"Percayalah pada ku, sakitnya hanya di awal," ucap Arthur.
Belum sempat Eleanor menjawab, dia sudah bungkam mulut itu dengan ciuman. Kini tubuh Eleanor telah polos, keindahan yang membuat Arthur mabuk.
Tiap jengkal tubuh istrinya dia sesap hingga meninggalkan bekas merah yang jelas. Eleanor hanya mendesaah, melenguh dengan dadda yang naik turun, sesekali perutnya mengempis menahan hasrat. Apalagi saat kepala sang suami bersemayam di bagian intinya dan memainkan lidah disana.
"Akh!" hanya satu kata itu yang mampu Eleanor ucap.
Sampai akhirnya merasakan sebuah penyatuan yang begitu dasyat.
"Art," lirih Eleanor, rasanya sakit sekali, dia tak bisa menebak seberapa besar milik suaminya. Namun terasa begutu penuh dan mengganjal.
Darrah succi bukan hanya tentang keperawwanan, namun lebih pada hati yang putih, penuh kasih.
Seperti Eleanor yang begitu lugu. Mereka telah menikah, tak akan merusak darrah succi itu sendiri meski berhubungan seperti ini.
"Apa sangat sakit El?"
"Iya."
"Ingin mengakhirinya?"
Eleanor hanya mampu menggeleng, mencengkram kuat lengan Arthur saat pria itu mulai bergerak. Sakit yang begitu jelas di awal kini berubah jadi nikmat jadi nikmat yang tak terkira. Pergerakan naik turun itu membuatnya mabuk.
Cinta memang belum ada untuk mereka berdua, namun penerimaan Eleanor atas pernikahan ini membuatnya mampu untuk memberikan segalanya. Wanita cantik itu akan berusaha mencintai Arthur, cinta yang tulus hingga Arthur bisa berubah jadi manusia.
Sementara Art, cinta tidak pernah ada dalam rencananya. Namun tubuh ini seketika jadi candu tersendiri untuknya.
Desaah mereka saling bersahutan dengan merdu, Eleanor terus berada di bawah, dalam kuasa Arthur.
Sampai pada akhirnya di puncak permainan mereka, Arthur mengeluarkan semua hasrat itu di atas perut sang istri yang kembang kempis.
Eleanor seketika memejamkan mata saat melihat benda itu sangat besar.
Jantungnya berdegub.
Arthur telah hidup dalam waktu yang lama, membuatnya begitu perkasa.
Mengambil tisue menggunakan ekornya, Art membersihkan tubuh sang istri.
Melilit tubuh polos istrinya dan memeluk nya erat.
"Ini luar biasa El, aku menginginkannya lagi."
"Kalau begitu lakukan Art, aku tidak akan melarang mu."
"Kamu tidak lelah?"
"Tidak, semenjak ada permatta succi di tubuhku, aku tidak pernah lagi merasa lelah."
Arthur lantas merubah posisi mereka, membuat Eleanor seketika duduk di atas perutnya.
"Lakukan El, aku juga ingin melihat mu menari."
Eleanor mengulum senyum, dengan malu-malu tubuhnya turun dan menyatu.
Mereka sama, sama-sama menginginkan, namun dengan tujuan yang berbeda. Arthur yang hanya mengininkan kepuasan sementara Eleanor menginginkan lebih dari itu, yaitu Cinta.
Pagi datang.
Keadaan kamar ini sudah tidak terbentuk lagi.
Eleanor adalah yang pertama kali membuka mata, mengerjab melihat cahaya matahari yang mulai menembus masuk.
Semalam mereka membuka balkon kamar dan tidak menutupnya lagi, membiarkan angin malam masuk dan menambah hangat penyatuan keduanya.
Kini angin sepoy-sepoy pagi pun kembali masuk, lengkap pula dengan cahaya matahari yang hangat.
Eleanor mendongak, menatap wajah sang suami yang tertidur pulas. Tangan kiri Eleanor naik dan mengelus wajah itu.
"Art," panggil Eleanor.
Satu panggilan saja berhasil membuat Arthur membuka mata. Eleanor bahkan sedikit terkejut melihatnya. Arthur memang memiliki pendengaran yang tajam.
"Kenapa El? dingin?" Arthur menarik Eleanor semakin erat, ekornya tidak dia keluarkan.
"Apa sebelumnya kamu sudah bangun?"
"Belum."
"Kok cepat sekali bangunnya, padahal aku memanggilmu pelan sekali."
"Di ujung dunia pun, saat kamu memanggil ku, aku pasti akan mendengarnya."
"Bohong."
"Benar El, karena kita sudah terikat oleh takdir."
Eleanor tersenyum, membalas pelukan sang suami.
Arthur pun tidak menyangka, kenapa mudah sekali wanita ini dibohongi.
Untung aku yang nenemukan mu, jika Haldez yang menemukan mu dia tidak akan memperlakukan mu sebaik ini. batin Arthur.
Dia mengecup puncak kepala Eleanor.
Ada rasa yang namanya sayang, belum dia sadari mulai tumbuh di hatinya yang gersang.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 52 Episodes
Comments
Leng Loy
Lama" Arthur juga cinta sama El
2024-05-22
3
Nurmalina Gn
semoga arthurnya kalah oleh cinta sejati Eleanor yang baik hati
2024-02-21
1
Afika Fika Yesy
apakah arthur nnti terjebak dengan tipuannya sendiri???
entahla....
kawal sampai selesai jawabannya nnti akan ketemu sendiri he he...
2024-01-08
0