Rabe

Menunjukkan wujud asli untuk pertama kalinya, Labeouff dibuat terkejut melihat rupawan wajah manusia vampir yang mirip dengannya. Mirip banget dari segi rambut model spiky, bermata biru muda, wajah imut, sampai bentuk kepala bulat. Menjewer kuping sayapnya, giginya pun kembali normal seperti manusia biasa.

“Hai aku Rabe, bolehkah kita bermain bersama di taman bermain,” dengan mengulurkan tangan kanannya.

Labeouff terdiam, dia coba sentuh pelan-pelan tangannya lalu menyalami tangan Rabe. Dia balas senyum sambil menggoyangkan jabatan tangan.

Cahaya merah bersinar terang dalam perut Labeouff membuat mata Rabe berkaca-kaca, dia terpukau dengan cahaya merah itu. Rabe meremas perut Labeouff, mencoba memegang cahaya merah.

“Aduh sakit sekali rasanya seperti terbakar,” tercengang kesakitan melangkah mundur dari Rabe.

“Maaf,” jawab singkat Rabe menundukkan kepalanya.

Labeouff bingung kenapa Rabe meremas perutnya, seperti ada sesuatu yang dia inginkan. Cahaya merah dalam perut Labeouff memancarkan sinar sampai ke tubuh Rabe. Dari yang awalnya bentuknya pure manusia vampir berkulit putih pucat, berubah jadi manusia normal mirip seperti Labeouff, seakan-akan mereka adalah saudara kembar.

“Hey, kamu mirip sekali denganku!” dengan menuding jari telunjuk ke Rabe.

“Terima kasih, berkat cahaya merahmu aku bisa jadi manusia normal tetapi hanya untuk sementara saja.” ucap Rabe sambil sal hormat membungkuk badannya.

Labeouff benar-benar nggak menyangka, sebenarnya apa yang terjadi barusan. Apa cahaya merah yang bereaksi dalam perutnya, hingga membuat Rabe jadi makin mirip dengannya. Labeouff membalas senyuman, dia tidak tahu harus menjawab apa kepada Rabe si manusia vampir ini.

Rabe melompat ke atas pohon yang sangat tinggi, dia menengok ke arah taman bermain yang dimana masih banyak anak-anak kecil yang saling berpegangan tangan duduk di kursi panjang. Rabe punya ide cemerlang, melihat wujudnya yang mirip seperti Labeouff ia ingin menyenangkan anak-anak kecil.

“Rabe, apa yang kau lakukan di atas sana?” tanya Labeouff dengan melihat ke atas pohon yang menjulang tinggi.

Rabe memetik bulu kelelawar biru dari rambutnya “Bawa bulu ini dan pulanglah, aku mau bantu tukang kayu membereskan rumah pohon.” jawab Rabe sambil mengamati area taman bermain dari atas pohon.

“Oke, sampai bertemu lagi!” ucap Labeouff melambaikan tangan meninggalkan Rabe.

Di tengah perjalanan pulang ke rumah, Labeouff mengelus bulu kelelawar biru yang halus dan kering. Ketika dicium baunya busuk sekali seperti tanah kuburan. Dia tak mengerti kenapa si kelelawar biru itu memberikan bulunya kepada Labeouff. Di sisi lain Labeouff mendengar perdebatan para jagal binatang yang membahas soal desas-desus kelelawar yang mulai memasuki desa Terraxophia. For Your Info Kelelawar di desa Terraxophia disebut sebagai hama atau mangsa yang diburu oleh pemburu vampir, terutama Howloff serta pasukannya.

...•••...

Di luar rumah, Labeouff melihat Howloff yang sedang memanaskan busur panah dan pisau belati ke dalam tungku. Menepuk tangan kanan ayahnya yang memegang palu besi.

“Ayah, aku dapat teman baru di taman bermain, namanya Rabe,”

Howloff mengernyitkan keningnya, berpikir sejenak dengan posisi tangan kaku memegang palu besi. Seperti ada sesuatu ingatan yang mengganjal dalam pikirannya. Labeouff melambaikan tangan ke depan muka ayahnya. Howloff mengedipkan matanya, dia tersenyum senang mendengar Labeouff yang punya teman baru.

“Wah gimana anaknya, apa dia baik sama kamu?”

“Iya, dia baik banget mau bantuin tukang kayu membangun rumah pohon di taman bermain.”

Howloff tersenyum, senangnya apabila sang anak punya teman baru yang baik. Dia memadamkan api dalam tungku, mengambil senjata busur panah, kantong berisi pisau belati dan serbuk terasi yang dibungkus dalam kain. Pasukan pemburu vampir maupun hewan liar berkumpul di depan rumah, Labeouff menggaruk kepala ketika melihat para pemburu memakai kalung yang terbuat dari selisik bawang putih.

Howloff mendapat laporan bahwa banyak kelelawar yang memasuki wilayah desa, kini dia diberi tugas untuk membasmi semuanya. Para pemburu diminta berpencar masing-masing ke seluruh area desa. Sementara Howloff mengajak 2 rekan pemburu lain.

