nafas mengehentikan Alrescha begitu saja, ia membalikan badan melirik Alissa yang baru saja mengerjapkan mata secara perlahan, tentu ada sedikit pusing yang mendera kepalanya, hingga tampak sekali raut wajah pucat itu meringis kesakitan.

“Apa kau sudah bangun?” sapa Alrescha ketika kembali kesana, sambil menekan tombol yang ada disamping ranjang kamarnya.

“Siapa kau?” tanya Alissa dengan susah payah, bahkan suara Alissa terdengar pelan akibat serak yang menyesakan.

“Siapa aku? Seharusnya aku yang bertanya, siapa kau sebenarnya?” gumam Alrescha engan geram, seolah membeokan pernyataan Alissa.

Dengan kening berkerut sambil menahan emosi Alrescha mencoba mereda, entah kenapa wanita aneh ini selalu saja membuat Alrescha tidak berhenti kesal atas sikap menjengkelkannya.

“Nanti kau akan mengenalku dengan baik, sekarang istirahatlah. Dokter akan menghampiri ruanganmu, karna aku ingin meminta pertanggung jawabanmu” tekannya dengan suara mengancam yang sedikit menghina, Alrescha pergi dari sana, hingga Alissa sedikit kebinggungan atas apa yang di tampilkan pria asing itu padanya.

*

Hampir satu bulan Alissa berada di rumah sakit, akirnya gadis itu dinyatakan sembuh, bahkan ia bisa keluar dari sana tanpa membayar sepeserpun.

Membuat Alissa sedikit kecewa karna akan berakir menikmati makanan lezat yang mereka sajikan, biasanya Alissa akan menikmati mie instan saat dirinya tidak mempunyai pemasukan, hingga makanan tersebut telah menjadi makanan pokok Alissa sehari-hari, sedangkan di rumah sakit ini ia merasa tidur di penginapan kelas atas, dengan fasilitas mewah yang sangat nyaman.

Andai saja dirinya lebih lama di rawat disana, mungkin Alissa dapat menghemat pengeluaran nya, setidaknya ia tidak perlu bekerja keras dan memikirkan rutinitas seperti biasa.

Saat pulang ke kontrakan kecil, bahkan kontrakan yang Alissa tempati berbeda sekali dari rumah sakit luas dengan fasilitas nyaman, namun tetap saja tempat tersebut adalah sandaran pelindung atas hiruk pikik cuaca yang mengerikan, untuk sekedar terhindar dari dinginnya alam bebas diluar sana.

Sekarang Alissa kembali ke tempat sempit yang dipenuhi barang menumpuk disudut ruangan, bahkan tempat Alissa makan dan tidur adalah ruangan yang sama, hingga ia menyadari, tenyata dirinya hidup dengan sangat menyedihkan, rumah sakit yang seharusnya menjadi tempat orang risih untuk menetap, malah terasa nyaman dari pada tempat tinggalnya.

Bukankah Alissa harus merasa kasihan pada diri sendiri, sebab kehidupan yang ia jalani dengan kekosongan dan juga kesunyian ini akan berlangsung lama, sayangnya sampai sekarang Alissa masih hilang minat menaruh simpati pada manusia.

Hingga gelengan kepala membuat Alissa membuang semua perasaan yang mengacaukan suasana hatinya, ia membuka komputer lipat yang ada dimeja kerja, sambil memeriksa beberapa E-mail yang ia kirim ke perusahaan beberapa bulan lalu atas lamaran yang Alissa ajukan.

Sontak mata Alissa terbelalak secara sempurna, melihat balasan dari perusahaan bergensi di negara ini, bagaimana bisa Alissa diterima di perusahaan besar itu, bahkan dirinya seperti memenangkan suatu jakpot. Apakah Alissa tengah mendapatkan hadiah dari yang maha kuasa? Hingga memberikan dirinya balasan atas kepahitan hidup selama ini.

Pundi-pundi uang telah terbayang saat memikirkan dirinya bekerja diperusahaan besar, hingga kegembiraan sulit di sembunyikan oleh Alissa, ia bergerak kesana kesini dengan riang, seolah lupa jika dirinya tengah terluka, meskipun Alissa meringis penuh kesakitan, tapi ia merasa bahagia, jika nanti dirinya akan bisa hidup dengan lebih baik.

