Sudah sama-sama membersihkan tubuh, Arthur dan Eleanor duduk bersandar di kepala panjang. Saat ini waktu sudah menunjukkan jam setengah sepuluh malam, tapi karena baru saja mandi, mereka berdua belum merasa mengantuk.
Apalagi Arthur, dia terbiasa tidur di tengah malam, atau dini hari sekitar jam 2.
"Kamu merasa dingin?" tanya Arthur.
"Sedikit."
Arthur mengeluarkan ekornya dan memeluk Eleanor, tidak terlalu erat, cukup untuk membuat Eleanor merasa nyaman.
"Art, ada yang ingin aku tanyakan."
"Apa?"
"Setelah 100 hari nanti, bagaimana caranya permaata sucii ini berpindah ke tubuh mu."
"Dia akan keluar dengan sendirinya pada tubuh mu El, setelah itu permaata sucii akan kembali masuk ke dalam tubuh ku."
"Kamu akan tetap menjadi siluman? Atau berubah jadi manusia seutuhnya? Dari buku yang ku baca dengan Priska, siluman bisa berubah menjadi manusia yang seutuhnya jika dalam waktu tertentu dia menanam permaata sucii itu pada manusia. Apa legenda itu sungguhan?"
Deg! Arthur tersentak. Eleanor seperti sedang membaca isi kepalanya.
Seolah membuat posisinya tidak aman.
Sial! buku apa yang mereka baca, aku harus menghancurkannya. Batin Arthur.
"Entah, aku tidak tahu tentang legenda itu. Yang ku tahu tentang menjadi manusia adalah, jika siluman menemukan cinta sejatinya. Seorang manusia yang mencintai dia apa adanya, ciuman di bulan purnama akan membuat siluman itu menjadi manusia," balas Arthur, menciptakan ceritanya sendiri, sesuatu hal yang terkesan baik-baik saja, tanpa ada kehilangan nyawa.
Bagi Arthur, tidak akan ada yang namanya cinta sejati. Jika Eleanor tahu bahwa dia akan mati 100 hari kedepan, Eleanor pasti tidak akan Sudi untuk menjaga Permataa suciinya. Eleanor pasti akan segera melanggar semua aturan dan membuat Arthur lah yang akan mati.
Rasa ketidakpercayaan itu pula yang membuat Arthur akan terus mengawasi Eleanor.
"Apa kamu tidak ingin jadi manusia Art?"
"Tentu saja aku ingin El, tapi aku sadar diri. Tidak akan ada manusia yang menerima ku dengan tulus."
"Bagaimana jika aku mencobanya?"
Hening, Arthur tidak menjawab pertanyaan itu. Dia hanya menatap Eleanor dengan tatapan yang tak bisa di jelaskan.
Tentang wanita memang sangat mudah untuk diperdaya, dengan cerita sedih, perlakukan manis dan wajah tampan.
Arthur membelai lembut wajah Eleanor, menarik wanita itu dengan lebih dekat mengunakan ekornya.
"Jangan bercanda El, ini adalah tentang hidup ku."
"Tidak Art, aku serius. Seperti kata mu, tentang cinta bisa kita usahakan bersama, pernikahan tidak perlu kita akhiri meskipun sudah 100 hari, kita bisa membuatnya jadi selamanya."
Akh! Eleanor seketika mendessah saat Arthur mengikis jarak dan menyesap bibirnya dengan kuat.
Sentuhan yang lebih berani dibandingan ciuman pertama mereka ketika di hutan.
Ya, Eleanor memang telah membuka hatinya untuk siluman ini. Sejak mereka masih terjebak di hutan Arimba. Disaat Arthur terus melindungi, menjaga dan selalu mengupayakan apapun agar dia bisa selamat.
Pelukan ekor Arthur mengendur, kini dia menindih tubuh Eleanor, menciptakan sentuhan tanpa jarak.
Arthur telah berubah jadi siluman yang sesungguhnya, matanya berubah kuning dan seluruh ekornya bergerak dinamis.
"Bagaimana aku bisa takut padamu Art? jika kamu lah yang menyelamatkan hidup ku," balas Eleanor.
"Kalau begitu, berikan aku malam perttama."
Ugh! Eleanor melenguh, karena belum sempat dia menjawab. Arthur kembali menguasai dia.
Mencium dengan tidak sabaran dan mengangkat kedua tangannya di atas kepala, dililit menggunakan ekor. Sementra kedua tangan Art, mulai melepas satu per satu kanciing bajunya ...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 52 Episodes
Comments
rin
lho lho 🤣🤣 piye to art
2024-10-05
0
Leng Loy
Katanya takut punya keturunan siluman
2024-05-22
1
Nurmalina Gn
bakalan otw rubah junior 🤭
2024-02-21
2