Labeouff mengikuti ayahnya dari belakang, dia memutari Howloff sambil berjalan mengelilinginya.

“Ayah mau berburu kemana?”

“Ke taman bermain, siapa tahu disana ada banyak kelelawar.”

Gawat, aku harus cepat ke rumah pohon untuk menemui Rabe, sebelum ketahuan ayah. Labeouff menganggukkan kepalanya, dia mendahului Howloff pergi ke rumah pohon taman bermain. Labeouff juga harus mengecek rumah pohon yang seharusnya sudah di-upgrade jadi lebih besar lagi. Melihat anaknya yang berjalan cepat, Howloff ikut terburu-buru mempercepat langkahnya.

Baru sampai ke pagar taman bermain, cahaya merah di perut Labeouff berkedip-kedip, mungkin akan ada sesuatu yang terjadi pada Rabe. Labeouff izin permisi masuk sembarangan ke dalam rumah pohon yang nampak sudah semakin besar, kayu pohonnya tidak rapuh lagi.

“Rabe, dimana kau?” panggil Labeouff sambil menoleh ke segala arah melihat ruangan yang tak berpintu dan kosong.

Labeouff melirik ke berbagai ruangan kosong, cahaya dalam perutnya masih berkedip-kedip. Naik ke atas tangga mengecek ke sudut ruangan yang kosong dan gelap.

“Ouchh!!” terdengar suara dari bawah tangga.

Labeouff turun dari tangga, dan melihat Rabe menggigil dengan kulitnya yang terbakar, sayap kuping, bulu birunya telah keluar dan sebentar lagi akan berubah wujud. Labeouff mengelus tangan Rabe yang sudah terlihat bulu kelelawarnya.

“Cepat kamu harus pergi dari sini, ayahku dan para pemburu akan datang,”

“Aku butuh energi cahaya merahmu lagi, boleh?” tanya Rabe sambil memegangi bahu tangannya.

Labeouff mendekatkan cahaya merah dalam perutnya yang membuat Rabe menjadi manusia vampir seutuhnya. Dengan langkah cepat Rabe keluar dari bawah tangga, teleportasi memanjat atap rumah pohon. Seketika itu pula rekan pemburu ada yang melihat Rabe melompat dari atas atap rumah pohon ke pepohonan tinggi belakang taman bermain. Mereka membidik dengan senapan peluru perak.

Tetapi sayangnya gerakan Rabe secepat kilat, berpindah posisi memanjat pohon kabur dari bidikan para pemburu vampir. Howloff mendengar bunyi tembakan senapan berulang kali, dia tak melihat apa-apa di atas pepohonan tinggi.

Labeouff keluar dari rumah pohon menghampiri ayahnya yang berfokus memandangi lingkungan taman bermain sambil memegang panah busur, dan benar saja ternyata ada kelelawar lain yang hibernasi di balik mainan ayunan. Mengambil posisi tiarap membidik panah busur yang ditaburi serbuk terasi.

Melepas tarikan busur yang melontarkan anak panah tepat di bola mata kelelawar. Labeouff hanya bisa melongo melihat aksi busur panah ayahnya yang begitu tajam dan akurat.

“Fyuuuh! syukur bukan Rabe,” batin Labeouff dengan mengelus dadanya pelan.

Howloff menghentakkan kakinya masuk ke dalam rumah pohon, dia menggunakan indra penciuman untuk mendeteksi apakah ada yang aneh dalam rumah pohon taman bermain ini. Saking tajamnya penciuman Howloff, dengan mudah dia menemukan bekas bulu rontok Rabe di bawah tangga kayu. Ada lubang cukup longgar yang bisa dimasuki oleh anak-anak kecil. 

Menggenggam bulu rontok Rabe, Howloff menunjukkan bulu tersebut kepada Labeouff, dia menyuruhku untuk mencium bulu itu yang jelas baunya busuk banget.

“Apakah kamu melihat ada kelelawar yang masuk ke rumah pohon?”

“T—Tidak ayah, aku juga baru tahu kalau ada kelelawar di rumah pohon.” jawab Labeouff sambil menggaruk rambut.

Para tukang kayu pun juga tidak melihat ada kelelawar yang masuk ke rumah pohon, sedari tadi bekerja memang tak ada hewan yang mengganggu. Karena puas mendapatkan satu kelelawar, Howloff pun pulang walau masih kepikiran dengan bulu kelelawar warna biru.

Ketika ayahnya sudah menjauh dari taman bermain, Labeouff menghela nafasnya sambil mengedipkan matanya. Dia sadar kalau barusan berbohong kepada ayahnya soal Rabe. Jika seandainya Labeouff berkata jujur, mungkin Howloff akan tetap memburu dan mencari Rabe sampai ketemu. Labeouff berharap semoga besok dia masih bisa bertemu dengan Rabe untuk bermain bersama.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!