Eleanor berlari menghampiri sang ayah dan adik.
Daddy Erzan dan Aston pun berlari juga, mereka saling memeluk erat ketika akhirnya bertemu. Tangis adalah satu-satunya yang terdengar di antara mereka bertiga.
Arthur berjalan perlahan dan menghampiri, mendengar jelas suara tangis ketiga orang itu. Bibirnya tersenyum kecil. Mulai memasang wajah memelas. Dia tahu, jadi lemah adalah pilihan yang terbaik untuk mendapatkan simpati orang.
Arthur telah hidup beratus ratus tahun lamanya, telah banyak yang dia ketahui tentang perubahan dunia ini, tentang bagaimana cara manusia hidup, bahkan tentang bagaimana caranya mencari uang. Semua telah Arthur kuasai.
Puas memeluk dan menciumi sang anak, Daddy Erzan sedikit melerai pelukan mereka, tapi tak benar-benar terlepas, Daddy Erzan masih memeluk pundak sang anak.
"Siapa dia?"
"Dia Arthur Dad, seseorang yang telah menyelamatkan aku di dalam hutan."
Erzan mengerutkan dahi, bertanya-tanya bagaimana ada orang lain di dalam hutan sana selain sang anak. Apa mungkin pria ini adalah penduduk desa juga? tapi tidak ada desas desus tentang kehilangan dari semua warga, fokus pencarian mereka adalah Eleanor.
Melihat keraguan dari kedua mata pria itu, Arthur tak bisa diam. Dengan perlahan dia mengerjabkan mata, berlagak pusing dan jatuh pingsan.
Brug!
"Art!"
Aston buru-buru mengangkat tubuh pria itu.
"Dad! selamatkan Arthur, dia lah yang telah menyelamatkan aku!"
Satu kalimat itu akhirnya membawa Arthur untuk pergi ke kota.
Eleanor telah ditemukan dan semua pencarian dihentikan. Priska, Jason dan semua teman-temannya ingin sekali melihat Eleanor, namun daddy Erzan masih melarang semua kunjungan. Dia benar-benar memastikan jika Eleanor baik-baik saja dan memberi banyak waktu untuk beristirahat.
Dan di sini lah kini Arthur berada, di rumah utama keluarga Harold. Berbaring di ranjang king size dengan tangan yang dipasang infus.
Dia memang sengaja melepaskan energinya agar benar-benar lemah. Sementara Eleanor yang memiliki permata suci tak akan pernah merasa kesakitan.
Wanita itu hanya akan merasa sakit, saat permata suci terlepas dari tubuhnya, disaat 100 hari permata itu bersama Eleanor. Saking sakitnya bahkan bisa menyebabkan Eleanor mati.
Dan ... kabar kepergian Arthur dari hutan Arimba terdengar pula sampai ke langit. Dewa Agung penjaga kedamaian hidup antara manusia dan siluman marah besar.
Arthur sudah ditakdirkan menjadi siluman rubah, maka dia tidak layak menjadi manusia. Karena jika Arthur menjadi manusia maka dia akan jadi penguasa, berbakat, jenius dan bisa menggengam dunia dalam genggamnya. Hal itu akan membuat kestabilan dunia ini goyah.
Karena Arthur sudah menanam permata itu di tubuh manusia, maka jalan satu-satunya adalah melenyapkan siluman itu sebelum 100 hari, dengan begitu, nyawa Eleanor pun akan selamat dan dunia tidak akan terganggu.
"HERA!" pekik sang Dewa Agung, dia memanggil seorang dewi.
Dalam sekejab, dewi itu muncul di hadapannya, sang Dewa Agung yang tengah duduk di singgasana di lapisan langit pertama.
"Turunlah ke bumi dan lenyapkan siluman rubah itu, dia telah melewati batasannya."
"Baik Dewa Agung, saya akan melaksanakan tugas ini dengan senang hati."
Hera turun ke bumi seperti meteor yang jatuh.
Pijakan kakinya di tanah bahkan sampai menciptakan retak.
Hera tersenyum miring, tak sabar rasanya untuk berburu siluman.
Hera mulai mengambil langkah pertamanya, berjalan menuju rumah utama keluarga Harold.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 52 Episodes
Comments
aphrodite
mamanya Hercules😁
2024-10-16
2
Virgo Girl
Arthur.... kamu dr td bikin ak nyengir terus 🤣🤣
2024-10-04
3
Wina
Hera kayannya akan sma kakanya eleanor
2024-07-08
0