Terpopuler

Comments

IntanhayadiPutri

IntanhayadiPutri

Aku mampir nih kak, udah 5 like dan 5 rate juga.. jangan lupa mampir ya ke ceritaku

TERJEBAK PERNIKAHAN SMA

makasih 🙏🙏

2020-11-24

0

ARSY ALFAZZA

ARSY ALFAZZA

next like

2020-11-14

0

V:X

V:X

mangat kak authoor

2020-10-24

0

lihat semua
Episodes
1 [Bos, I Love You Episode : 01] Dunia yang lucu.
2 [Bos, I Love You Episode : 02] Dua pasangan di Halte bus.
3 [Bos, I Love You Episode : 03] Apakah gadis itu peramal?
4 [Bos, I Love You Episode : 04] Memori siapa yang Alissa pindai?
5 [Bos, I Love You Episode : 05] Nanti akan hidup dengan baik lagi.
6 [Bos, I Love You Episode : 06] Mangsa Emas untuk Alrescha.
7 [Bos, I Love You Episode : 07] Seperti kiamat kecil.
8 [Bos, I Love You Episode : 08] Karna menyadari seberapa mahal dirinya.
9 [Episode : 09] Apakah harus mempercayai gadis gila ini?
10 [Episode : 10] Tidak sanggup melihat sakit ini.
11 [Episode : 11] Wanita gila itu selalu di sisinya.
12 [Episode : 12] Emosi yang tidak terbantahkan lagi.
13 [Episode : 13] Detak asing itu lagi.
14 [Episode : 14] Alissa menjadi assisten pribadi Alrecha Nero.
15 [Episode : 15] Alissa sadar dirilah!
16 [Episode : 16] Tertawa terpingkal-pingkal.
17 [Episode : 17] Tidak percaya pada takdir.
18 [Episode : 18] Permainan Dor.
19 [Episode : 19] Kenapa kau tidak suka.
20 [Episode : 20] Alissa mencintainya.
21 [Episode : 21] Jangan sentuh Alrescha.
22 [Episode : 22] Tertarik dengan wanita Alrescha.
23 [Episode : 23] Hanya rasa hutang budi.
24 [Episode : 24] Mampu membunuh tanpa menyentuh.
25 [Episode : 25] Akan membawa pergi.
26 [Episode : 26] Memeluk rasa sakit.
27 [Episode : 27] Mengigat Kembali.
28 [Episode : 28] Aku menyukainya.
29 [Episode : 29] Tidak seperti bayangan.
30 [Episode : 30] Kesalah pahaman Alissa.
31 [Episode : 31] Apakah cinta itu egois?
32 [Episode : 32] Apa kalian tidur sekamar?
33 [Episode : 33] Menjadi tidak berguna.
34 [Episode : 34] Desa dan warga aneh.
35 [Episode : 35] Kembali pulang.
36 [Episode : 36] Arabella mencintai Alrescha.
37 [Episode : 37] Pergilah Abel.
38 [Episode : 38] Menjadi tak berarti
39 [Episode : 39] Pelukan Ken.
40 [Episode : 40] Hanya Rekan Kerja.
41 [Episode : 41] Memasrahkan Hati.
42 [Episode : 42] Berpapasan dengan Bos.
