Bab 17 - Apa Kamu Bisa Memanggil Hujan?

Arthur dan Eleanor sudah berada di dalam kamar mereka. Arthur duduk di sofa dan Eleanor coba membersihkan semua luka itu. Dia mengambil kota P3K dan bersimpuh di hadapan sang suami.

Arthur sebenarnya ingin marah besar, sudah berulang kali dia katakan kepada Eleanor untuk tidak menemui siapapun, tapi apa tadi?

Ketika dia pulang Arthur sudah melihat Priska ada di rumah ini.

Tapi kemarahan yang nyaris membeludak itu seketika melunak saat melihat wajah teduh wanita ini.

Eleanor selalu membawa ketenangan bagi Arthur.

"Bukan begitu caranya El," ucap Arthur, saat Eleanor mulai mengoles lukanya menggunakan kapas agar bersih.

"Bagaimana caranya?"

Arthur menarik Eleanor agar bangkit, membawa sang istri hingga duduk di atas pangkuannya.

"Peluk aku," ucap Arthur.

Eleanor menurut, tanpa banyak kata dia langsung memeluk sang suami mendekap kepala Arthur hingga berada di dalam dadanya.

"Apa yang terjadi?" tanya El.

"Kemarin 2 burung dari hutan Arimba mendatangi aku, ada siluman rubah lain yang membuat ulah."

"Jadi siluman tidak hanya kamu sendiri?"

"Ada 2 di hutan Arimba, aku dan Haldez."

"Kamu ke hutan Arimba dan kalian bertarung?"

"Hem."

"Kenapa tidak mengajakku? kekuatan mu yang sesungguhnya ada pada permatta succi ini kan?" bela Eleanor, dia sungguh merasa iba pada keadaan sang suami saat ini. Rasanya bahkan sampai ingin menangis.

"Harusnya aku bisa melindungi kamu," ucap Eleanor lagi.

Sebuah kalimat yang akhirnya membuat Arthur tergugu.

Bagaimana bisa seseorang yang selalu melindunginya ini, Arthur tumballkan untuk hidupnya sendiri.

Tidak, kamu tidak boleh ragu Art. Inilah yang kamu inginkan selama ini. Batin Arthur.

Dia melerai pelukan di antara mereka hingga menciptakan jarak, Arthur lantas mencium bibir istrinya dengan begitu mesra.

Saat Eleanor menutup mata dan membalas ciuman itu, luka di seluruh tubuh Arthur perlahan pulih dan menghilang.

Arthur sudah membalas kematian ular pada Haldez. Dia juga telah memberikan ancaman pada siluman itu untuk tidak mengganggunya. Luka Haldez lebih parah.

"El, ayo kita ke taman kota, berbelanja, ke bioskop, mau?" tanya Arthur setelah dia melepas pagutannya.

"Tapi luka mu Art ..." ucapan Eleanor terhenti, ketika dia lihat semua luka di tubuh sang suami sudah tidak ada.

Arthur tersenyum.

Dia memang licik dan jahat, tapi sebelum Eleanor pergi selama-lamanya dari dunia ini, dia akan berusaha sekuat tenaga untuk membahagiakannya.

"Segera bersiap," ucap Arthur.

Hari itu cuaca begitu cerah.

Mobil yang dinaiki oleh Arthur dan Eleanor membelah jalanan kota. Sudah cukup lama Eleanor tidak keluar dari rumah, dan sekarang melihat jalanan seperti ini membuat senyumnya semakin merekah.

Arthur membuka sedikit jendela hingga angin bisa menerpa langsung wajah sang istri.

Saat itu waktu sudah menunjukkan jam 10 pagi, belum terlalu panas untuk mendatangi taman kota.

Jalan beriringan dengan tangan saling menggandeng, Arthur dan Eleanor berkeliling di taman itu.

"Art."

"Kenapa sayang?"

"Apa kamu bisa memanggil hujan?"

"Kenapa? kamu ingin hujan sekarang?"

Eleanor mengangguk, "Sebentar saja, 15 menit."

"Genggam tangan ku," ucap Arthur.

Eleanor menurut.

Dan saat itu seperti sebuah keajaiban, hujan turun dari atas langit membasahi kota New Kingston.

Orang-orang mulai berlari untuk berteduh, sementara Eleanor menarik tangan Arthur untuk berlari ke tengah-tengah taman.

"Aku menyukainya Art!!" pekik Eleanor, kini tubuh mereka berdua sudah basah kuyup.

"Aku juga sangat menyukai kamu El."

Eleanor tersenyum.

Dan diantara senyumnya itu, Arthur menyesap bibirnya.

Eleanor menutup mata dan membalas.

Terpopuler

Comments

Leng Loy

Leng Loy

Ternyata El hanya dimanfaatkan Arthur,El hanya dijadikan tumbal

2024-05-22

1

Ari yani

Ari yani

q kok nyesek ya,baca dari awal Eleanor dimanfaatkan oleh arthur.gimana perasaan El ya,ketika tau kalau ketulusan dan cintanya selama ini cuma dimanfaatin.

