Hera menyentuh daddanya sendiri. Dia juga heran kenapa perasaan ini ada.
Bagaimana bisa seorang Dewi menaruh hati pada siluman.
"Tapi Arthur benar-benar sudah berubah, biar saja takdir yang menentukan siapa yang akan selamat di antara mereka berdua," gumam Hera.
Tentang Arthur dan Eleanor.
Meski hatinya berat sebelah membela Arthur.
Tapi karena statusnya yang seorang Dewi dia pun coba memikirkan Eleanor.
Yang jelas selama 40 hari ke depan dia akan tetap berada di bumi ini.
Belum akan kembali ke langit dan menghadap sang Dewa Agung.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Pagi-pagi Eleanor pun bersiap untuk ikut sang suami pergi ke perusahaan, nanti dia juga pasti bertemu dengan Daddy Erzan dan mommy Arra.
Kata Arthur mereka berdua juga akan menyambut kolega itu.
"Astaga El," ucap Arthur hingga membuat Eleanor pun terkejut.
"Kenapa Art?" dia menoleh melihat sang suami di balik punggungnya. Sejak tadi Eleanor merias diri di depan cermin.
"Kamu cantik sekali."
"Ish!" Eleanor melempar Arthur dengan lipstik yang ada di tangan kanannya.
Tapi Arthur menangkap dengan tepat, lalu tertawa kecil.
"Istriku sangat cantik," ucap Arthur lagi, dia mendekat dan mendekap tubuh istrinya dari belakang.
Membuat mereka berdua terlihat jelas di dalam pantulan cermin.
"Sudah cukup, jangan rias dirimu lagi, lebih baik kita pergi sekarang." Arthur mencium pipi Eleanor.
Wanita itu tersenyum dan mengangguk.
Setelah sarapan mereka hendak langsung pergi, lupa jika ada Haldez di rumah ini.
"Aku ikut!" ucap Haldez, sebuah permintaan yang tidak ingin ada penolakan.
"Ini acara penting Hald, lain kali saja."
"Jangan menghalang-halangi aku Art, semakin cepat aku menemukan darrah succi semakin cepat aku meninggalkan rumah ini."
"Tapi tidak akan ada di perusahaan ku."
"Mana kita tahu!"
Eleanor semakin memeluk erat suaminya, sedikit takut dengan perdebatan itu. Semalam Arthur sudah menceritakan semuanya tentang tujuan Haldez ada di rumah ini.
Siluman itu pun ingin mencari darrah succi seperti Eleanor.
Kata Arthur, setiap orang akan menemui takdirnya masing-masing. Sama seperti Eleanor yang bertemu dengan dia.
Maka siapapun nanti orang berdarah succi yang ditemukan oleh Haldez, maka itu sudah kehendak Tuhan.
Ucapan Arthur selalu mampu membuat Eleanor tenang. Karena itulah dia cukup mengerti. Meski sedikit takut tapi dia hanya diam.
"Kecilkan suara mu, kamu membuat istriku takut," ucap Arthur.
Dia memeluk Eleanor.
Haldez menatap Eleanor penuh damba. Berharap darrah succi yang dia temukan pun akan seperti itu.
"Jaga matamu!" ancam Arthur pula.
Pagi itu akhirnya Haldez ikut bersama mereka. Menggunakan baju serupa dengan milik Arthur.
Tiba di perusahaan Haldez di perkenalkan sebagai teman lama.
Eleanor bertemu dengan mommy Arra. Ibu dan anak itu saling peluk erat.
"Anak mommy cantik sekali," ucap mommy Arra dengan gemas, mencubit pipi anaknya sendiri.
"Iya dong, aku mirip dengan Tante Selena."
"Eleanor!" kesal mommy Arra.
Eleanor tertawa.
Daddy Erzan yang melihat kebersamaan keduanya merasa sangat, sangat bersyukur, dua wanita cantik yang sangat dia sayangi.
"Jadi Haldez ini teman lama mu?" tanya Daddy Erzan pada sang menantu.
"Iya Dad, dia akan menginap di rumah selama 1 Minggu sebelum kembali ke Canede." Canede adalah negara tetangga.
"Berkunjung lah ke rumah kami Hald, ku perkenalan pula pada anak laki-laki ku Aston. Dia masih kuliah."
"Baik Tuan, saya akan menyempatkan diri untuk datang."
Pertemuan itu tidak berlangsung lama. Mereka semua segera menyambut kolega yang telah datang.
Sepanjang acara berlangsung Arthur terus menggandeng Eleanor, memperkenalkannya sebagai istri yang paling dia cinta.
Pelukan Arthur di pinggang, elusan tangan Arthur di kepala Eleanor. Bisikan penuh cinta. Kecupan diam-diam di pipi Eleanor.
Entah kenapa itu semua sangat menyakiti hati Hera.
Sang Dewi yang juga ada di sana namun tidak di sadari oleh semua orang.
Hera melihat lampu gantung besar yang di langit-langit ruangan perjamuan ini.
Seketika dia ingin menjatuhkan lampu itu, bukan di atas tubuh Arthur, melainkan di atas tubuh Eleanor ...
Krek! krek! lampu mulai bergerak perlahan...
Dan tak butuh waktu lama, lampu itu jatuh juga. Mommy Arra adalah yang pertama kali melihat ..
"ELEANOR!!" pekiknya dengan sangat kuat.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 52 Episodes
Comments
Ma Malikha
lucu jg iih cerita fantasi kayak gini..
ada dewi cemburu 😂😂😂😂😂
2024-12-11
1
komalia komalia
momy ara sama Dedy erza ada engga ya kisah nya,apa aku udah aba apa belum,saking banyak nya jadi hampir lupa nama nama nya dan kisah nya
2025-02-16
0
aphrodite
ngintil bae sih..sakit sendiri kan
2024-10-16
1