43 [Episode : 43] Makan malam Arabella.
44 [Episode : 44] Mengoda Alissa.
45 [Episode : 45] Kenapa terasa gamang.
46 [Episode : 46] Kedatangan Georgi.
47 [Episode : 47] Senjata pamungkas.
48 [Episode : 48] Sungguh ironis.
49 [Episode : 49] Tidak mungkin, tolak Alissa.
50 [Episode : 50] Gadis Alrescha.
51 [Episode : 51] Selamat pagi, sayang.
52 [Episode : 52] Akan ada perubahan.
53 [Episode : 53] Alissa, tunggu saja?
54 [Episode : 54] Mengacaukan Hidup Georgi!
55 [Episode : 55] Kata hati mereka.
56 [Episode : 56] Jangan bermimpi Alissa!
57 [Episode : 57] Melepaskan Alrescha.
58 [Episode : 58] Jangan tinggalkan aku.
59 [Episode : 59] Lamaran Alrescha.
60 [Episode : 60] Hadiah yang sulit di tebak.
61 [Episode : 61] Arabella dan Alissa?
62 [Episode : 62] Berhak Merdeka
63 [Episode : 63] Melakukan negoisasi.
64 [Episode : 64] Dugaan Alrescha saja!
65 [Episode : 65] Perasaan bersalah.
66 [Episode : 66] Titik kelemahan Alrescha.
67 [Episode : 67] Tidak bisa tinggal diam.
68 [Episode : 68] Tidak berdaya.
69 [Episode : 69] Psikologis Alissa.
70 [Episode : 70] Alissa gadis macam apa dia?
71 [Episode : 71] Georgi menyukai Arabella?
72 [Episode : 72] Kilas balik kehidupan.
73 [Episode : 73] Arabella kakak kandung Alissa.
74 [Episode : 74] Menemukan yang dicari.
75 [Episode : 75] Mengingat sesuatu.
76 [Episode : 76] Perlu di akhiri.
77 [Episode : 77] Rahasia!
78 [Episode : 78] Sangat mencintainya.
79 [Episode : 79] Tidak bisa hidup tanpamu.
80 [Episode : 80] Memulai hari.
81 [Episode : 81] Lukisan.
82 [Episode : 82] Menangis.
83 [Episode : 84] Ayo Menikah!
84 [Episode : 85] Cintailah Alrescha.
85 [Episode : 86] Selamat malam Alrescha Nero.
86 [Episode : 87] Memberi pelajaran.
87 [Episode : 87] Salah paham
88 [Episode : 88] Kak Abel.
89 [Episode : 89] Pertengkaran singkat.
90 [Episode : 90] Kembali ke awal
91 [Episode : 91 ] keyakinan.
92 [Episode : 92] Posisi yang dulunya milik Arabella.
93 [Episode : 93] Tamu undangan : Wanita sore itu
94 [Episode : 94] Memanfaatkan Alrescha.
95 [Episode : 95] Pertemuan sore ini.
96 [Episode : 96] Memperingati.
97 [Episode : 97] Pengakuan.
98 [Episode : 98] Menjadi sandra
99 [Episode : 99] Kembali.
100 [Episode : 100]
101 [Episode : 101]
102 [Episode : 102]
103 [Episode : 103]
104 [Episode :104]
105 [Episode : 105]
Episodes