2023-11-09

2

Tika

Tika

kok arthur gitiu....kasian eleanor mau jdi tumbal....padahal mereka manis bnget..🥺🥺🥺

2023-07-12

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 - Tampan dan Licik
2 Bab 2 - Seperti Malaikat Cantik
3 Bab 3 - Nikmatilah Harimu
4 Bab 4 - Kamu baik-baik Saja?
5 Bab 5 - Permata Suci
6 Bab 6 - Nyaman dan Hangat
7 Bab 7 - Genggam Tanganku
8 Bab 8 - Hera Sang Dewi
9 Bab 9 - Ayo Kita Menikah
10 Bab 10 - Sepasang Pengantin
11 Bab 11 - Tidak Untuk Main-main
12 Bab 12 - Membuat Jadi Selamanya
13 Bab 13 - Hati Yang Gersang
14 Bab 14 - Terkurung
15 Bab 15 - Sebagai Rahasia
16 Bab 16 - Eleanor dan Priska
17 Bab 17 - Apa Kamu Bisa Memanggil Hujan?
18 Bab 17 - Tatapan Yang Berubah
19 Bab 18 - Eleanor Yang Patuh
20 Bab 19 - Sangat Menyakiti Hati
21 Bab 20 - Merubah Arah Hidupnya
22 Bab 21 - Aroma Tubuh Yang Lain
23 Bab 22 - Diterangi Kunang-kunang
24 Bab 23 - Bulan Purnama Terakhir
25 Bab 24 - Seperti Mimpimu
26 Bab 25 - Cara Berpisah
27 Bab 26 - Tidak Mampu Mendengar
28 Bab 27 - Hari ke 99
29 Bab 28 - Akan Tetap Melupakan Kamu
30 Stuck With Hot Brother by Ntaamelia
31 Bab 29 - Kabar Tentang Sang Penguasa
32 Bab 30 - Akan Rela
33 Bab 31 - Tidak Mengenal
34 Bab 32 - Bintang Itu Adalah Art
35 Bab 33 - 3 Sahabat
36 Bab 34 - Seperti Sebuah Isyarat
37 Bab 35 - Bunga Mawar Putih
38 Bab 36 - Bersenang-senang
39 Bab 37 - Hassrat Sang Penguasa
40 Bab 38 - Bulan Purnama ke 8
41 Bab 39 - Tidak Pantas Memakai Wajah Suamiku
42 Bab 40 - Pesaakitan
43 Bab 41 - Tatapan Datar
44 Bab 42 - Menikah lah Denganku
45 Bab 43 - Calon Suami Eleanor
46 Bab 44 - Apa Artinya Semua Pengorbanan ini?
47 Bab 45 - Jadi Legenda
48 Bab 46 - Dua Bayi Tanpa Ekor
49 Perayaan
50 Pengasuh Tuan Muda Genius karya baru Lunoxs
51 My Magical My Wife
52 Simpanan Sang Presdir
Episodes

Updated 52 Episodes

1
Bab 1 - Tampan dan Licik
2
Bab 2 - Seperti Malaikat Cantik
3
Bab 3 - Nikmatilah Harimu
4
Bab 4 - Kamu baik-baik Saja?
5
Bab 5 - Permata Suci
6
Bab 6 - Nyaman dan Hangat
7
Bab 7 - Genggam Tanganku
8
Bab 8 - Hera Sang Dewi
9
Bab 9 - Ayo Kita Menikah
10
Bab 10 - Sepasang Pengantin
11
Bab 11 - Tidak Untuk Main-main
12
Bab 12 - Membuat Jadi Selamanya
13
Bab 13 - Hati Yang Gersang
14
Bab 14 - Terkurung
15
Bab 15 - Sebagai Rahasia
16
Bab 16 - Eleanor dan Priska
17
Bab 17 - Apa Kamu Bisa Memanggil Hujan?
18
Bab 17 - Tatapan Yang Berubah
19
Bab 18 - Eleanor Yang Patuh
20
Bab 19 - Sangat Menyakiti Hati
21
Bab 20 - Merubah Arah Hidupnya
22
Bab 21 - Aroma Tubuh Yang Lain
23
Bab 22 - Diterangi Kunang-kunang
24
Bab 23 - Bulan Purnama Terakhir
25
Bab 24 - Seperti Mimpimu
26
Bab 25 - Cara Berpisah
27
Bab 26 - Tidak Mampu Mendengar
28
Bab 27 - Hari ke 99
29
Bab 28 - Akan Tetap Melupakan Kamu
30
Stuck With Hot Brother by Ntaamelia
31
Bab 29 - Kabar Tentang Sang Penguasa
32
Bab 30 - Akan Rela
33
Bab 31 - Tidak Mengenal
34
Bab 32 - Bintang Itu Adalah Art
35
Bab 33 - 3 Sahabat
36
Bab 34 - Seperti Sebuah Isyarat
37
Bab 35 - Bunga Mawar Putih
38
Bab 36 - Bersenang-senang
39
Bab 37 - Hassrat Sang Penguasa
40
Bab 38 - Bulan Purnama ke 8
41
Bab 39 - Tidak Pantas Memakai Wajah Suamiku
42
Bab 40 - Pesaakitan
43
Bab 41 - Tatapan Datar
44
Bab 42 - Menikah lah Denganku
45
Bab 43 - Calon Suami Eleanor
46
Bab 44 - Apa Artinya Semua Pengorbanan ini?
47
Bab 45 - Jadi Legenda
48
Bab 46 - Dua Bayi Tanpa Ekor
49
Perayaan
50
Pengasuh Tuan Muda Genius karya baru Lunoxs
51
My Magical My Wife
52
Simpanan Sang Presdir

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!