Pagi datang.
Tapi para tetua desa belum juga bisa menemukan Eleanor. Jejak gadis itu seolah hilang di telan bumi.
Tim SAR dan anak buah keluarga Harold pun telah menyisir hutan di sekitar lokasi hilangnya Eleanor namun belum juga membuahkan hasil.
Erzan Harold-sang ayah berdiri di tengah hutan dan menatap sekitar, dia bersumpah siapa pun yang membawa anaknya pulang dia akan angkat martabatnya. Bahkan tidak peduli jika itu adalah seekor hewan.
"Uhuk!" Eleanor terbatuk hingga membuatnya tersadar dari tidur. Permata suci yang tertanam di hatinya membuat semua luka Eleanor sembuh, kakinya bahkan tidak terkilir lagi, semua luka telah menghilang.
Ekor Arthur yang melilit Eleanor pun perlahan terlepas.
Arthur segera menjangkau tas ransel milik Eleanor dan mengambil air minum disana. Cukup lama mengamati gadis ini, Arthur jadi mengerti tentang botol minum itu.
Tapi Eleanor tidak menyadarinya, dia hanya terharu karena Arthur memperlakukannya dengan baik.
"Terima kasih Art."
"Apa sudah lebih baik?"
"Iya."
"Mungkin bulu ekor ku yang membuat mu batuk."
"Apa ekor itu tidak bisa kamu hilangkan?"
"Kenapa? kamu takut?"
"Bukan."
"Lalu?"
"Bukannya kita akan pergi ke kota? bagaimana caranya menyembunyikan itu?"
Arthur tersenyum.
"Tenanglah, aku bisa menghilangkannya sesuai keinginan ku."
"Benarkah?"
"Hem," satu per satu ekor Arthur menghilang. Dan melihat itu Eleanor malah bernafas lega, dia tidak ingat jika semalam pun ekor Arthur perlahan menghilang dan dia sangat cemas, bahkan beranggapan bahwa Arthur akan mati.
Ketulusan dan kebaikan hatinya selalu menutup pikiran negatif. Apa yang dia lihat hanyalah tentang kebaikan.
"Sebaiknya kita segera keluar dari jurang ini," ucap Arthur dan Eleanor sangat setuju dengan hal itu.
"Kamu pasti tahu jalan keluarnya kan?"
"Tentu saja, hutan ini adalah rumah ku."
Eleanor tersenyum semakin lebar ketika mendengar itu, dia seperti menemukan harapan baru untuk bisa segera kembali ke rumah.
Priska dan seluruh teman-temannya pasti sangat mencemaskan dia. Eleanor hanya berharap semoga saja hilangnya dia ini belum terdengar sampai ke keluarganya.
"Genggam tangan ku," ucap Arthur dan Eleanor menurut.
Mereka berdua jalan perlahan, menyusuri lembah kegelapan, saat Eleanor merasa lapar Arthur mengambilkan buah di atas pohon, saat Eleanor haus, Arthur melompat jauh untuk mengambil air pegunungan.
Jalan yang mereka lewati bisa saja lebih cepat dan mudah, tapi Arthur membuat semuanya jadi sulit, jadi lebih jauh. Belum lagi saat Arthur pura-pura lemah dan tak bertenaga, perjalanan mereka jadi terasa sulit.
Sampai akhirnya mereka butuh waktu hingga 1 minggu untuk keluar dari hutan itu.
Cahaya mulai nampak jelas di ujung sana.
Para tetua desa mulai menghentikan pencarian, Tim SAR pun mulai mengambil jeda dan memikirkan strategi lain.
Semua orang-orang Harold Kingdom sedang mengambil istirahat.
Sementara daddy Erzan dan Aston hendak kembali masuk ke dalam hutan.
Mommy Arra-mommynya Eleanor menunggu di pondok darurat dengan air mata yang terus mengalir. Hatinya tidak akan pernah ikhlas.
"Dad, apakah kita harus membuat jalan baru?" tanya Aston.
"Tidak, kita lewati jalan yang sama untuk masuk ke dalam hutan, jadi saat Eleanor melihat jalan ini dia tahu bahwa jalan ini adalah jalan untuk pulang."
Aston tiba-tiba meneteskan air mata, namun dengan cepat dia hapus.
Sementara daddy Erzan menahan sesak luar biasa di dalam dada.
Mereka berdua mulai melangkah masuk.
Dilangkah yang ke 20, kaki mereka terhenti, saat melihat Eleanor di ujung sana.
"Daddy!!" pekik Eleanor.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 52 Episodes
Comments
Wani Ihwani
cakep🤭🤭
2025-02-14
0
Bang arif
cocok sesuai karakter😂😂😂
2025-01-29
1
aphrodite
aaahhh Yeon😂😂
2024-10-16
0