Updated 105 Episodes

1
[Bos, I Love You Episode : 01] Dunia yang lucu.
2
[Bos, I Love You Episode : 02] Dua pasangan di Halte bus.
3
[Bos, I Love You Episode : 03] Apakah gadis itu peramal?
4
[Bos, I Love You Episode : 04] Memori siapa yang Alissa pindai?
5
[Bos, I Love You Episode : 05] Nanti akan hidup dengan baik lagi.
6
[Bos, I Love You Episode : 06] Mangsa Emas untuk Alrescha.
7
[Bos, I Love You Episode : 07] Seperti kiamat kecil.
8
[Bos, I Love You Episode : 08] Karna menyadari seberapa mahal dirinya.
9
[Episode : 09] Apakah harus mempercayai gadis gila ini?
10
[Episode : 10] Tidak sanggup melihat sakit ini.
11
[Episode : 11] Wanita gila itu selalu di sisinya.
12
[Episode : 12] Emosi yang tidak terbantahkan lagi.
13
[Episode : 13] Detak asing itu lagi.
14
[Episode : 14] Alissa menjadi assisten pribadi Alrecha Nero.
15
[Episode : 15] Alissa sadar dirilah!
16
[Episode : 16] Tertawa terpingkal-pingkal.
17
[Episode : 17] Tidak percaya pada takdir.
18
[Episode : 18] Permainan Dor.
19
[Episode : 19] Kenapa kau tidak suka.
20
[Episode : 20] Alissa mencintainya.
21
[Episode : 21] Jangan sentuh Alrescha.
22
[Episode : 22] Tertarik dengan wanita Alrescha.
23
[Episode : 23] Hanya rasa hutang budi.
24
[Episode : 24] Mampu membunuh tanpa menyentuh.
25
[Episode : 25] Akan membawa pergi.
26
[Episode : 26] Memeluk rasa sakit.
27
[Episode : 27] Mengigat Kembali.
28
[Episode : 28] Aku menyukainya.
29
[Episode : 29] Tidak seperti bayangan.
30
[Episode : 30] Kesalah pahaman Alissa.
31
[Episode : 31] Apakah cinta itu egois?
32
[Episode : 32] Apa kalian tidur sekamar?
33
[Episode : 33] Menjadi tidak berguna.
34
[Episode : 34] Desa dan warga aneh.
35
[Episode : 35] Kembali pulang.
36
[Episode : 36] Arabella mencintai Alrescha.
37
[Episode : 37] Pergilah Abel.
38
[Episode : 38] Menjadi tak berarti
39
[Episode : 39] Pelukan Ken.
40
[Episode : 40] Hanya Rekan Kerja.
41
[Episode : 41] Memasrahkan Hati.
42
[Episode : 42] Berpapasan dengan Bos.
43
[Episode : 43] Makan malam Arabella.
44
[Episode : 44] Mengoda Alissa.
45
[Episode : 45] Kenapa terasa gamang.
46
[Episode : 46] Kedatangan Georgi.
47
[Episode : 47] Senjata pamungkas.
48
[Episode : 48] Sungguh ironis.
49
[Episode : 49] Tidak mungkin, tolak Alissa.
50
[Episode : 50] Gadis Alrescha.
51
[Episode : 51] Selamat pagi, sayang.
52
[Episode : 52] Akan ada perubahan.
53
[Episode : 53] Alissa, tunggu saja?
54
[Episode : 54] Mengacaukan Hidup Georgi!
55
[Episode : 55] Kata hati mereka.
56
[Episode : 56] Jangan bermimpi Alissa!
57
[Episode : 57] Melepaskan Alrescha.
58
[Episode : 58] Jangan tinggalkan aku.
59
[Episode : 59] Lamaran Alrescha.
60
[Episode : 60] Hadiah yang sulit di tebak.
61
[Episode : 61] Arabella dan Alissa?
62
[Episode : 62] Berhak Merdeka
63
[Episode : 63] Melakukan negoisasi.
64
[Episode : 64] Dugaan Alrescha saja!
65
[Episode : 65] Perasaan bersalah.
66
[Episode : 66] Titik kelemahan Alrescha.
67
[Episode : 67] Tidak bisa tinggal diam.
68
[Episode : 68] Tidak berdaya.
69
[Episode : 69] Psikologis Alissa.
70
[Episode : 70] Alissa gadis macam apa dia?
71
[Episode : 71] Georgi menyukai Arabella?
72
[Episode : 72] Kilas balik kehidupan.
73
[Episode : 73] Arabella kakak kandung Alissa.
74
[Episode : 74] Menemukan yang dicari.
75
[Episode : 75] Mengingat sesuatu.
76
[Episode : 76] Perlu di akhiri.
77
[Episode : 77] Rahasia!
78
[Episode : 78] Sangat mencintainya.
79
[Episode : 79] Tidak bisa hidup tanpamu.
80
[Episode : 80] Memulai hari.
81
[Episode : 81] Lukisan.
82
[Episode : 82] Menangis.
83
[Episode : 84] Ayo Menikah!
84
[Episode : 85] Cintailah Alrescha.
85
[Episode : 86] Selamat malam Alrescha Nero.
86
[Episode : 87] Memberi pelajaran.
87
[Episode : 87] Salah paham
88
[Episode : 88] Kak Abel.
89
[Episode : 89] Pertengkaran singkat.
90
[Episode : 90] Kembali ke awal
91
[Episode : 91 ] keyakinan.
92
[Episode : 92] Posisi yang dulunya milik Arabella.
93
[Episode : 93] Tamu undangan : Wanita sore itu
94
[Episode : 94] Memanfaatkan Alrescha.
95
[Episode : 95] Pertemuan sore ini.
96
[Episode : 96] Memperingati.
97
[Episode : 97] Pengakuan.
98
[Episode : 98] Menjadi sandra
99
[Episode : 99] Kembali.
100
[Episode : 100]
101
[Episode : 101]
102
[Episode : 102]
103
[Episode : 103]
104
[Episode :104]
105
[Episode : 105]

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!